pergi ke butik

1.3K 57 1
                                    

Di dalam mobil hanya diisi oleh pembicaraan Arzan dan ketiga keponakannya Harnani sedangkan Harnani dan juga Arga yang berada di depan saling diam karena tidak tahu apa yang akan dibahas, karena saling diam Arga pun membuka pembicaraan agar suasana canggung di antara mereka mencair .

" Apa kamu serius baby menerima pernikahan ini ?"

Harnani yang mendengar pertanyaan Arga pun menoleh ke arah Arga dirinya mengangguk tanda setuju walaupun tidak membuka suara

" kenapa kamu diam baby, Apakah kamu menyesal karena memutuskan ingin menikah denganku?."

Harnani menggeleng kan kepalanya dia kembali menatap keluar jendela, dirinya terdiam untuk beberapa saat setelahnya dia menjawab pertanyaan Arga.

" sebenarnya aku tidak ada niatan untuk menikah, tapi setelah mendengar cerita dari mamah Rani entah kenapa hatiku tergerak Karena itulah aku menerima pernikahan ini om."

" apa yang diceritakan Mamah kepadamu, hingga membuatmu menerima pernikahan ini."

Tanya Arga kepada Harnani terlihat sekali bahwa wajahnya mengerut akan ucapan yang dilontarkan oleh Harnani

" ah, bukan cerita apa-apa .hanya cerita tentang perjuangan seorang ayah yang membesarkan putranya seorang diri"

Arga yang mendengar itu mengangguk dan tidak lagi menanyakannya hingga suara Arzan mengalihkan antasi keduanya .

"Mom, dad. "

Panggil Arzan kepada Harnani dan juga Arga, mereka berdua menoleh sebentar dan kini fokus lagi ke depan takutnya terjadi kecelakaan.

" ada Apa son?"

Tanya Arga kepada Arzan sedangkan yang ditanya hanya cengengesan Arjan menggaruk kepalanya yang tak gatal bingung ingin mengatakan apa.

" jadi begini daddy, Aku ingin nanti bajunya samaan dengan Hardan dan Hartan Kami ingin jas hitam biar terlihat keren benarkan Boy .?"

Ucap Arjan kepada sang daddy tak lupa dirinya juga menatap ke arah Hardan dan juga Hartan, sebenarnya tujuan Arzan bertanya seperti itu agar mengalihkan suasana canggung antara Harnani dan juga sang daddy

bukannya dia tidak mendengar perkataan Harnani tadi, tapi dia sengaja melakukan pembicaraan mengenai pakain agar mereka tidak lagi membahas pernikahan yang tidak ada cinta di antara mereka.

Arzan yakin lama kelamaan nanti cinta di antara mereka akan tumbuh jadi dia tidak khwatir lagi sang mommy di rebut oleh orang lain.

"Benal atu ingin teliat kelen mengunakan jas , tamu tendili haltan.?"

"Atu juga ingin teliat telen di depan uti...!!!"

Seru kedua bocah laki-laki yang duduk saling himpit di samping Arzan, tidak mau kalah aura bocah perempuan itu juga berseru dengan antusias.

" Atu, atu juga ingin teliat telen ."

"Tapi tan tamu pelempuan tidak totok memakai jas. tamu itu totoknya memakai daun cepelti pulti kalajan benal kan uti.? "

Aura yang mendengar penjelasan Hardan memautkan bibir kecilnya dengan tangan yang menyilang di dada membuat siapa saja yang melihat nya memekik gemas.

Harnani yang di tanya terkekeh pelan ketiga keponakan nya ini selalu membuat nya gemas sendiri, bukan hanya Harnani Arga pun juga terkekeh pelan saat mendengar penjelasan bocah laki-laki tersebut.

"Sudah sudah, setelah sampai di sana kalian bebas memilih gaun dan jas apa saja untuk pernikahan om dan tante nanti jadi jangan bertengkar ya. "

Ucap Arga kepada ketiga bocah tersebut kini dia kembali pokus ke depan mereka yang mendengar penjelasan itu tidak lagi banyak bicara, 30menit kemudian mereka telah tiba di butik ketika keponakan harnani yang melihat butik tersebut bertolak senang.

TEMAN BARUKU ADALAH ANAK TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang