Tugas 3 adalah mendapatkan buah hemlock, di Gunung Dirfis
******
Untuk kedua kalinya, perjuangan Liam tidak membuahkan hasil. Dewi Aphrodite murka saat Liam menyerahkan bunga Creeping Phlox emas keatas altar. Bunga cantik itu terhembus angin kencang dan menghilang begitu saja, membuat wajahnya kian sendu.
Kemudian dia menerima secarik kertas yang muncul diantara kakinya yang bertuliskan jika Dewi memerintahkan tugas terkhirnya, dan itu adalah untuk mendapatkan yang dikatakan olehnya sebagai obat keabadian. Jika kau menginginkan keabadian dalam hidupmu, maka kau hanya perlu memakan buah itu. Buah itu berasal dari sebuah pohoh yang berada di
Jarak yang ditempuh Liam untuk mencapai hutan itu sekitar 123 km, atau sekitar 3 jam dan itu belum termasuk perjalanan menyelusuri hutan. Hutan Dirfis terletak utara Athena lebih tepatnya di sebuah pulau yang dipisahkan oleh laut Euboean, sehingga Liam harus melewati jempatan penghubung antara kedua pulau itu, jembatan itu bernama High Bridge Evripos.
Liam memutuskan untuk beristirahat di salah satu penginapan di kota kecil Steni Dirfyos. Kota kecil tersebut sangat sejuk, karena dihimpit oleh perbukitan.
"Wah tempat ini tak kalah bagus dengan Italia" decaknya Liam kagum, dia pun mulai membereskan barangnya. Setelahnya dia memutuskan untuk mencari informasi buah Aconite di internet, namun dia tidak menemukan informasi hal apa-apa didalamnya.
"Heran, kok bisa tidak ada di laman pencarian" keluhnya.
"Apa jangan-jangan buah itu belum ditemukan oleh orang lain" gumamnya itu. Lantas bagaimana dia mencari buah tersebut
***
Liam memulai pendakiannya, tak terasa dia sudah mendaki sekitar 3 Jam lamanya. Dia tidak mengikuti arah pendakian, karena dia ingin menyelusuri setiap pohon demi pohon. Kakinya mulai pegal, dia pun memutuskan untuk beristirahat sambil mencari sumber air.
Liam berhasil mencari sumber air, dia menurunkan tas ranselnya, membuka botol minumnya, dan meminumnya. Kakinya pun dia selonjorkan agar sirkulasi darahnya tetap lancar, dan menikmati suara aliran sungai yang mengalun lembut ditelinganya.
Sudah cukup untuk istirahatnya, dia pun beranjak, namun sebelum pergi dia mendekati sungai kecil itu untuk membasuh wajahnya
"WAHHH SEGARR" serunya sambil bergidik dingin, tidak mengira airnya akan sedingin ini
Haha ternyata benar kata Zaylee, kau itu lucu sekali, ucap seseorang yang terdengar dari arah belakangnya, sontak membuat Liam membalikan badannya
"Siapa itu?" tanyanya dia pun menyelusuri sekelilingnya, namun tidak ada siapapun
"Kalau tidak salah, tadi dia bilang Zaylee" gumamnya
Seratus untukmu, ucap seseorang dan tiba-tiba sebuah angin tertiup kencang membuat Liam menundukan wajahnya dan menutup matanya
Setelah hembusan angin itu terhenti, Liam mengalihkan pandangannya kedepan, dan dia mengerutkan dahinya saat menemukan seekor angsa putih.
"Angsa? Apakah suara itu berasal darimu?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya. Angsa itu hanya menatap Liam diam dan mulai mengeluarkan suaranya
Hokkk.... Hokkk....
Dan tentu saja membuat Liam yang setengah melamun tersentak. Sial, bodoh sekali diriku menganggap hewan ini bisa berbicara denganku, pikirnya
"Kau memang bodoh manusia" ucap angsa yang membaca pikiran manusia didepannya. Sontak membuat Liam terjerembab ke belakang, dan melototkan kedua matanya
![](https://img.wattpad.com/cover/370053560-288-k125232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Love Stories [M]
Romance[End] Cupid itu dewa yang memberikan cinta kan? Tapi bagaimana jika cupid tidak percaya dengan cinta Zaylee, seorang dewi cinta yang tidak pernah merasakan rasa cinta. Dia hanyalah seorang penonton setia kehidupan romantis orang sekitarnya. Hidupnya...