Bab 21. Keberanian Kinara

18 9 7
                                    

Akhirnya!!! Aku bisa up dua bab untuk hari ini, selamat membaca semuanya 🙏🏼😘

Ketika cinta yang bicara, ia mengalahkan kesakitan dan juga ketakutan. Bahkan rintangan dan penghalang siap di terjang, untuk orang yang di cintai.
Hiro Valentino

Jumat, pukul 21.32

Mengetahui kalau pria itu menuju ke kamar Mita dan Dina, Liana mencoba mengeser kursinya agar ia bisa mendekati pintu rahasia dimana Kinara berada. Tapi ikatan itu begitu kencang sehingga sulit baginya untuk menggerakkan tubuhnya, justru ia merasa kelelahan dan juga ikatan itu seperti semakin kencang melilit tubuhnya.

Saat itu ia mendengar suara seperti pintu di buka, melihat ke arah pintu kamarnya yang masih tertutup. Otomatis Liana menolehkan kepalanya melihat pada pintu rahasia di sampingnya itu. Dan ternyata benar pintu itu terbuka dan sosok yang sangat di rindukannya itu, keluar dari dalam kamar rahasia itu dengan wajah cemas menatap maminya yang terikat.

"Mami...?" seru Kinara memeluk maminya dengan perasaan sedih, lalu membuka lakban yang menutupi mulut maminya.

"Nara... sayang! Kenapa kamu keluar nak, kembali kesana dan jangan keluar dari kamar rahasia itu! Mami hanya ingin memberitahumu untuk tetap di sana sampai ada orang yang datang kesini, sayang." ucap Liana dengan suara berbisik ketakutan.

"Mami... Nara juga takut tapi Nara harus membantu mami, papi, oma dan opa. Ini ada susu dan roti. Mami pasti belum makan, kan?" ucap gadis itu sambil mengarahkan sedotan ke bibir Liana, mata Liana langsung berkaca-kaca dengan perhatian Kinara.

Walau terlihat sederhana tapi saat ini perbuatan Kinara sangatlah berarti, karena memang sejak pulang ke rumah ia dan suaminya belum makan apapun. Entah dengan papi dan mami Deva, tapi sepertinya mereka juga belum menyantap apapun sejak sore tadi.

Dengan cepat Liana menyedot habis susu yang di berikan Kinara, lalu ia juga melahap habis roti isi daging yang di suapkan oleh Kinara padanya. Setidaknya itu bisa mengganjal perutnya hingga pagi nanti.

"Ambilkan vitamin dan suplemen mami di laci itu sayang, mami harus meminumnya biar mami lebih kuat. Sampai orang itu pergi meninggalkan rumah kita." ujar Liana menunjuk ke laci di meja riasnya.

Kinara tanpa tanya segera mengambil tiga buah botol yang ia tunjukkan pada Liana, dan maminya menganggukan kepalanya. Gadis itu mengambil sebutir tablet dari tiap botolnya, lalu mengambil air mineral yang di ada di lemari dekat rak buku. Memasukan satu persatu obat itu ke dalam mulut Liana dan membantu maminya meminum airnya. Mata gadis itu berbinar cerah, karena ia tahu suplemen dan vitamin itu akan membuat maminya baik-baik saja.

"Siapa orang itu mami?" tanya Kinara ikut berbisik.

"Nara lihat orang itu masuk ke kamar tamu yang ada di depan kamar Nara, mami. Sekarang sudah malam pasti orang itu sudah tidur! Apa ikatan ini membuat badan mami sakit?" lanjutnya sambil berlutut di depan Liana. Gadis itu mencari pisau lipat di dalam laci tapi tidak ia temukan, karena ia hendak membuka ikatan pada tubuh maminya.

"Mami baik-baik saja, sayang. Nara... Mami takut orang itu datang dan akan ikut mencelakakanmu, sebaiknya Nara masuk saja kesana. Jangan lepaskan tali ikatan mami, karena orang itu akan marah dan membunuh papi, opa dan oma. Sekarang yang penting adalah keselamatan papi, opa dan oma, mami bisa menyelamatkan diri dari orang itu kalau semua keluarga kita aman, sayang." Liana memohon pada putrinya itu untuk tidak melepaskan ikatannya, karena ia tahu pria itu akan semakin menyakiti Deva dan mertuanya bila mendapati dirinya berusaha melarikan diri.

Dari perhatian Liana sepertinya pria itu terfokus padanya, Mita dan Dina, sedangkan untuk memperlancar pelariannya maka pria itu butuh sandera untuk keluar dari tempat ini dengan aman. Dan kalau pun ada hal buruk yang akan di lakukan pria itu padanya kemungkinan adalah di bunuh. Tapi setidaknya ia tidak di lecehkan, memikirkan itu ia jadi teringat nasib Dina dan Mita apakah pria itu sedang melampiaskan hasrat bejatnya kepada mereka saat ini ?

21 Jam Yang Mencekam [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang