Malam ini menunjukkan pukul 8 malam. Felix tengah membersihkan tubuhnya dan memakai pakain yang pantas untuknya. Hyunjin sudah memberi pesan untuk tidak menunggunya makan malam, dia akan pulang beberapa menit lagi dan menyuruh pujaan hatinya untuk tidur lebih dulu.
Duduk di depan cermin dan tangannya bergerak memakai produk kencantikan agar keesokan harinya kulit wajahnya terlihat lebih sehat dan cerah.
Pemuda manis itu duduk di kepala ranjang dengan kakinya yang tetap ia ekspos menampilkan paha mulusnya yang bersih tanpa cacat sedikitpun.
Tali yang menggantung di bahunya ia biarkan melorot menampilkan bahu dan kulit putih bak susu yang ia miliki. Astaga felix merasa panas memikirkanya. Ya dia berencana memberi kejutan untuk suaminya. Jangan lupa mereka belum melakukan malam pertama karena terjadi sesuatu yang harus menunda kegiatan inti setelah selesai pesta pernikahan mereka.
Telinganya mendengar langkah kaki menuju kamarnya. Dia duduk diantara dua kaki yang berada di belakang. Wajah sayunya yang sangat merah setelah menyentuh dirinya agar hyunjin tidak perlu lama-lama melakukan pemanasan.
Pemuda Jangkung itu membuka pintu kamarnya di buat terkejut.
"Oh woww."
"Come on Daddy." Ucap felix dengan jarinya yang ia masukkan ke dalam mulutnya.
"Apakah ini hadiah malam pertama kita yang tertunda?" Tanya hyunjin yang kini tangannya melepas satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya.
Rasa lelah seketika menghilang melihat pemandangan yang begitu menggairahkan malam ini. Baju yang dikenakan istrinya begitu tak berfungsi lantaran seluruh lekuk tubuhnya terpampang jelas di balik kain tipis itu. Balutan warna merah muda yang sangat cocok membuat istrinya terlihat begitu sangat manis dan juga menggoda dimatanya.
Hyunjin merangkak tanpa mengalihkan tatapannya pada felix seakan dirinya akan menerkam pemuda manis itu. Bibirnya ia jilat karena rasa haus yang menjalar ditenggorokannya. Sedangkan felix tengah menggangkang di hadapan hyunjin membuat kerutan pink di sana terpampang jelas.
"Mmh." Hyunjin melumat dengan rakus bibir felix. Lidahnya mengetuk bibir pemuda manis itu agar segera ia buka.
Pertarungan lidah semakin mebuat gairah keduanya melonjak tinggi. Tangan pemuda manis itu mengusak lembut kebanggan sang suami yang masih berbalut calana dalam.
Hyunjin menggeram nikmat dengan perlakuan felix di kejantanannya. Perlahan tangan felix melepas celana dalam hyunjin dan pemuda jangkung itu yang masih menyesap setiap inci leher putih pujaannya dan meninggalkan jejak kepemilikan disana.
"Cantik." Gumam hyunjin melihat wajah merah sang istri dan tatapan sayunya yang membuat tubuhnya semakin panas.
Hyunjin semakin menempel kan tubuh telanjangnya dengan felix yang entah sejak kapan sudah telanjang. Pemuda jangkung itu menggesekan kejantanan nya dengan kejantanan yang lebih muda.
"Ahh kakh janganh menggoda ku terus."
Desahan demi desahan lolos dari mulut felix. Kini hyunjin sudah puas menjilat dan menggigit setiap inci tubuh felix yang kini dihiasi beberapa tanda kepemilikan darinya.
Hyunjin semakin cepat menggesekan kejantanan nya dengan kejantanan felix membuat pemuda manis itu melengguh panjang karena pelepasan pertamanya.
"Ahhhh kakkh."
Pemuda jangkung itu melumuri kerutan milik felix untuk membuka akses jalannya memasuki tubuh sang istri.
"Arrkkh pelan." Rasa perih tengah dirasakan felix saat jari hyunjin memasukinya meski pemudanis itu sudah mempersiapkan dirinya.
Terus menerus mengeluar masukkan jarinya di lubang hangat milik istrinya membuat felix terus mendesah nikmat. Kini ada tiga jari yang sudah mengobrak-abrik lubang itu membuat felix mencapai pelepasannya yang kedua.
"Kamu sangat sensitif sekali sayang." Ucap hyunjin yang kini tengah mengurut kejantanannya di depan lubang kenikmatan milik felix.
"Arkhhh kakkhh." Desahan felix semakin terdengar jelas karena hyunjin memasukkan kejantanan nya kedalam lubang istrinya.
"Tahan sayang." Hyunjin terdiam sejenak dirasa nafas felix sudah teratur ia langsung menghentak kuat membuat kejantanannya masuk sempurana.
"Ahhk kakhh pelanhhh shtt."
Hyunjin terus memaju mundurkan kejantanan nya dengan acak membuat yang lebih muda terus mendesah nikmat di bawah kendali suaminya.
"Lebih cepat kakh mmhh ahhh."
"Sangat nikmath sayanghh shttt."
Kini kamar milik sepasang suami istri itu dipenuhi oleh desahan satu sama lain yang saling bersahutan. Suara penyatuhan kulit semakin jelas bahwa keduanya sangat menikmati malam yang begitu panas. Biarkan keduanya menikmati surga dunia dengan rasa cinta yang mereka curahkan di ranjang.
Hari terus berganti suasana di pagi hari begitu sunyi di kediaman felix dan hyunjin. Keduanya masih tertidur pulas karena kegiatan malam mereka yang begitu melelahkan. Hingga suara dering ponsel milik hyunjin terdengar membuat pemuda jangkung itu terbangun dan segera mengangkatnya.
Hyunjin melihat siapa yang tengah nelfonnya, nama bangchan terpampang dilayar ponsel milik pemuda itu.
"Hallo." Terdengar suara berat hyunjin khas bangun tidur.
"Cepat ke kantor polisi dan ajak felix."
Pemuda itu menoleh untuk melihat wajah istrinya yang masih tertidur pulas. "Felix masih tidur chan, dia kecapekan kayaknya."
"Seungmin baru saja bertemu dengan ayahnya dan dia butuh felix saat ini. Aku juga sudah menghubungi Jisung untuk datang menemui seungmin. Dia terlihat tidak baik-baik saja, aku tidak tau apa yang seungmin katakan pada ayahnya tetapi setelah itu dia menjadi diam. Meskipun tidak ada yang aneh tetapi aku rasa dia butuh kedua sahabatnya jin."
"Baiklah aku akan segera kesana dengan felix." Hyunjin mematikan sambungan telfonnya dengan chan. Pemuda jangkung itu sedikit tidak rela jika sahabat istrinya terus memintanya untuk menemuinya. Hyunjin tidak akan melupakan begitu saja bagaimana obsesi seungmin pada felix.
"Perbuatan ayah sudah melampaui batas, kenapa ayah merenggut nyawa ayah felix?" Tanya bangchan yang kini tengah mengintrogasi mertuanya.
"Karena dia sudah menghancurkan semua rencanaku."
"Ayah sudah merenggut masa depan para remaja, bahkan ayah juga menghancurkan hubungan Jisung dan ayahnya, ayah sudah meninggalkan trauma pada hidup Jisung. Ayah juga membunuh tuan Lee yang tidak tau apa-apa, bahkan ayah sudah membuat istriku menjadi sosok yang kejam."
Banchan menyeka air matanya yang keluar karena tindakan ayah mertuanya melebihi iblis. Bagaimana bisa orang tua ini melakukan kejahatan yang begitu besar disisa umurnya. Jabatan tinggi dan juga memiliki pengaruh penting di kota membuatnya menjadi manusia yang tidak punya hati dan angkuh.
Sedangkan pria paruh baya itu hanya tersenyum remeh di hadapan menantunya, seakan dirinya terlihat tidak memiliki penyesalan dengan apa yang di lakukan.
"Semoga seungmin tidak benar-benar membenci ayah dan menyesali bahwa ayah adalah ayahnya yang seharusnya menjadi sosok pahlawan untuk anaknya."
Setelah mengatakan itu bangchan pergi dan meminta anak buahnya untuk membawa ayah seungmin ke dalam sel nya.
Entah ucapan chan kini menganggu pikirannya 'semoga seungmin tidak benar-benar membenci ayah dan menyesali bahwa ayah adalah ayahnya yang seharusnya menjadi sosok pahlawan untuk anaknya' bagai kaset berputar ucapan menantunya terus berputar dalam pikirannya. Pria paruh baya itu merasakan sesuatu yang menyakitkan dalam hatinya. Kini pandangannya kosong dan ucapan menantunya terus berulang-ulang berputar dalam pikirannya membuat dirinya terus menarik kuat rambutnya. Semua itu membuatnya pening dan sesak di dadanya. Itu sangat menyakitkan.
Tbc.
Selamat malam....
Yang masih sekolah udah beres belum ujian kalian? Kalau belum tetep semangat yaaaa😜😜😜
Selamat membaca. 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'
أدب المراهقينSeorang pemuda manis yang berprofesi sebagai Dokter outopsi dan pemuda tampan yang berprofesi sebagai Detektif. Dipertemukan di suatu keadaan yang tak terduga dan berakhir bekerja sama dalam memecahkan sebuah kasus yang sejak lama tidak pernah terpe...
![A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'](https://img.wattpad.com/cover/368129220-64-k521527.jpg)