44

390 50 9
                                    

Suara tembakan berhasil membuat semua orang yang hadir di pesta pernikahan Minho dan jisung terkejut. Sebagian orang memilih untuk pergi dari sana karena takut terkena tembakan yang selanjutnya dan ada yang memilih bersembunyi. Kejadian itu tiba-tiba terjadi hingga membuat salah satu orang terkena tembakan yang melayang padanya.

"Sayang kamu tidak apa-apa?"

"Ti-tidak kak tapi...

"Kak changbin apa yang kamu lakukan, aku mohon bertahanlah." Ucap pemuda rubah yang kini tengah memeluk tubuh kekar changbin.

Felix berdiri berjalan tertatih untuk menghampiri mantan kekasihnya yang merelakan nyawanya demi melindunginya. Meski dahinya berdarah terbentur meja yang ada di sana bahkan kepala terasa sangat pening saat ini.

"Kak changbin maafkan aku." Ucap felix. Pemuda manis itu menangis di hadapan changbin yang kini kesakitan dengan darah yang terus keluar dari lengannya.

"Jangan menangis aku tidak menyukai air mata keluar dari mata kamu. Aku tidak apa-apa felix." Suara changbin terbata-bata menahan rasa sakit sembari mengusap air mata yang terus membasahi pipi pemuda manis di depannya yang dulu pernah menjadi miliknya. Felix masih terlihat sangat indah seperti dulu.

"Kita kerumah sakit, aku akan terus menemani kakak." Ucap felix yang kini meminta tolong ke bangchan untuk membantunya membawa changbin ke rumah sakit.

"Tapi fel-

"Apa yang kakak tunggu, kak changbin kesakitan." Sentak pemuda manis itu membuat chan mau tidak mau melakukan apa yang di pinta oleh felix.

Chan membopong tubuh changbin dengan felix yang terus mengenggam tangan changbin untuk memberinya kekuatan agar changbin menahan rasa sakitnya. Chan melihat ke arah hyunjin yang hanya terdiam dengan apa yang ia lihat saat ini.

Changbin dan felix tidak menyadari bagaimana kini perasaan yang di rasakan oleh Jeongin dan juga Hyunjin. Bagaimana bisa hal ini bakal terjadi.

Ya Seo Changbin adalah korban dari penembakan itu. Pemuda itu datang ke pernikahan Minho dan Jisung, dirinya datang bersama Jeongin. Waktu keduanya ingin masuk, ponsel changbin berdering dan dirinya harus mengangkatnya dan membiarkan Jeongin masuk lebih dulu. Setelah selesai dengan telfonnya changbin melihat seseorang yang mencurigakan yang berbalut pakain pelayan. Pemuda itu masuk dan mendapati seseorang yang berpakaian pelayan itu bersembunyi di balik dekorasi yang menghiasi pesta pernikahan Minho dan Jisung.

Changbin melihat seseorang itu mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke depan. Changbin mengikuti arah pistol itu yang ternyata mengarah pada mantan kekasihnya hingga terjadi suatu kerusuhan di pesta itu. Pemuda Seo itu tidak pikir panjang hanya keselamatan orang yang ia cintai lebih utama. Peluru itu berhasil mengenai dirinya.

"Kamu ikuti mereka Jin." Ucap Minho yang berhasil membuyarkan lamunan pemuda Hwang.

"Haruskah?" Ucapnya dengan lirih.

"Maafkan adik ku, aku yakin dia hanya terbawa suasana karena changbin  menolongnya."

"Tapi-

"Susul felix kak, aku yakin dia akan mencarimu." Ucap Jisung untuk meyakinkan hyunjin agar melakukan apa yang di katakan oleh Minho.

"Aku ikut." Sambung Jeongin yang kini sudah berada di samping jisung.

Di perjalanan pemuda Seo itu kehilangan kesadarannya dan itu semakin membuat felix terus menangisi pemuda itu. Changbin terbaring dengan kepalanya yang berada di paha milik felix. Kehilangan banyak darah membuat pemuda Seo itu tidak sadarkan diri.

"Kak chan cepat... Aku takut kak changbin kenapa-napa."

"Iya sebentar lagi kita sampai felix." Ucap chan yang semakin mempercelat laju mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit changbin langsung dilarikan keruang operasi karena saat di perjalanan chan sudah menghubungi pihak rumah sakit tentang kondisi changbin.

"Hiks ini salahku, seharusnya kak changbin biarkan aku yang terluka."

"Apa kamu sadar dengan sikapmu ini? Kejadian ini diluar kehendak kita felix." Ucap chan yang sedikit merasa kesal dengan sikap felix. Dia melupakan hyunjin yang entah bagaimana pemuda itu rasakan sekarang.

"Changbin baik-baik saja dia pria yang kuat. Sekarang kamu harus mengingat kamu harus lebih berpihak ke siapa? Changbin sudah memilih Jeongin dan kamu milik Hyunjin dan jjangan membuat kesalah pahaman, aku tau kamu merasa bersalah atas apa yang terjadi saat ini." Chan mencoba menyadarkan felix bahwa dia tidak berhak bersikap seperti ini.

"Maafkan aku, aku hanya-

"Sayang."

Felix dan chan menoleh ke arah hyunjin yang tengah memanggil istrinya. Hyunjin tidak datang sendiri dirinya datang bersama Jeongin saat ini.

Plakkk

Jeongin berjalan ke arah felix lalu dengan tiba-tiba menampar pipi pemuda manis itu. Hyunjin dan Bangchan dibuat terkejut dengan tindakan yang di lakukan oleh Jeongin pada felix.

"Kak changbin milik gue dan kenapa malah lo yang nganter dia hah? Dan semua yang terjadi pada kak changbin itu karena lo. Dasar pembawa sial tidak tau diri."

"Apa yang kamu lakukan?" Protes hyunjin yang langsung memeluk tubuh istrinya.

"Semoga kakak tidak menyesali pilihan kakak." Ucap Jeongin pada hyunjin lalu melenggang pergi untuk menemui changbin.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya hyunjin pada felix yang masih terdiam sembari memegang pipinya yang masih terasa panas karena tamparan dari Jeongin.

Keduanya baru saja saling berdamai tetapi tindakan bodohnya membuat semuanya menjadi berantakan. Pemuda manis itu akhirnya sadar dengan tindakannya yang terlalu gegabah tanpa memikirkan perasaan Jeongin yang kini tengah mengandung anak dari mantan kekasihnya. Dan juga perasaan suaminya saat ini.

"Maafkan aku kak." Ucap felix dengan pelan.

"Tidak. Kamu tidak perlu meminta maaf. Kamu bersikap seperti itu karena merasa khawatir pada changbin karena dia terluka demi menolongmu, aku memaklumi itu sayang." Ucap hyunjin lalu mencium kening felix dan memeluknya dengan erat.

Felix menangis dalam pelukan suaminya. Dirinya semakin merasa bersalah karena hyunjin memiliki hati yang begitu baik. "Aku tidak akan melakukan itu lagi." Setelah mengatakan itu felix semakin memeluk erat tubuh suaminya.

Bangchan sudah berada di ruangan changbin. Pemuda Seo itu masih belum siuman karena efek dari bius yang diberikan saat proses operasi pengambilan peluru yang ada di lengannya.

Bangchan sedari tadi terus menenangkan Jeongin yang berada di pelukannya, karena pemuda itu terus menangisi changbin yang masih belum sadarkan diri. Jika Seungmin melihat suaminya saat ini akan marah dan kecewa karena Jeongin adalah mantan kekasih dari bangchan. Lihatlah seakan chan menjilat ludahnya karena dia menegur tindakan felix dan sekarang malah dirinya. Apa bedanya?

Terkadang sebagian orang begitu mudahnya memberikan nasehat untuk orang lain, tetapi dirinya tanpa sadar melakukan kesalahan yang sama seperti seseorang yang ia nasehati. Seakan itu menjadi hal yang lumrah.















Tbc.








Maaf jika chapter kali ini gk ngefeel buat kalian... Aku berusaha untuk nulis dan nyari ide yang membuat kalian semakin suka sama book ini. Karena ada sesuatu yang meganggu pikiran ku jadi kek gk ada semangat buat mikir... Maafkan akuuuu 🥲

Selamat membaca... Doain hati dan pikiranku segera sembuh biar aku terus bisa menghibur kalian melalui tulisanku.


Bye 👋👋👋



A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang