melemah

3.1K 77 2
                                    

Setibanya Harnani di dapur , Harnani berjalan menuju kulkas dan membukanya terlihat berbagai macam makanan dan minuman yang berjejer rapih di dalamnya .

" Buset dah ini kulkas apa gudang makanan yak! Banyak bener,minta dua atau tiga cemilan sabi kali ya hehehe. "

"Misi ye om setan mau minta cemilan sama minum nya ya jangan marah ya
" Sambung nya.

Tampa banyak membuang waktu Harnani mengambil cemilan dan juga minuman yang ada di dalam kulkas tersebut.

" Ini baru bener hehehe, mumpung dua setan kaga ada."

Dirasakan cukup Harnani berjalan ke ruang keluarga entah mengapa kakinya membawa ke sana, tak berapa lama Harnani tiba di ruang keluarga Harnani memilih duduk di karpet berbulu halus yang sangat lembut untuk di duduki dan menyalakan TV untuk nonton.

"Gile orang kaya mah beda , coba aja ada ada tiga bocil di sini pasti asik huhu kangen para bocil kalau di video call jam segini pasti gangguin mereka tidur hiks kangen banget ."

Bagaimana tidak jam saja sudah menunjukkan pukul 12 malam yang mana membuat Harnani meringkas pelan, kalau di pikir-pikir dia keseringan makan malam akhir-akhir ini.

" Dah lah lebih baik nonton! "Serunya.

Entah sudah berapa bungkus cemilan yang di makan Harnani hingga dia tak sadar tertidur pulas di karpet berbulu,   bahkan TV nya saja masih menyala seakan-akan tv yang menonton dirinya.

Diluar mansion terdengar suara mobil yang baru sampai,mobil itu tak lain dan tak bukan adalah mobil arga.

Sang bodyguard yang melihat sang tuan datang pun bergegas membuka gerbang mansion tersebut

"Dad aku sunguh leleh gendong aku dad"keluh arzan

"Dasar payah "serka arga

Plak

" Auw , sakit pah! "

"Rasakan itu,menggendong cucu ku saja kau mengeluh heh! Benar kata Harnani kamu itu tak lebih dari aki-aki tua!"

Arga yang mendengar itu lantas mendengus enak saja dia di bilang aki-aki padahal yang aki-aki itu papah nya sendiri sudah punya cucu mengatai orang pula.

"Seharus nya papah yang sadar diri papah itu udah tua bau tanah pula. "

Setelah mengucapkan perkataan itu Arga  bergegas menggendong arzan dan berlari dari hadapan bram.

"Arga! Awas kamu "

Setiba nya mereka di ruang tamu kini Arga membawa arzan naik ke kamar melewati ruang keluarga yang berada di pantai tiga.

Bisa Arga lihat ada selak beluk orang yang tertidur di atas karpet berbulu, jika di lihat lebih dekat sosok tersebut seorang perempuan.

Arzan yang mulanya bersandar di dada bidang sang daddy pun menoleh ke sosok tersebut seketika senyum manis tercetak di Wajah tampan nya.

"Daddy itu mommy dad, turunkan aku dad. ! "

"Baiklah-baiklah , tapi ingat jangan bangunkan mommy mu. "

"Iya aku janji"

Mendengar itu Arga menurunkan arzan, arzan mulai berjalan pelan mendekati sosok yang ada di depannya dengan pergerakan pelan arzan duduk di hadapan Harnani.

"Hehe, mommy kau sangat mengemaskan di saat seperti ini huh. Akan kupastikan tak ada seorangpun yang bisa menyakiti mu mom aku berjanji akan itu "

Perlahan lahan tangan kekar itu membelai wajah berisi Harnani seakan akan dia takut wajah itu pecah bagaikan cermin.

TEMAN BARUKU ADALAH ANAK TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang