halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen
happy reading
###
Hari dimana mereka akan pergi ke hutan Pinus Pengger, Tunggal tengah menyiapkan kameranya. Karena kamera dan lensa yang dibawa tipe orisinil, bukan kamera yang profesional. Tunggal memilih untuk mensetting terlebih dahulu agar tidak repot.
Karena perjalanan kali ini menggunakan motor, Tunggal tidak membawa banyak barang, hanya baju ganti dan peralatan pribadi. Tunggal akan berangkat di titik kumpulnya bersama dengan Dimas. Banyu masih ada urusan jadi dia akan menyusul dan langsung berangkat.
"Mas udah selesai belum?" Dimas menjulurkan kepalanya masuk ke kamar.
"Udah ini tinggal masukin kamera ke tas abis itu selesai." Tunggal segera mengemasi kameranya dan keluar kamar.
Tunggal menggunakan jaket, celana panjang dan sepatu. Sebelum pergi pagi tadi Banyu memberikan saran untuk memakai pakaian panjang. Banyu juga meminjamkan helm full face untuknya.
Banyu bilang jika keamanan berkendara adalah yang paling penting, jadi usahakan mengunakan pakaian panjang saat menaiki motor untuk perjalanan jauh. Jika saat jatuh atau terjadi kecelakaan bagian tubuh tetap terlindungi hingga jika terluka tidak akan parah.
"Mas nanti kalo Banyu gak jadi ikut mas sama Wisnu ya." Dimas mengatakan ini karena dia akan membonceng teman lainya.
"Oke, gue sama siapa aja gak masalah," balas Tunggal.
Tunggal dengan siapa saja tidak masalah, asalkan dia sampai tujuan dengan selamat.
Mereka berangkat ke titik kumpul, saat sampai sudah banyak yang berkumpul. Dimas dan Wisnu langsung memberikan salam dengan memperkenalkan Tunggal ke anggota lainnya.
"Nah kenalin ini mas Tunggal anak baru di kost kita." Dimas memperkenalkan beberapa temannya ke Tunggal.
"Salam kenal, aku Ranu, ini Adi, Septa sama Damar." Ranu memperkenalkan diri dan teman-temannya
"Salam kenal," balas Tunggal.
Setelah beberapa basa-basi Tunggal mulai akrab dengan yang lainnya, selagi menunggu beberapa anggota berkumpul mereka mengobrol satu sama lain. Suasana akrab terbangun, semuanya tampak damai dan tenang sampai ada satu orang yang membuat keributan.
"Ini kapan kita berangkat nya, masa tadi gak berangkat sih," teriak seorang.
"Kita masih nunggu yang lain, lagipula kesepakatan kita berangkat jam 3 sore ya." Anak lain yang merasa terganggu menimpali.
"Ngapain nunggu lagi sih, udah lah berangkat aja sekarang yang belum berangkat tinggal aja," orang itu terus mengeluh.
"Maksud mu apa ya nyuruh-nyuruh kayak gitu, lagian acara ini udah ada kesepakatan kalo berangkat jam 3 jadi tunggu sampai jam 3." Ranu sebagai ketua menyuarakan pendapat. Dia paling tidak suka jika ada pengacau yang bersikap sok seperti ini.
"Aku gak nyuruh tapi cuma kasih saran, kita udah banyak yang sampai kenapa masih harus nunggu orang lain lagi." Dengan nada bicara yang tinggi laki-laki ini terus membuat keributan.
"Kamu gak lihat, mereka semua lagi ngecek mesin motor buat mastiin keamanan, kalo kamu emang buru-buru berangkat sendiri sana." Suruh Ranu.
Ranu susah jengkel, orang yang suka seenaknya seperti ini akan susah untuk di kondisikan dan jika dia terkena masalah pasti akan merepotkan yang lain. Lebih baik disingkirkan di awal daripada nanti mereka mendapat masalah di tengah jalan karena tingkah arogan satu orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kota istimewa
Teen Fictionkembali ke kota istimewa tempat dimana aku bertemu dengan kamu, orang yang paling istimewa. Disini juga kisah kita dimulai dan diakhiri. Start : 08 Juni 2024 Ending : 01 September 2024