Hari semakin gelap hyunjin berjalan keluar dari kantornya. Berencana ingin menjemput felix gagal karena pemuda manis itu sudah mengabarinya bahwa dia sudah pulang dengan seungmin.
"Arkkkh."
Saat berjalan menuju mobilnya tiba-tiba seseorang menghampiri hyunjin lalu menusukkan benda tajam ke perutnya. Seseorang itu langsung berlari setelah mendengar teriakan dari satpam yang baru saja melihat keadaan hyunjin yang sudah tersungkur dengan memegang perutnya yang dipenuhi oleh darah.
"Tuan hyunjin."
"Ja-jangan biarkan orang itu pergi."
"Tapi keadaan tuan seperti ini."
Darah yang keluar dari perut hyunjin semakin banyak karena pisau yang masih menancap diperutnya dan perlahan kesadarannya semakin hilang. Yuta yang baru saja membeli coffe untuk atasannya terkejut saat melihat hyunjin yang sudah tidak sadarkan diri dengan keadaannya yang seperti itu. Beruntung seseorang dengan cepat menghubungi pihak rumah sakit untuk segera mengirim ambulans.
"Pak Jun kenapa dengan tuan hyunjin?"
"Seseorang telah menusuk tuan hyunjin tuan."
Ambulans datang dan hyunjin segera dilarikan kerumah sakit. Ponsel hyunjin terus berdering dari tadi, yuta sengaja membawa ponsel hyunjin dan segera mengangkatnya ia tau siapa yang menghubungi atasannya itu.
"Kenapa kak hyunjin belum pulang? Apa kak chan memberimu banyak tugas?"
"Maaf ini saya sekertaris tuan hyunjin."
"Oh maaf. Dimana dia?"
Sekertaris hyunjin mengatakan semua ke felix yang dari tadi Menghubunginya. Pemuda manis itu sempat tidak percaya dengan apa yang Yuta katakan padanya. Setelah mematikan sambungan telfonnya felix segera berpamitan pada bundanya untuk pergi ke rumah sakit.
Pemuda manis itu berlari dengan air mata yang terus memenuhi pipinya, perasaan khawatir dan juga takut kehilangan terus menyelimuti hati dan pikirannyan. Sesampainya di depan ruangan dimana hyunjin di rawat ia melihat Yuta yang terlihat berantakan, bajunya di penuhi dengan bercak darah yang sudah mengering.
"Apa dia baik-baik saja."
Yuta tidak menjawab pertanyaan felix membuat pemuda manis itu berfikir bahwa Hyunjin jauh dari kata baik-baik saja.
Felix membuka pintu bercat putih itu dia berjalan masuk dan pandangannya terarah pada sosok pemuda tampan yang beberapa bulan ini menjadi partner kerjasamanya untuk menangani kasus di kota saat ini.
Wajah pucat yang terpampang jelas di wajah hyunjin membuat felix kembali menteskan air matanya.
"Kakak baik-baik saja kan?"
"Pasti itu sangat sakit kan?"
"Ba-bagaimana bisa kakak ceroboh?" Felix terus memberi rentetan pertanyaan pada hyunjin hanya saja pemuda itu masih setia menutup matanya.
Felix terus menangisi hyunjin tanpa henti hingga Yuta datang dan mengatakan hal yang buruk pada pemuda manis itu.
"Tuan hyunjin kehilangan banyak darah, dokter sempat mengatakan keadaannya kritis. Maafkan saya yang tidak bisa menjaga tuan hyunjin."
Pemuda manis itu semakin menangis dan terus mengenggam tangan hyunjin dengan erat dan sesekali ia memeluk tubuh seseorang yang membuat perasaan nyaman saat dengannya. Rasa kehilangan juga semakin ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'
Ficção AdolescenteSeorang pemuda manis yang berprofesi sebagai Dokter outopsi dan pemuda tampan yang berprofesi sebagai Detektif. Dipertemukan di suatu keadaan yang tak terduga dan berakhir bekerja sama dalam memecahkan sebuah kasus yang sejak lama tidak pernah terpe...
![A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'](https://img.wattpad.com/cover/368129220-64-k521527.jpg)