Bukan hanya cinta yang membutakan, tapi juga kebencian dan kemarahan.
Hiro ValentinoJumat, pukul 20.58
Liana memberikan sebuah lakban, yang dengan cepat di terima oleh pria itu untuk mengikat Mita pada kursi kayu jati yang ada di kamar tamu itu. Setelah mengikat Mita dengan kuat pada kursi pria itu mengangkat tubuh Dina dan membaringkannya ke atas ranjang, mengikat kedua tangan gadis itu pada besi di kepala ranjang dan kedua kakinya pada besi di kaki ranjang. Lalu menatap Liana yang berdiri terdiam, menatap Mita dengan pandangan bingung.
"Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan padaku?" tanya Mita dengan nada yang datar tanpa ekspresi ketakutan sedikit pun.
Liana merasa ada yang aneh dengan perilaku Mita yang terlalu tenang itu, walau ia bertanya tapi sikapnya tetap terlihat tanpa eksperesi marah ataupun kesal. Tak protes kenapa tiba-tiba sahabatnya di sakiti oleh orang asing, yang sekarang menyekapnya di kamar itu. Apa wanita itu menganggap semua ini hanyalah lelucon belaka, kenapa ia tidak berteriak atau mengumpat ketika pria itu mengikatnya di kursi.
"Ikut denganku!" perintah pria itu pada Liana yang menurut saja.
Pria itu membuka pintu kamar tidur Liana dan mendorong wanita itu masuk ke kamarnya, lalu meminta Liana untuk duduk di sebuah kursi dekat rak buku yang ada dekat tempat tidurnya itu. Mengeluarkan lakban lalu melilit tubuh Liana dengan sisa lakban yang di pakai untuk mengikat Mita tadi.
Lalu pria itu keluar dari kamar Liana dan kembali lagi, dengan tali tambang yang ia ikatkan di tangan dan kaki Liana dengan sangat kencang dan kuat. Liana sampai merasakan jika kulit tangannya sampai tergores oleh tali tambang itu.
Liana hanya diam seribu bahasa, ia memikirkan apa yang akan terjadi dengan Dina dan Mita. Kenapa keduanya terkesan sangat lancang hendak menggeledah rumahnya, untuk menemukan Deva yang seakan-akan ia sembunyikan di rumahnya sendiri. Ada rasa marah dengan sikap Dina dan Mita, yang terkesan tidak menghargainya sebagai tuan rumah. Apalagi mengatakan hal-hal yang merendahkannya, walau ia tak ambil pusing dengan kebencian mereka padanya.
Yang ia pikirkan saat ini adalah soal tautan GPS ponsel Mita dan juga Deva, apa tautan itu memang atas kemauan bersama antara suaminya dan mantan kekasihnya itu? Pantas saja Mita mati-matian memaksa masuk le rumah mereka, karena ia tahu pasti jika signal ponsel Deva yang memang ada di dalam rumah mereka.
Namun yang semakin membuat bingung adalah sikap Mita yang tenang dan tanpa emosi, mendapatkan dirinya dan Dina di serang oleh orang asing tadi. Karakter seperti Mita yang tak suka di rendahkan apalagi di perlakukan tidak baik, pasti akan berteriak dan juga marah-marah di ikat pada kursi seperti tadi.
"Aku akan lama di kamar para gadis itu, kuharap kamu tidak mencoba keluar dari kamar ini!" ucap pria itu melilit sisa tali ke seluruh tubuh Liana pada kursi di dekat rak buku.
"Sepertinya kedua wanita itu sangat membencimu! Jadi tidak ada alasan kan kamu sedih untuk mereka! Tapi aku curiga kalau wanita itu sudah tahu aku ada disini? Terlihat dari caranya yang diam dan tak ketakutan atau memohon padaku tadi, apakah dia bukan teman kerja suami melainkan seorang polisi atau siapa dia?" tanya pria itu menatap Liana yang mendelik ketakutan, mendengar pendapat pria itu tentang ketenangan Mita yang juga ia pertanyakan.
"Polisi? Bu... bukan.. tentu saja dia bukan polisi! Mita adalah rekan kerja suamiku, dan yang kamu serang tadi itu sepupu suamiku! Aku tidak pernah bertemu mereka waktu aku ke mall tadi kalau itu yang kamu curigai, tapi memang suamiku punya janji bertemu dengan rekan-rekannya setelah makan malam." dengan cepat Liana jelaskan.
"Tapi semuanya mendadak... batal dan suami tidak bisa datang kesana! Jadi kemungkinan karena itu, mereka akhirnya memutuskan untuk mencarinya kesini!" tambah Liana mencoba meyakinkan pria itu, karena memang dia tidak pernah berinteraksi dengan Mita.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 Jam Yang Mencekam [SEGERA TERBIT]
Misteri / ThrillerKelvin Atmadeva Diratama menikahi kekasihnya Liana Evelyn Martin, dimana keduanya membangun keluarga kecil yang bahagia dengan seorang putri angkatnya. Dimana kedua pasang suami dan istri muda ini yang belum memiliki anak sendiri, memutuskan untuk m...