48

308 44 16
                                    

Hari terus berlalu, semua pelaku kejahatan telah di jatuhi hukuman yang sesuai dengan apa yang mereka buat. Beruntung hakim dan pihak lainnya tidak menerima apapun yang di iming-imingkan agar hukuman para pelaku diringankan. Semua orang yang menjadi saksi dan juga para keluarga korban bisa tersenyum lega, akhirnya mereka mendapatkan keadilan.

Felix terus menangisi pamanya yang kini resmi mendapat hukuman mati. Pemuda manis itu tiada hentinya menangisi sang paman, meskipun begitu dirinya tidak bisa melakukan apa-apa ini sudah keputusan yang tepat untuk menebus semua kesalahan yang di lakukan oleh sang paman. Sedangkan ayah Jisung pun sama dia mendapatkan hukuman mati, tetapi entah kenapa sang anak tidak sedikitpun merasa kasihan, bahkan Jisung bernafas lega. Hatinya begitu sakit mengingat semua luka yang di berikan sang ayah padanya.

"Kamu baik-baik saja kan?" Tanya Minho yang khawatir dengan sang istri, pasalnya Jisung hanya bisa menatap dan tidak merespon apapun setelah mendengar hukuman yang di layangkan untuk ayahnya.

"Aku tidak apa-apa. Aku bahkan bisa bernafas lega, dia mendapatkan apa yang sudah dia lakukan selama ini."

Begitupun dengan seungmin, pemuda itu hanya bisa pasrah dengan apa yang di dapatkan oleh ayahnya. Sang ayah sudah membunuh ayah dari felix begitu kejam, biarkan dia mendapatkan apa yang sudah menjadi balasannya. Dia tidak peduli, dia hanya ingin hidup tenang. Perlahan depresi yang di alami seungmin mulai membaik, dia bisa menjalani hidup normal berkat bangchan dan juga kedua sahabatnya yang selalu merangkulnya. Kandungan seungmin sudah berjalan delapan bulan, butuh satu bulan lagi untuk menanti kehadiran anaknya bersama bangchan.

Jeongin dan tuan Seo mendapatkan hukuman karena tuduhan pembunuhan berencana dan juga koruspsi yang dilakukan Tuan Seo. Changbin yang mendengar hanya bisa menangis dalam diam. Dirinya memandang sendu ke arah Jeongin yang terus menatapnya dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Persidangan dilakukan sesuai jadwal masing-masing. Felix dan hyunjin yang menjadi korban hanya bisa memberikan kekuatan untuk changbin.

"Maaf, karena ayah ku dan Jeongin kalian terluka." Ucap changbin yang tengah tertunduk malu untuk melihat felix dan hyunjin.

"Kakak juga menjadi korban disini, aku juga sudah memaafkan semua yang mereka lakukan padaku. Mari kita berdamai setelah ini."













Waktu semakin berlalu hingga hari yang di nantikan seungmin telah tiba. Kini seungmin berada di rumah sakit lantaran perutnya yang terasa nyeri. Beruntung bangchan yang selalu sigap, segera membawa seungmin ke rumah sakit di waktu yang tepat.

"Kakak ini sangat sakit." Keluh seungmin pada bangchan yang setia mengenggam tangannya.

"Kamu sangat kuat sayang, bertahanlah."

"Jangan tinggalin aku kak."

"Aku tidak akan pernah meninggalkan mu, aku selalu bersamamu." Jawab chan lalu mencium punggung tangan istrinya.

Kini seungmin dimasukkan ke dalam ruang operasi bersama bangchan yang akan selalu berada di sampingnya. Sedangkan felix dan Jisung tengah menunggu seungmin yang sedang berjuang untuk melahirkan sosok malaikat yang sudah seungmin nantikan.

Akhirnya. Malaikat yang di nantikan telah lahir. Seungmin yang sedang terbaring di ranjang tersenyum bahagia melihat bayi kecilnya kini dalam gendongan sang suami.

Sedangkan dua pemuda manis itu saling berebut untuk menggendong bayi laki-laki yang wajahnya mirip dengan seungmin. Sedangkan hyunjin dan juga Minho hanya bisa menggeleng pasrah, keduanya tidak bisa menghentikan perdebatan dari pasangan mereka masing-masing.

"Sampai kapan kalian seperti itu?" Tanya seungmin yang sudah jenggah melihat kedua sahabatnya itu.

"Biarkan aku dulu yang gendong." Ucap felix yang sedikit mendorong tubuh Jisung yang akan mendahuluinya.

A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang