Seorang pemuda manis yang berprofesi sebagai Dokter outopsi dan pemuda tampan yang berprofesi sebagai Detektif. Dipertemukan di suatu keadaan yang tak terduga dan berakhir bekerja sama dalam memecahkan sebuah kasus yang sejak lama tidak pernah terpe...
Ayah adalah pahlawan untuk setiap anaknya. Sosok ayah memiliki peran penting dalam kehidupan sang anak, dimana dirinya harus melakukan yang terbaik untuk masa depan penerusnya. Tetapi bagaimana jika sosok itu menjadi iblis dalam kehidupan sang anak? Seungmin menjadi sosok yang kejam dan tidak mempunyai perasaan iba terhadap setiap orang karena sang ayah telah mendoktrin anaknya menjadi sosok yang berhati dingin.
"Saya rasa tuan Kim harus di bawa ke Psikiater agar tuan Kim lebih jernih pikirannya dalam bertindak."
"Apa kamu kira aku gila hwang?" Sentak tuan Kim.
"Saya tidak mengatakan itu." Jawab hyunjin dengan menggedikan bahunya.
"Ingat suatu saat anda akan menyesali semua perbuatan yang terlah anda lakukan dan ingat sebelum terlambat sesali lah semua kebodohan yang anda lakukan. Seungmin tengah mengandung calon penerusnya dan jangan sampai cucu anda di benci sebagian orang atas perbuatan dari kakeknya. Ingat itu. Saya permisi." Setelag berpamitan hyunjin pergi meninggalkan ayah seungmin yang tengah terdiam sembari melihat tubuh hyunjin yang semakin hilang dari pandangan nya.
Beberapa polisi kembali membawa tuan Kim ke dalam ruangannya. Ruangan yang tak begitu besar kini menjadi tempatnya untuk beristirahat. Perkataan yang hyunjin ucapkan terus berputar dalam ingatannya. Pria paruh baya itu baru sadar bahwa dirinya akan memiliki calon penerus dari anaknya. Bagai kaset yang berputar perkataan lelaki bermarga hwang itu membuatnya pening.
Sudah menyadi lumrah nya seseorang yang tengah melakukan kesalahan akan mendapatkan karmanya atau lebih tepatnya penyesalan yang terus menemaninya di sisa hidupnya. Jika penyesalan itu membuat seseorang berubah menjadi pribadi yang lebih baik akan terlupakan begitu saja, tetapi sebagian orang bisa menjadi gila dan berakhir dengan kesengsaraan yang mengubah kehidupan nya. Tergantung bagaimana mereka menyikapi nya.
"Bodoh." Teriak tuan Kim yang kini tangannya berdarah lantaran memukul keras dinding ruangannya.
"Bagaimana aku bisa sebodoh ini." Ucap tuan Kim yang kini perlahan meneteskan air mata.
Hyunjin menahan diri untuk tidak menarik paksa istrinya yang kini tengah memeluk sahabatnya. Jika saja seungmin tidak memiliki perasaan apapun terhadap felix semua akan baik-baik saja. Tetapi keadaannya berbeda, pemuda bermarga Kim itu memiliki perasaan lebih dari sahabat pada istrinya. Apakah hyunjin cemburu? Ya tentu saja. Semua orang berhak merasa cemburu, jika seseorang yang ia cintai tengah berpelukan dengan seseorang yang memiliki perasaan pada orang yang dia cintai.
Helaan napas terus keluar. Berat rasanya menahan untuk tidak menarik felix agar menjauh atau setidaknya berjaga jarak pada seungmin.
"Sayang."
Pertahanan hyunjin akhinya runtuh, dia sudah tidak tahan lagi dengan pemandangan di depan nya saat ini. Setelah memanggil felix, pemuda jangkung itu masuk dan mengusak lembut rambut dari istrinya yang kini melepas pelukannya pada seungmin.
"Kita pulang ya? Biar seungmin beristirahat, besok kamu boleh temui seungmin kembali." Ucap hyunjin dengan lembut.
Felix mengangguk pelan, dia membelai pipi pemuda Puppy itu lalu mengusak lembut lengan seungmin.
"Kamu istirahat dulu ya? Sekali lagi maaf tidak membawa Jisung menemui mu." Ucap pemuda manis itu pada sahabatnya.
"Tidak apa-apa fel. Terimakasih ya kamu selalu bisa membuatku lebih tenang."
Tanpa seungmin dan felix ketahui ada dua pemuda yang mengepalkan tangannya atas interaksi yang dilakukan kedua pemuda manis itu. Keduanya pria dominan itu saling menahan diri untuk tidak bertindak ceroboh saat ini. Kedua pemuda berbeda marga itu mempunyai rasa cemburu pada pasangan mereka masing-masing. Hwang hyunjin dan Bangchan adalah kedua pemuda yang tengah terbakar api cemburu atas ketidak pekaan dari dua pemuda manis yang saling memberi perhatian satu sama lain.
Suasan hening yang menemani perjalanan pulang sepasang pengantin baru. Dimana yang lebih dominan membungkam mulutnya tanpa mengatakan apapun sedangkan yang didominasi tengah menatap bingung ke arah lelakinya.
"Kakak kenapa?"
"Gak apa-apa!"
"Kita hampir sampai di rumah dan kakak hanya diam saja dari tadi." Protes felix yang menyadari sikap suaminya.
"Aku gak apa-apa."
"Tapi-
"Lee Felix."
Felix mengerutkan dahinya. Apa tadi? Lee Felix? Apa dia masih menjadi Lee Felix bukan Hwang Felix lagi? Ada apa dengan suaminya saat ini? Panggilan dari suamimya membuat pemuda manis itu memiliki beribu pertanyaan yang harus di jawab oleh suaminya.
"Apa kakak sadar dengan apa yang baru saja kakak katakan?"
Hyunjin masih mencerna pertanyaan dari istrinya, hingga seperkian detik pemuda jangkung itu menepikan mobilnya.
Hyunjin menoleh ke arah felix, tetapi saat tangan pemuda jangkung itu ingin merai tangan felix, tangannya di tepis begitu saja oleh felix.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja memanggilmu seperti itu."
"Kakak kenapa?" Tanya felix dengan lembut.
"Aku cemburu melihatmu memeluk seungmin." Jawab hyunjin dengan cepat dan pelan tapi masih bisa di dengar oleh felix.
Felix terkikik geli dengan sikap suaminya. Dimana hwang hyunjin yang berwibawa dan juga berwajah tegas dan garang yang terkesan menyeramkan.
"Kenapa tertawa?" Tanya hyunjin dengan ketus.
"Pengen ajah emang gak boleh?" Goda felix membuat hyunjin megalihkan padanganya terhadap istrinya.
Pemuda manis itu langsung bergelayut di lengan kekar suaminya dan mengusak pipinya di lengan hyunjin seperti anak kucing.
"Aku hanya milik Hwang Hyunjin."
Hyunjin masih belum luluh dengan rayuan yang di berikan felix, membuat pemuda manis itu tersenyum miring sembari tangannya bergerak mengusap paha dalam milik suaminya.
"Kalau dengan ini masih marah tidak?" Tanya felix yang kini tangannya sudah berada di gundukan milik hyunjin yang masih berbalut celana.
Pemuda jangkung itu menyingkirkan tangan felix lalu mencium bibir cerry milik istrinya dengan acak dan menuntut. Sudah di bikin marah bukannya minta maaf malah menggoda dan membangun nafsu. Batin hyunjin.
"Aku akan menghukummu setelah ini." Ucap hyunjin setelah melepas pangutannya. Setelah itu ia menjalannkan mobilnya kembali.
Felix agak sedikit takut. Pemuda manis itu mengerti dari hukuman yang di maksud oleh suaminya. Wajar saja jika sang suami merasa cemburu pada sahabatnya lantaran mengingat bahwa seungmin memiliki perasaan lebih terhadapnya. Tetapi hukuman?
Biarkan keduanya menikmati masa-masa indah sebagai pengantin baru. Segalanya terasa menyenangkan dan memabukkan di awal-awal kehidupan keduanya dalam ikatan janji suci pernikahan. Cincin yang tersemat di jari manis keduanya adalah lambang dari cinta mereka. Semoga mereka selalu di beri kebahagiaan yang bertubi-tubi.
Tbc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.