3

918 60 3
                                    

All? Happy reading :)


Begitu wonwoo menemukan mayat seorang anak kecil ia akhirnya pun pingsan dan dipapah oleh tim Mingyu ke kantor polisi dan dimasukkan kedalam sel penjara. 

Begitu tim Mingyu selesai melakukan identifikasi, mereka kembali ke kantor pukul 2 pagi dan melihat wonwoo yang tertidur pulas. 

"Bagaimana bisa dia menangis setelah menemukan mayat anak kecil itu?"

"bagaimana bisa dia mengetahui mayat itu dengan begitu detail?"

pertanyaan itu terlontar dari tae dan Lee selaku orang yang berada dalam tim Mingyu, setelah meletakkan jaketnya di kursi kerjanya, Mingyu menghampiri sel Wonwoo dan mengamati pria yang tertidur itu. 

Mingyu bukanlah seorang polisi yang sabar, setelah menetapkan wonwoo sebagai tersangka atas kematian temannya, dan kejadian wonwoo tadi membuat mingyu tidak sabar untuk bertanya kepada wonwoo. 

"bangunkan dia dan bawa keruang interogasi" perintah Mingyu. 

"tapi dia sedang tidur" jawab tae 

"bangunkan!" dan Mingyu berlalu begitu saja menuju ruang interogasi. 

Dengan sedikit paksaan Wonwoo akhirnya terbangun jam 2 pagi dengan keadaan yang sedikit mengenaskan, baju yang compang camping kotor dan terlihat begitu lelah. 

"bangunlah, timjangnim memintamu sekarang berada diruang interogasi" perintah Lee 

"ehm paman tapi aku masih mengantuk" ucap wonwoo

"dia tidak bisa menunggumu lebih lama atau kau akan mendapat ucapan pedas darinya" 

dengan sedikit tidak rela, akhirnya wonwoo pun digiringg memasuki ruang interogasi, dengan keadaan kedua tangannya terborgol. 

Begitu memasuki ruangan interogasi, ia disambut tatapan datar oleh Mingyu dengan duduk menyilangkan kakinya, perlahan ia teringat akan kejadian yang barusan terjadi kepadanya, ia pun berjalan dengan sedikit takut dan duduk dihadapan Mingyu. 

Wonwoo menegukkan kasar ludahnya dan berusaha tenang walaupun dalam hati ia merasa takut. Begitu wonwoo duduk dihadapannya, Mingyu hanya memberikan tatapan datarnya dan tangannya memutar sebuah pulpen yang membuat wonwoo merasa terintimidasi. 

Setelah kurang lebih 5 menit Mingyu baru bersuara dengan suara datarnya "apakah anak kecil yang kau bicarakan tadi adalah anak yang meninggal?"

"ehm ehm iya" jawab wonwoo lirih 

"bagaimana bisa kau mengetahui tempat itu?" tanya Mingyu dengan tatapan tajamnya. 

"a aku mengikuti kemana anak itu pergi"

"dan bagaimana bisa kau mengetahui kondisi anak itu terluka disekujur tubuhnya"

"aku tidak tau ahjussi hiks, dia dia memanggilku, mengajakku bermain dan tadi hiks dia mengatakan akan menunjukkan aku sesuatu ternyata dia menunjukkan dirinya padaku hiks, aku takut hiks!"

'paman terimakasih telah menemukan aku, aku pergi hehe' wonwoo terkesiap saat mendengar suara itu dan matanya membulat "ahjussi apa kau mendengarnya? dia dia berterimakasih padaku" tanya wonwoo panik. 

"aku tidak mendengar apapun, dengar denga kau menyebutkan kejadian tadi membuatmu dapat tertuduh dengan 2 pembunuhan sekaligus" ucap mingyu tajam

"aku aku tidak melakukan itu hiks aku bersumpah"

"tidak ada bukti yang dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa kau tidak bersalah, bahkan kami menemukan bukti kuat jika kau pembunuh temanmu"

"aku tidaak ahjussi!!" teriak wonwoo kalut yang membuat Mingyu geram dan menampar pipi kanan wonwoo

'plak!!'

Wajah wonwoo menoleh kesamping dengan keadaan terkejut bahkan rekan Mingyu dibalik kaca tembus pandang pun juga terkejut dengan aksi Mingyu barusan. 

"jangan meninggikan suaramu dihadapanku! aku tidak menyukainya" 

"aku juga tidak suka ahjussi menuduhku terus menerus padahal aku tidak melakukannya" balas wonwoo lirih 

Mingyu pun berdiri dari tempat duduknya dan menatap wonwoo tajam "apapun alasanmu sulit rasanya mempercayaimu jika kau bukan pembunuh" 

"aku memang bukan pelakunya ahjussi, berapa kali harus kujelaskan!" 

"saat ini statusmu menjadi tersangka dan aku sudah memanggil media untuk melakukan konferensi pers, bersiaplah!"

Mingyu berdiri dari kursinya dan menatap wonwoo tajam saat wonwoo mencengkram tangan kirinya dengan dahi yang mengerut dan memegang kepalanya, dari balik kaca tim Mingyu pun berlari akan membantu wonwoo

"lepaskan tanganmu dariku" perintah Mingyu

"ahjussi kepalaku sakit eunghhh!!" dalam rasa sakitnya ada beberapa kilasan yang menghampirinya 

kilasan itu tentang seorang wanita yang berteriak meminta tolong, dengan memejamkan matanya dan dalam kepalanya yang sakit ia tetap berusaha memberitahukan apa yang ia lihat kepada Mingyu dan timnya yang baru saja memasuki ruang interogasi. 

"paman paman eunghhh sakit, ada seorang wanita, dia berteriak kesakitan"

"katakan dengan jelas jangan melantur!!" ucap Lee menanggapi

"seorang wanita, di apartemen kamar 324 dia sedang berusaha menyelamatkan diri dari seorang pembunuh akhhhsss sakit!!"

sesaat kemudian "AKHHHH" wonwoo pun membuka matanya dan melihat sekeliling dan terdapat mingyu dan timnya yang memperhatikannya, dengan panik ia berkata "paman, ada seorang wanita hiks dia dia membutuhkan bantuan, kamar 324 aku tidak tau itu entah apartemen ataupun hotel aku tidak tau hiks"

"jangan berusaha melepaskan diri dengan mengarang cerita murahan seperti itu" hardik Mingyu 

"aku saat kepalaku sakit aku seperti melihat kejadian itu begitu nyata di depanku, aku takut paman"

"Simpan kembali omong kosong mu, kembalilah ke sel mu dan tidurlah!" perintah Mingyu 

Akhirnya wonwoo pun dimasukkan dalam sel, ketika didalam sel ia merenung tentang kejadian hari ini bagaimana bisa dia melihat hal seperti itu,

"Apa yang terjadi pada tubuhku?" Lirih wonwoo.

"Tidurlah karena besok akan ada pemeriksaan lebih lanjut tentang kasus dan konferensi pers kasusmu"

Wonwoo pun mencoba tidur kembali dan berhasil, dari ruang kerjanya, Mingyu memperhatikan wong yang tertidur lelap, begitu banyak hal yang dipikirkan hingga membuatnya merasa ingin gila.

Tidak lama kemudian, telfon berdering dan tae mengangkat nya, sedetik kemudian pandangannya beralih pada wonwoo yang tertidur dengan tatapan kagetnya

Mingyu yang melihat hal itupun mendekat dan seakan bertanya "apa yang dikatakan olehnya itu adalah kebenaran, ada pembunuhan seorang wanita di apartemen gangnam di kamar 324"

Seketika Mingyu dan Lee membelalakkan matanya terkejut dengan apa yang mereka dengar, laporan pembunuhan yang diberitahu wonwoo baru saja.

"Sebenarnya siapa itu jeon wonwoo, carikan aku informasi sedetail mungkin mengenai dirinya dan pasti besok aku ingin mengetahuinya"













Tbc yahhhh hehehe

DESTINY (minwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang