42

723 66 6
                                        

Waktu terus berputar dan hari terus berganti. Kini kandungan seungmin memasuki bulan ke delapan dimana perutnya sudah nampak begitu besar. Seungmin masih merahasiakan kelamin anaknya karena ia ingin memberi kejutan pada suaminya. Berkat kesabaran dan kasih sayang yang di berikan chan padanya membuat seungmin memiliki perasaan cinta yang selalu chan harapkan.

Meski keduanya sempat mengalami pertengkaran yang hebat karena seungmin mengetahui bahwa suaminya tengah bertemu dengan mantan kekasih nya yaitu Jeongin. Dengan semua yang chan jelaskan seungmin memaafkan kesalahan suaminya. Dirinya juga pernah berbuat kesalahan yang begitu besar dengan kemurahan hati bangchan memaafkan semua kesalahan istrinya. Hubungan keduanya semakin membaik dan jangan lupa anak mereka akan segara hadir di tengah-tengah keduanya.

Jisung dan Felix sedang menemani seungmin yang tengah melakukan pemeriksaan kandungan. Keduanya saling menatap gemas ke arah monitor yang memperlihatkan betuk malaikat kecil yang masih di dalam perut ibunya.

"Lihat dia sangat menggemaskan." Ucap Jisung sembari meremat gemas lengan felix.

"Sakit Ji." Protes felix.

"Aku gemas tau. Aku semakin tidak sabar melihat dia lahir nanti."

"Minie tidak bisakah dia keluar sekarang?" Tanya Jisung dengan enteng.

"Gila." Jawab seungmin lalu menggeleng pelan karena heran dengan perilaku sahabatnya.

Ketiganya kini saling menikmati hidup yang begitu indah. Meski seungmin masih di penjara tetapi kehadiran kedua sahabatnya dan juga sang suami yang selalu ada untuknya mebuat seungmin tidak begitu berat menjalani hukuman yang sedang ia jalani. Begitu besar pengaruh orang-orang yang ada di sekitarnya. Termasuk kedua sahabatnya yang tak pernah pergi meninggalkan nya.

Felix dan Jisung akan pulang setelah mengantar seungmin ke tempatnya. Keduanya berjalan dengan saling bergurau hingga seseorang mengenggam pergelangan tangan felix hingga membuat kedua pemuda manis itu terkejut.

"Apaan sih kau membuatku kaget." Felix menepis kasar tangan seseorang itu.

"Maaf. Felix aku ingin bicara berdua denganmu."

Felix menghela napas dan menatap datar ke arah orang yang ada di depannya saat ini. Sedangkan Jisung ingin melayangkan protes tetapi felix menahannya.

"Kakak mau apalagi?" Tanya felix dengan pelan.

"Aku menyesali semua yang telah aku lakukan padamu bahkan aku dengan sengaja melakukan itu semua. Maafkan aku, hidupku begitu hampa tanpa dirimu di sisiku. Dan bahkan kau sudah menjadi milik orang lain, sejujurnya aku tidak terima itu tapi... Aku harus berbuat apa selain mengikhlaskan mu dengannya. Maafkan aku, tolong maafkan segala kesalahan ku agar aku sedikit lebih lega menjalani sisa hidupku tanpamu."

"Seo Changbin memang tidak punya malu." Sindir Jisung yang geram dengan sikap mantan kekasih dari sahabat nya ini. Penuh dengan drama dan changbin hsnya diam menerima sindiran dari sahabat mantan kekasih nya itu.

"Aku akan maafkan kakak jika kakak bertanggung jawab atas kehamilam Jeongin."

"Ba-bagaimana kamu tau?"

"Felix menghela nafas kasar dan memijat pangkal hidungnya. "Kakak tidak perlu tau yang penting kakak harus bertanggung jawab atas apa yang kak changbin lakukan. Jangan jadikan diri kakak sebagai pengecut yang kedua kalinya, setelah mendapatkan kenikmatan kakak tinggalan dia begitu saja. Aku muak dengan semua yang kakak lakukan, bagaimana bisa kakak meragukan anak yang di kandung jeongin saat ini?"

"Tapi felix dia pernah berhubungan dengan chan dan-

"Cukup. Cukup kak aku mohon berhenti mengatakan hal yang tidak masuk akal. Jeongin tidak akan memohon ke kakak jika dia bukan anak kakak. Seharusnya dia memohon ke kak chan, di terus memohon ke kakak tapi kakak mengusirnya begitu saja. Apa kaka tidak punya hati hah?"

A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang