19'

698 41 2
                                    

Mingyu berjalan dengan cepat menuju ruang kerjanya dan mengunci pintunya dari dalam, ia mengambil smartphone dan menelfon seseorang "wonwoo tau aku membantu pemalsuan laporan kematian orang tuanya, bagaimana jika dia membenci ku, aku akan urus semua dari sini jika terjadi sesuatu, kau urus sisanya"

Melihat kertas di hadapan nya membuat emosinya semakin memuncak ia mengacak acak meja kerjanya dan berteriak "ARGHHHH SIALAN!!! sudah cukup lama aku menenti kembali mu tapi kali ini aku tidak akan melepas mu lagi" ucap mingyu terengah

Mengacak rambutnya frustasi menggigit bibirnya gelisah karena takut sewaktu-waktu wonwoo meninggalkan nya "tidak akan kubiarkan wonwoo keluar dari sini, iyaa itu adalah satu-satunya cara" Mingyu menyeringai saat mengucapkan kalimat itu, kemudian menghembuskan nafas leganya "hufft"

Kemudian ia mengambil kursi kerjanya, duduk dan menghadap jendela, dagunya menumpu pada jari telunjuk kanannya dan tersenyum seperti orang bodoh "istriku hanya milikku" dan Mingyu mendial salah satu nomor "buatkan aku dokumen surat warisan atas nama wonwoo, jika kau ingat aku pernah memberikan berkas kecelakaan orangtua wonwoo, didalamnya ada surat wasiat, buatkan aku surat resmi pemindahan hak waris dari orangtua wonwoo ke wonwoo, pastikan tanda tangan wonwoo mirip aslinya"

Menutup telfonnya dan melanjutkan obrolan ke nomor yang lain "buatkan aku dokumen penjualan narkoba atas nama wonwoo dan berikan stempel basah atas namanya, akan aku urus sisanya"

"Ya wonwoo kau tidak akan bisa pergi sekalipun kau mengancam ku sayang"

Begitu selesai, Mingyu kembali ke kamar untuk tidur memeluk kesayangannya "selamat malam sayangku"

-----

Sebulan sudah wonwoo kembali kerumah Mingyu dan begitu seringkali cekcok antara Mingyu dan wonwoo sering terjadi namun selalu saja wonwoo mengalah

"Ikut aku Kim Wonwoo!"

"Aku tidak mau, aku ingin dirumah, jika ingin melakukan perjalanan bisnis berangkat lah sendiri"

"Sudah kubilang aku tidak akan meninggalkan mu sendirian!"

"Ikut aku atau...

"YAAAA!!! AKU AKAN IKUT AHJUSSI JADI BERHENTI MENGANCAM KU!!"

Wonwoo berdiri dengan perlahan dari sofa dan menyiapkan bajunya untuk menemani Mingyu melakukan perjalanan bisnis itu.

Sedangkan Mingyu memilih memejamkan matanya untuk menahan emosi yang sudah terkumpulterkumpul,  selalu seperti ini, harus ada pertengkaran atau adu mulut terlebih dulu karena wonwoo selalu menentang perintah darinya.

Di dalam mobil perjalanan menuju pulau Jeju, Mingyu sibuk menyiapkan presentasi sedangkan wonwoo hanya memandang keluar jendela mobil

"Apa kau lapar?" Tanya Mingyu

Wonwoo hanya diam, ia mengerti jika istrinya ini tidak ingin ikut tapi dia memaksanya, kepergian wonwoo dulu membuatnya cukup trauma karena harus kehilangan sosok yang dibutuhkannya

Ponsel pintar wonwoo berbunyi menandakan ada pesan masuk, Mingyu langsung bergegas membuka pesan itu, yaaa Mingyu menjadi lebih posesif kepada wonwoo seperti mengikutinya kemanapun, ponsel wonwoo bahkan dia yang membawa diberikan ketika saat dalam pengawasannya, akses rumah hanya Mingyu juga yang mempunyai, namun wonwoo hanya diam karena ia malas berdebat dengan Mingyu

"Aku menolak tawaran jihoon yang mengajakmu makan malam"

"Hm"

"Kim wonwoo"

Wonwoo hanya diam, selalu saja begitu, wonwoo tidak bebas lagi, ia hanya ingin mendapatkan hak nya bukan seperti ini, Mingyu tidak memberikannya kebebasan sedikitpun, jikalau pun bisa dia dapatkan maka yang ada Mingyu akan mengurungnya dalam kamar sebagai hukuman.

"Wonu ya"

"Berhentilah memanggilku jika tidak ada kepentingan ahjussi, toh pesan jihoon juga sudah kau balas jadi tidak usah banyak bicara" Jawaban seperti itu yang terkadang membuat emosi Mingyu terkumpul.

"Bukan seperti itu sayangku, aku tidak ingin kalian memakan makanan yang tidak sehat"

Selalu seperti itu padahal alasan sebenarnya adalah Mingyu ingin menghentikan wonwoo untuk mengenal dunia luar, sangat gila Mingyu benar-benar gila.

"Diamlah ahjussi, aku saat ini hanya ingin melihat jalanan bukan mendengar celotehan mu"

------

Pukul 10 malam Mingyu baru menyelesaikan rapatnya dan kembali ke vila, saat memasuki kamar ia menelan ludahnya dengan kasar saat melihat penampilan wonwoo yang begitu menggoda untuk disentuh

Menggunakan baju tidur berbahan satin yang sangat mencetak dengan jelas bagian tubuhnya, seringkali Mingyu mendapati wonwoo tidur seperti itu karena sudah tidak memungkinkan untuk wonwoo tidur menggunakan celana, tapi kali ini rasanya Mingyu tidak bisa menahannya, apalagi dengan suasana yang pas untuk melakukan hubungan intim

Ia menjilat bibirnya menatap wonwoo yang tertidur, perlahan melepaskan jas kerjanya, melepas kemejanya dan sepatunya. Berbaring menyamping memeluk wonwoo dari belakang dan mencium tengkuknya, tangannya mulai memasuki bagian paha menyingkap dress hingga pahanya terekspos dan Mingyu meraba dengan sensual

Mingyu memberikan kecupan basah hingga terdengar bunyi yang begitu menggoda, wonwoo merasakan geli pada tubuhnya dan saat terbangun ia menemukan Mingyu yang menatapnya penuh nafsu, seketika ia terbangun dan tidak bisa lari karena Mingyu meraup bibirnya kasar dan badannya berusaha menindih tubuh wonwoo yang memberontak

Ingatan nya kembali je beberapa bulan lalu saat mingyu menyetubuhi nya dengan begitu kasar, ia menggelengkan kepalanya panik, takut

Wonwoo mendorong dada mingyu dengan sekuat tenaga yang berhasil membuat tautan keduanya terlepas, mingyu mendapati wonwoo sudah menangis dan beringsut mundur

"Hiks tidak tidak jangan aku tidak mau ahjussi hiks"

"Aku sangat menginginkan mu sekarang sayang" Rayu mingyu dengan membelai pipinya namun ditepis oleh wonwoo, penolakan itu membuat mingyu cukup geram sebenarnya tapi ia menahannya karena mengingat pria di depannya saat ini tengah mengandung anaknya

"Aku tidak mau jangan paksa aku!"

"Aku sangat membutuhkan mu saat ini wonwoo" Mingyu tetap memaksa wonwoo dengan mencengkram pergelangan tangannya dan wonwoo berusaha memberontak

"Kubilang lepas!!! AKU TAKUT AHJUSSI MENYAKITIKU SEPERTI KEMARIN!! hiks aku sangat kesakitan saat itu hiks, tubuhku sakit hiks aku tidak mau melakukan nya!"

Seketika mingyu tersadar dengan perbuatannya beberapa bulan lalu hingga membuat wonwoo hamil, Ia menelan ludahnya kasar lihat keadaan wonwoo yang terbilang berantakan

"Kau menyakitiku saat itu ahjussi hiks, apa kau juga akan memaksa ku seperti kemarin? Apa kau akan memperkosa ku lagi seperti kemarin hiks"

Mingyu merengkuh wonwoo yang terlihat rapuh dan menangis itu karena ulahnya "maafkan aku hm maaf, tidurlah kembali, maaf aku mengganggu tidurmu dan baby hm".

Wonwoo hanya diam dan menahan isakannya walaupun terasa sulit karena ia masih bisa merasakan cambukan itu dengan baik, bagaimana lubangnya dihajar oleh mingyu tanpa ampun, bagaimana mingyu menali tangannya, semuanya masih terekam dengan baik hingga membuatnya trauma

'Hiks hiks'

Malam itu mingyu mengurungkan niatnya dan beralih untuk mendekap tubuh wonwoo yang menangis keras dan tersedu-sedu mendengarkan tangisan wonwoo yang bersumber dari dirinya tapi ia bertekad tidak akan melepaskan wonwoo apapun yang terjadi.








































Dahhh yyyyyyy

DESTINY (minwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang