54.

13 1 0
                                    

Duk

"Aduh."

Eline tersentak, lalu menunduk kebawah.

Seorang anak kecil terduduk di lantai, sambil mengusap usap pantat nya. Tak lama dia berdiri.

 Tak lama dia berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Dengan muka bersalah, anak kecil itu menunduk sambil memainkan baju rumah sakit warna biru yg dia pakai. "Maaf kak dokter, aku tidak lihat lihat jalan." sesalnya.

Eline tersenyum. "Kakak gak papa!, Kamu? Ada yg sakit tadi?" Tanya eline selembut mungkin agar anak didepan nya tidak merasa bersalah.

Si anak kecil itu mendongak. Lalu tersenyum. "Aku gak papa kok kak dokter, hehe makasih kak udah gak marah." ucap nya.

Deg

Entah lah eline merasa perasaan nya menghangat melihat anak kecil didepan nya tersenyum ke arah dirinya mungkin terlalu kangen sama seseorang.

Eline berjongkok. Lalu memegang pipinya tanpa sadar. "Kamu ngapain disini lari lari?"

"Aku kabur dari dokter kak." jawab nya jujur.

"Kenapa kabur?" Meskipun terkejut tapi tak ayal eline tetap menampilkan senyum nya.

"Aku gak mau disuntik, itu sakit, makanya aku kabur, jadi aku gak salah kan kak?" Tanya nya polos.

Eline mengelus pipinya.

Deg

"Dengerin kakak yah, kamu harus balik ke ruangan mu pasti dokter nya sekarang cariin kamu, kamu harus disuntik biar cepat sembuh, mau sembuh kan?"

Si anak itu mengangguk lesu.

"Balik yah? Biar kakak temenin yuk."

"Tapi sakit kak." lirih nya menahan langkah eline.

Eline sebenarnya tidak tega, tapi ini demi kesehatan anak itu. "Kakak jamin gak bakal sakit, nanti kalo udah selesai suntik kakak janji akan kasih permen buat kamu." 

Si anak itu tampak tertarik lalu mengacungkan jari kelingking nya. "Janji?"

Eline terkekeh. Lucu banget sih "Janji."

Lalu eline menggandeng tangan mungil nya menuju ruangan tentu anak itu yang memberi tau.

Tiba di ruangan.

"Astaga serim kamu tadi pergi kemana nak."

Mereka baru tiba langsung disambut oleh seorang wanita kisaran 30an itu memeluk anak kecil yang bersama eline itu erat.

"Maafin serim Bu tadi main kabur kabur aja." balas serim memeluk tak kalah erat.

Si dokter yg nanganin serim menoleh ke eline, "nyonya terimakasih sudah membawa serim kesini." ucapnya sopan.

Aku, Adik ipar muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang