49

1.2K 75 32
                                        

Dalam kehidupan manusia sudah diberikan kebahagiaan dan juga kesedihan dengan porsi yang adil. Semua manusia berhak memilih jalan hidupnya masing-masing, tetapi siapa sangka di dalam pilihan itu terdapat sebuah bencana yang menantinya. Bahkan semua berhak menjalani hidup yang normal, tenang dan damai. Seperti saat ini Felix memilih jalan hidupnya dengan profesi yang memiliki resiko tinggi, it sudah menjadi konsekuensi nya.

Pemuda manis itu tersenyum senang dan rasa bangga melihat orang-orang yang ia cintai kini menjalani hidup dengan normal. Jisung sahabatnya sudah melalui masa-masa sulit yang hampir merenggut nyawanya, kini sudah dinyatakan sembuh total dan hidup bersama seseorang yang sangat dia cintai. Sedangkan Seungmin, sudah di sibukan dengan keberadaan malaikat kecilnya yang hadir di tengah-tengah keluarga kecilnya bersama bangchan. Felix, Seungmin dan Jisung tidak ingin mengingat masa kelamnya bersama kedua sahabatnya, dia benar-benar ingin melupakan itu.

Pertemuan Felix bersama Hyunjin suaminya terkesan konyol, tetapi siapa sangka sosok itu yang sudah mewarnai hidupnya. Sikap dewasa sang suami membuatnya terus-menerus mengucapkan rasa syukur karna dipertemukan dengannya. Kehadirannya sungguh sangat berarti untuk felix. Ya meski rasa rindu terhadap kedua orang tuanya terus ada, tetapi dengan adanya hyunjin dirinya tidak begitu merasa kesepian dan juga rasa sedih yang begitu lama. Dirinya harus menjaga keutuhan rumah tangganya untuk waktu yang lama.

"Ngelamunin apa?" Tanya Hyunjin yang menyadari bahwa istrinya tengah melamun di balkon, menikamati cahaya bulan di malam hari dengan bibir terbentuk bulan sabit.

Felix menyadari kehadiran hyunjin yang sedang memeluknya dari belakang, dia membalikkan tubuhnya lalu terseyum ke arah suaminya sembari kedua tangannya terangkat menangkup kedua pipi hyunjin.

Cup

"Terimakasih atas kehadiran kakak dalam hidupku." Felix mengecup bibir suaminya.

Cup

"Terimakasih sudah memilih ku, untuk menjadi teman di sepanjang hidup kakak."

Cup

"Terimakasih atas segala kebaikan dan juga kesabaran kakak dalam memahami tingkah lakuku."

Cup

"Aku mencintaimu Hwang Hyunjin, suamiku." Pemuda manis itu mencium bibir suaminya cukup lama dengan lelehan air mulai turun membasahi pipinya.

Hyunjin melepas ciumannya sembari menyeka air mata yang membasahi pipi pujaan hatinya. Pemuda jangkung itu tersenyum dan memberikan ciuman di kening felix.

"Aku juga berterimakasih padamu sayang, aku tidak bisa mengungkapkan semua kebahagiaan ku dan rasa syukurku memiliki kamu dalam hidupku. Yang terpenting, aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan mu lalu menikahimu dan aku mencintaimu. Aku ingin kita hidup bersama di waktu yang lama."

Hyunjin mencium bibir felix, memberikan lumatan kecil dan menyalurkan rasa bahagia saat ini. Hyunjin berjanji akan selalu menjaga dan memberikan kebahagiaan untuk istri tercintanya. Hwang Felix.

Ciuman mereka berangsur-angsur menjadi ciuman panas, keduanya saling memperdalam ciuman itu. Tangan hyunjin sudah melepas kancing piyama yang Felix kenakan satu persatu, sehingga menampilkan bahu mulus sang istri yang begitu mengoda tanpa cacat sedikitpun. Ciumannya turun di leher mulus milik felix dan memberikan tanda kepemilikan disana. Keduanya saling menikmati setiap sentuhan satu sama lain, hingga kini hyunjin mengangkat tubuh ramping felix untuk masuk dan melanjutkan kegiatan panas mereka di ranjang. Biarkan mereka berdua saling menikmati malam panas mereka yang di iringi dengan desahan yang menjadi lagu mereka.




A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang