43

710 66 24
                                        

Hari pernikahan yang di tunggu oleh Minho dan Jisung tiba. Keduanya masih mempersiapkan diri dengan riasan yang sudah di siapkan dan juga balutan Tuxedo yang mereka impikan kini melekat apik di tubuh masing-masing. Perpaduan biru tua dan juga kemeja putih memancarkan ketampanan Minho yang berkali-kali lipat. Sedangkan Jisung balutan tuxedo berwarna biru muda sangat cocok di tubuh mungilnya. Sangat indah seperti malaikat.

Minho sudah berdiri di atas altar untuk menunggu pujaan hatinya. Detakan jantungnya sangat berisik membuat dirinya gugup. Sebuah senyuman terbentuk di bibir Minho saat melihat sang adik tengah menggandeng calon istrinya. Lelaki itu semakin gugup melihat sosok sempurna di depannya. Jisung terlihat sangat cantik dan juga memancarkan aura ketenangan.

"Cantik." Gumam Minho sembari tangannya terulur untuk menuntun pujaan hatinya naik ke atas altar bersama nya.

Kedua mempelai kini saling mengucapkan janji suci pernikahan dengan tulus dari rasa cinta yang mereka miliki. Semua perjuangan yang telah mereka lalui kini terbayar sudah dengan status baru mereka sebagai suami istri. Pernikahan mereka sah dimata hukum. Biarlah mereka bahagia dengan status barunya, biarkan mereka hidup dengan jalan cerita mereka sendiri. Keduanya berhak bahagia.

Hyunjin dan felix menatap senang ke arah kedua sepasang yang merupakan kakak ipar dari pemuda itu. Melihat raut kebahagiaan sang istri memandang betapa terpancar kebahagiaan di wajah sang kakak juga membuat hatinya menghangat. Mengingat kini kedua sepasang kakak beradik itu telah melalui semua cobaan yang terjadi sehingga kehilangan kedua orang tua mereka dengan tragis. Semua terbayar sudah, kini tugasnya beralih untuk membahagiakan istri tercintanya, Hwang Felix.

Pemuda jangkung itu menghampiri kakak iparnya yang usai mencium istrinya di atas altar. "Sudah cukup lanjutkan nanti. Selamat untuk pernikahan kalian dan aku memiliki hadiah yang berperan menjadi peran utama di malam panjang kalian." Ucap hyunjin sembari tangannya merogoh saku jas yang Minho kenakan.

"Apa?" Tanya Minho yang tidak mengerti dengan perkataan adik iparnya.

Minho mengambil benda yang di letakan oleh hyunjin di sakunya, saat dirinya hendak mengeluarkan matanya terbelalak dengan benda itu.

"BANGSAT KONDOM." Ucap Minho keras dan membuat semua tamu undangan sontak menatapnya dan menertawakan dirinya.

Tanpa Minho dan Jisung sadari hyunjin meletakkan microphone kecil di kera tuxodo yang pemuda Lee itu kenakan. Pasti kalian bisa bayangkan betapa menggemanya suara Minho.

"Hwang bajingan." Ucap kakak Felix yang kini melepas microphone dan melempar nya kesembarang arah.

Felix hanya cekikikan melihat kejahilan yang sudah di lakukan oleh suaminya. Jisung menahan malu, wajahnya memerah padam melihat semua orang tertawa ke arah Minho yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Acara demi acara mereka nikmati dengan canda gurau dan juga beberapa kata ucapan pada keduanya. Semua orang baik sahabat atau orang-orang terdekat dan juga rekan kerja ikut merasakan kebahagiaan yang di rasakan oleh kedua pengantin baru itu.

Jisung sedang berkumpul dengan teman-temannya yang di temani oleh felix. Sedangkan Minho kini sedang bersama hyunjin dan juga tamu-tamu undangan yang mereka kenal.

"Selamat ya, aku ikut bahagia atas pernikahan kalian. Maafkan kesalahan seungmin yang sudah membuat kalian kesulitan." Ucap bangchan yang baru saja bergabung dengan minho dan hyunjin.


"Terimakasih. Sudah lupakan saja, kita harus berdamai dengan semuanya. Seungmin juga sudah menyadari segala kesalahannya, berkat Jisung aku bisa sedikit mengurangi rasa benciku ke seungmin."

"Terimakasih kamu dan felix memang orang yang baik." Jawab bangchan yang kini memeluk tubuh Minho.

"Istri gue memang baik asal lo tau." Celetuk  hyunjin.

"Bacot jin." Saut Minho yang membuat bangchan dan semua rekan yang bersama mereka saling tertawa.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Pesta pernikahan Lee Minho dan Juga Han Jisung semakin meriah. Beberapa makanan dan minuman serta kudapan yang di sediakan menjadi pelengkap dari pesta malam ini.

Beberapa tamu undangan terlihat begitu puas dengan semua jamuan yang mereka santap. Felix dan hyunjin juga saling menyapa dan ikut serta dalam perbincangan dari rekan rekan kerja Minho. Suasana malam ini begitu indah dan juga membahagiakan bagi semuanya. Miho senang melihat raut wajah kebahagiaan dari sang istri itu adalah hal yang paling Minho nantikan.

"Felix."


Fekix yang sudah terpisah dengan hyunjin dan tengah  bergurau dengan Jisung dan juga teman-temannya menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Seseorang itu berjalan ke arahnya dengan senyuman yang sedikit memancarkan kesedihan di wajahnya.

"Aku ingin berbicara berdua dengan mu, tapi sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat untuk Jisung."

"Jisung selamat atas pernikahan mu dengan Tuan Minho. Semoga pernikahan kalian selalu mendatangkan kebahagiaan untuk kehidupan kalian." Seseorang itu mengulurkan tangannya ke arah Jisung untuk berjabat tangan dengannya.

"Te-terimakasih dokter Jeongin." Jawab Jisung sembari berjabat tangan. Ya seseorang itu adalah Jeongin, jisung sengaja mengundangnya karena apapun itu, dulu waktu dirinya masih terbaring di rumah sakit Jeongin lah yang menanganinya.


Setelah selesai berbincang dengan Jisung, kini Jeongin dan juga Felix ketempat yang tak begitu banyak orang. Di sudut ruangan, Jisung tidak mengizinkan Jeongin membawa felix jauh dari pandangannya. Hyunjin dan Minho yang mengetahui sempat ingin menghampiri felix dan Jeongin, tetapi Jisung sudah memastikan untuk mereka tenang dan membiarkan kedua pemuda itu berbicara.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanya felix dengan santai sembari melipat kedua tangannya di dada.

Jeongin tampak gugup lalu dengan cepat dirinya memeluk tubuh pemuda manis itu.

"Maafkan aku, mungkin ini karma untukku yang merebut kak changnin darimu." Ucap Jeongin yang menangis dan masih memeluk felix.

Felix menghela napasnya lalu mengusak lembut punggung Jeongin. "Semua memang menyakitkan untukku, tapi tak ada gunanya aku terus membenci mu dan tidak menerima permintaan maafmu."

Jeongin melepas pelukannya lalu tersenyum ke arah felix. "Kenapa kamu sangat baik?"

"Dan gunanya apa aku harus jahat padamu? Semua akan sia-sia Jeongin." Jawab felix.

"Terimakasih, berkatmu kak changbin akan menerima kenyataan bahwa yang aku kandung adalah anaknya. Dan terimakasih berkatmu kak changbin akan menikahiku secepatnya."

Felix tersenyum mendengar apa yang di katakan Jeongin. Ada sedikit rasa sakit yang ia rasakan karena mengingat betapa jahatnya changbin dan Jeongin menghancurkan hatinya. Tapi biarkan, itu hanyalah masa lalu. Kini felix memeluk Jeongin, keduanya sepakat untuk berdamai. Keduanya mempunyai kehidupan masing-masing.


Kedua pemuda manis berbeda marga itu berjalan ke arah dimana Jisung yang sudah bergabung dengan Minho dan juga Hyunjin serta bangchan dan rekan-rekannya disana. Hyunjin membalas senyuman istrinya yang berjalan ke arahnya.

Hingga......

"FELIX AWAS."

Dorrrrrrrr

"Arkhhhhhhh."














































Tbc.





Selamat membaca 😅👻



A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang