Bolehkah hyunjin berharap untuk bisa memiliki felix seutuhnya jika seperti ini. Setelah hyunjin membawa felix pulang malamnya pemuda manis itu mengalami demam tinggi. Felix terus meracau tidak jelas pemuda manis itu meminta hyunjin terus memeluknya. Apakah seperti ini saat Felix sakit ia akan mengeluarkan sisi manjanya dan itu sangat menggemaskan bagi hyunjin.
"Minum obat dulu ya?" Tanya hyunjin dengan pelan dan hanya gelenggan kepala yang di tunjukkan Felix.
"Lepas dulu ya, aku mau ambil obat kamu."
"Jangan kemana-mana."
Hyunjin menahan diri untuk tidak mencium Felix saat ini, felix terlihat sangat menggemaskan. Tahan hyunjin.
"Sebentar saja ya agar demam mu turun."
"Baiklah."
Hyunjin membaringkan Felix dengan pelan lalu berdiri untuk mengambil obat Felix yang berada di tas kerjanya dengan telaten memberikan Felix obat lalu hyunjin membaringkan tubuhnya di samping Felix dengan tangannya memeluk perut Felix dengan posesif. Terlihat seperti sepasang kekasih kan.
"Selamat malam. Cepat sembuh ya." Setelah mengatakan itu hyunjin memberikan kecupan pada bahu felix, Felix pun menerima semua perlakuan hyunjin padanya.
Sedangkan di sisi lain terdapat dua orang dengan beberapa minuman di depan mereka kartu beserta kacang menemani malam yang begitu menyenangkan bagi mereka berdua.
"Apakah tuan besar ini sudah merasa bahagia?"
"Seperti yang kau lihat terukir kebahagiaan di dalam wajahku saat ini."
"Aku tidak sabar untuk melihat dokter manis itu menyerah dengan sendirinya."
"Ahhh aku ingin mencicipi tubuhnya."
"Gila." Lalu mereka berdua tertawa penuh kemenangan.
"Tapi dia terlalu cerdas dan mempunyai pendirian yang tinggi apalagi ada seseorang yang selalu ada di sisinya, bahkan kekasihnya saja begitu gampang untuk di bodohi."
"Biarkan saja. Kita perlu memperalat bocah itu dan berakhir... Ya kamu tau sendiri bagaimana akibatnya jika menghalangi rencana kita."
Kedua orang itu saling membicarakan kemenangan mereka entah siapa mereka. Sudah terlalu banyak korban yang sudah mereka musnahkan dan jangan lupa mereka cicipi tubuh para korban itu sebelum membunuhnya atau berakhir mereka lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Sudah satu minggu semenjak kematian ibu guru Lian membuat heboh semua orang yang mengenalnya ataupun di lingkungan sekolah wanita itu membagi ilmu pada para murid-murid nya.
Kedatangan seorang guru baru membuat para siswa saling bertanya-tanya apakah guru baru itu bisa sebaik ibu guru lian. Apakah saat menyampaikan materi seperti ibu guru lian. Terlalu banyak keraguan dalam hari mereka semua.
"Eunji kenapa sih?" Tegur siswi yang duduk dengan nya.
"Aku tidak apa-apa."
"Tapi kamu kelihatan lemas dan apa ini muka kamu pucat sekali."
"Aku hanya lelah yeona."
"Lelah ya?"
"Jangan banyak bicara aku ingin tidur sebentar."
Yeona kembali fokus ke depan dimana ia harus melanjutkan kembali mencatat nya sebelum bel istirahat berbunyi.
Kini waktu istirahat telah tiba dan semua siswa saling berbondong-bondong ke kantin untuk menikmati semua makanan yang tersedia, ada sebagian siswa membawa bekal sendiri yang sudah disiapkan oleh orang tua mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'
Teen FictionSeorang pemuda manis yang berprofesi sebagai Dokter outopsi dan pemuda tampan yang berprofesi sebagai Detektif. Dipertemukan di suatu keadaan yang tak terduga dan berakhir bekerja sama dalam memecahkan sebuah kasus yang sejak lama tidak pernah terpe...