"Bagaimana kalian ceroboh begini? Lihat kalian terluka, bahkan luka di kepala mu kini kembali berdarah lagi felix."
Felix hanya memandang malas sang kakak yang kini tengah mengomel padanya. Ya wajar saja, sang adik baru saja mengalami kecelakaan bersama suaminya. Mobil hyunjin mengalami rem blong dan menghantam sebuah pohon agar menghindar dari truk besar.
"Kamu juga, memang sebelum kamu berangkat tidak ada yang aneh sama mobil kamu? Kamu tidak bisa menjaga adikku dengan baik." Omel Minho pada hyunjin.
"Kakak sudah dong. Aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil." Felix mencoba menenangkan sang kakak yang begitu mengkhawatirkan nya.
"Maafin aku, tapi aku berani bersumpah mobilku baik-baik saja waktu kerumah sakit."
"Aku yakin ada yang ingin menyelakai kalian dan aku yakin pasti pelakunya sama seperti kejadian penembakan kemarin."
"Kamu benar juga, apa mereka mengincarku?" Tanya hyunjin.
"Kalian berdua. Dilihat dari kejadian kemarin, felix mengalami luka dan sekarang kalian berdua mengalami kecelakaan." Jawab Minho.
"Kita harus menyelidiki ini secepat mungkin." Ujar hyunjin dan di angguki oleh Minho.
"Jisung masih lama ya kak?" Tanya felix.
"Dia masih mengurus administrasi kalian."
"Hay."
"Hay, kenapa kamu disini?"
Pemuda yang di tanyai hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya seakan mengejek pemuda di depannya.
"Sangat baik dalam berakting."
"Ma-maksud kamu?"
Pemuda itu semakin mendekat dan membisikkan sesuatu pada lawan bicaranya.
"Bagaimana jika changbin tau kalau lo bohong soal kehamilan lo? Dan bagaimana jika changbin tau kalau lo baru saja membuat dua orang mengalami kecelakaan karena lo? Sudah siap di penjara belum?"
Setelah membisikkan pemuda itu di dorong kuat oleh pemuda yang ada di depannya dengan wajah yang memerah menahan marah.
"Omong kosong apa yang baru saja kamu katakan?"
"Yang Jeongin sungguh kau memang memiliki bakat dalam berakting." Ucap pemuda yang bersama Jeongin sembari bertepuk tangan.
Arkkhh
"Kau?
"Apa? Lo jangan coba-coba ikut campur dalam urusan gue, atau lo mau gue bikin menemui Tuhan? Dasar tidak tau berterimakasih." Setelah mengatakan itu Jeongin pergi meninggalkan pemuda yang baru saja berdebat dengannya.
Jeongin menemui felix dan hyunjin yang baru saja ia tinggal setelah mengobati luka mereka. Ya Jeongin lah yang menangani Felix dan hyunjin yang tengah mengalami luka karena kecelakaan.
"Ini resep obat kalian, obat ini untuk meredakan nyeri pada luka-luka kalian."
"Terimakasih." Ucap felix sembari menerima resep obat yang di berikan oleh Jeongin.
"Sama-sama."
"Maafkan aku atas kecerobohan ku, aku seharusnya tidak bersikap seperti itu pada kak changbin. Bagaimanapun aku tidak berhak seperti itu." Ucap felix pada Jeongin.
Jeongin hanya tersenyum dan mengangguk kecil, meski hatinya masih di selimuti rasa benci pada pemuda manis yang sudah merebut hati orang yang dia cintai. Apapun akan dia lakukan demi mendapatkan dan memiliki sepenuhnya seseorang yang berharga dalam kehidupannya. Jeongin berharap semua kebohongan atas kehamilan palsunya tidak terbongkar di waktu yang cepat, dirinya tidak sanggup membayangkan bagaimana murkanya changbin saat marah jika mengetahui kebohongan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'
Teen FictionSeorang pemuda manis yang berprofesi sebagai Dokter outopsi dan pemuda tampan yang berprofesi sebagai Detektif. Dipertemukan di suatu keadaan yang tak terduga dan berakhir bekerja sama dalam memecahkan sebuah kasus yang sejak lama tidak pernah terpe...
![A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'](https://img.wattpad.com/cover/368129220-64-k521527.jpg)