Sinar matahari mulai menganggu tidur nyenyak Zaylee, tangannya menggapai kearah samping, dia tidak merasakan kehadiran lelaki yang sudah menghabiskan waktu malamnya itu. Hembusan angin panas yang berasal dari sela-sela jendela kamarnya, membuat Zaylee mulai membuka matanya.
Dia mulai bangkit dan terduduk di ranjangnya. Tangannya menyentuh sebuah kain dari gaun malam yang dipakaikan kembali oleh Liam. Perlakuan itu membuat Zaylee tersenyum lebar
"HEI, ZAY ADA KABAR BURUK" teriakan seseorang dibalik kaca balkon kamarnya, membuat Zaylee terperanjat
Dia pun meraih cardigan kimono yang tergeletak dilantai dekat ranjangnya, dan membelit talinya. Kemudian dia membuka pintu kaca balkonnnya.
"Ada apa Zef?" tanyanya dengan mata sayunya yang masih dia kucek
"Ibumu akan bergerak mencarimu Zay" serunya membuat kantuk Zaylee hilang seketika
"Wha-" teriaknya yang tertahan karena dibekap oleh lelaki didepannya
"Hey, pelankan suaramu. Aku mendengar langkah seseorang menuju kemari" bisiknya dan dia pun segera menghilang
Zaylee pun ikut panik saat mendengar langkah kaki terburu-buru, dia pun melakukan aktingnya dengan terduduk dilantai disamping ranjang
"SAYANG? KENAP-. ASTAGA...KENAPA BISA DISANA SAYANG" pekik Liam kencang dan berlari menghampiri Zaylee yang terlihat kesakitan.
"S-sakit..." adunya dengan mata sedikit berkaca-kaca dengan bibir yang menahan tangis
"Astaga sayang, maafkan aku nee" ucapnya dan mengangkat tubuh Zaylee menidurkan kembali ke ranjangnya
"Masih sakit, maafkan aku hhhmm. Beristirahatlah dulu disini ya, jangan kemana-mana. Aku akan membawa sarapan kita ke kamar" ucapnya pelan seraya mengelus sayang surai kekasih, sebelum keluar dari kamarnya untuk membawa sarapan mereka ke kamar
"Dia cukup gentle" komentar seseorang dibalik pintu kaca jendela yang membuat Zaylee menatap sinis kepadanya
"Hehehe bercanda Zay" ucapnya main-main, dan Zaylee hanya menghela nafasnya berat
"Kabar itu apakah benar Zefiros?" tanyanya untuk memastikan, membuat orang tersebut mengeluarkan ekspresi terlukanya
"Kau meragukanku sahabatmu ini Zay? Sakit sekali hatiku" ocehnya seraya mengusap ujung matanya
"Bahkan Dewi Selena pun tau Zaf" ucapnya yang membuat Zaylee memurungkan wajahnya
"Siap tak siap kau pasti akan berhadapan dengan ibumu sendiri Zaylee" pesan terakhirnya sebelum pergi menginggalkan tempat itu
***
Liam memutuskan menghabiskan waktu bersama Zaylee hanya didalam rumah. Zaylee sempat merengek kepada Liam karena dia tidak diijinkan untuk jalan-jalan ke kota. Zaylee hanya pasrah dan mengalah, bahkan saat ini tubuhnya sedang gotong dibahu lebar Liam bak karung beras. Dia tertangkap basah sedang menendap-endap menuju pintu rumah, disaat Liam pergi ke toilet sebentar
Liam menurunkan tubuh tak berdaya itu dibangku taman rumah itu, dan menyuruhnya duduk dengan cantik seraya menepuk pelan kedua bahu Zaylee.
Zaylee yang melihat sikap Liam mengerucutkan bibirnya kesal, hendak menyampaikan protes sebelum bibir itu disambar secepat oleh bibir Liam. Membuat matanya membola lucu, dan Liam sontak mencium wanitanya kembali
"Kau duduk disini, dan awas saja jika melarikan diri lagi hhmm" tegasnya seraya menunjuk kearah Zaylee yang masih cemberut kesal. Liam mendekatkan wajahnya ke samping wajah Zaylee
"Jika kau tidak menurut, kau akan mendapatkan hukuman sweety" bisiknya seraya menggigit kecil kuping Zaylee yang membuatnya terkejut, seraya menutup kupingnya dengan mata membulat, tubuhnya pun secara spontan menjauh dari jaungkauan Liam
Liam hanya tersenyum mengeluarkan senyum evil yang menjerumus mesum kepada Zaylee, sebelum masuk kembali ke rumah dia mengecup pipi Zaylee.
"Moya ige? Kenapa sikapnya menjadi sangat mesum?" gumamnya lirih
"Karena dia sangat cinta padamu Cupid" ucap seseorang dibelakangnya, dan membuat dia tersentak kaget
"Astaga, kau mengagetkanku notos" kesalnya "Hey kau jangan membuat hujan dulu, aku ingin menikmati waktu soreku dengan damai" ketusnya kepada temannya itu
"Cih, aku kan hanya ingin mengunjungimu saja" sangkalnya dan Zaylee memincingkan matanya tak percaya dengan ucapan temannya itu. Notos pun hanya menghela nafasnya besar, dia pun beralih menatap dalam mata kelabu Zaylee yang terselip rasa khawatir. Dia memegang kedua bahu Zaylee, sebelum mengucapkan kalimat penguat
"Kau pasti sudah mendengar kabar itu dari saudaraku kan. Dengarkan aku Zaylee, ah tidak. Cupid dengarkan ucapanku, percayakan semuanya pada kekuatan cintamu dan lelaki itu karena aku yakin garis takdir dirimu dengan lelaki itu akan tetap sama. Dewa Zeus pasti akan mengampunimu serta menyanyangimu. Jadi tetap percaya dengan kekuatan cinta kalian itu ya" pesan itu
Zaylee yang menyimak itu pun mengangguk paham, perasaan gelisahnya sedikit hilang berkat kata-kata yang disampaikan temannya itu.
***
"Kenapa wanita itu bisa tau kalau aku ada di kota ini?" guman Liam saat dia baru menyalakan ponselnya
"Apa lagi yang ingin dia sampaikan?" ucapnya pelan
***
"Kau sudah menemukannya?"
"Baiklah, biar aku saja menyusulnya"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Love Stories [M]
Romansa[End] Cupid itu dewa yang memberikan cinta kan? Tapi bagaimana jika cupid tidak percaya dengan cinta Zaylee, seorang dewi cinta yang tidak pernah merasakan rasa cinta. Dia hanyalah seorang penonton setia kehidupan romantis orang sekitarnya. Hidupnya...