halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen
happy reading
###
Tunggal masih terbaring di ranjang, otaknya kosong. Entah kenapa dia bisa ikut terbawa suasana, setelah ini dia pasti tidak akan bisa bertatap muka dengan Banyu.
Rasanya terlalu memalukan, mereka teman tapi malah berhubungan intim. Tidak masalah jika Banyu perempuan, tapi masalahnya mereka sama-sama laki-laki. Hubungan mereka tidak normal, jadi bagaimana cara Tunggal menghadapi Banyu setelah ini.
Kejadian ini jauh berbeda dengan yang kemarin, Tunggal rasa jika kali ini mereka sudah terlalu jauh. Mereka hanya teman tapi malah bercinta, meski bercinta dengan orang lain itu biasa, tapi itu jika mereka orang asing.
"Gue harus apa njir," kata Tunggal.
Tunggal ingin bercerita ke grup untuk meminta saran, tapi terlalu memalukan jika bercerita tentang pengalaman pertamanya dalam bercinta. Tunggal belum pernah merasa frustasi seperti ini.
"Kenapa sih njir jadi rumit gini." Tunggal merasa jika hidupnya rumit seperti alur cerita sinetron.
Saat tengah melamun terdengar ketukan pintu, Tunggal tidak berniat untuk menjawab. Tubuhnya masih sakit hingga dia kesulitan bergerak, apa yang akan dikatakan anak lain saat melihatnya dalam keadaan telanjang.
"Mas kenapa gak jawab?" tanya Banyu. Dia masuk ke kamar Tunggal.
Tunggal sendiri hanya diam saja, tidak ada niatan untuk menjawab. Jujur dia tidak tau harus berbicara apa dengan Banyu, masih terlalu memalukan untuk membahas apa yang mereka lakukan kemarin. Anggap saja jika mereka sama-sama terbawa suasana dan melakukan hubungan satu malam.
"Mas demam atau ada yang gak nyaman?" tanya Banyu.
Tunggal menggeleng, bukannya dia tidak merasakan atau atau tidak nyaman, tapi ingin Banyu segera pergi meninggalkannya sendirian. Jujur saja, Tunggal merasa keberadaan Banyu membuatnya tidak nyaman, tapi kenapa Banyu malah tetap bersikap biasa saja.
"Ini ada salep mas, di pake ya biar gak terlalu sakit," kata Banyu.
Dia hanya meletakkan salep itu di meja lalu keluar lagi, Banyu mengerti jika Tunggal masih merasa aneh. Siapa yang tidak canggung setelah keperjakaan nya di ambil temannya sendiri.
Sejujurnya Banyu ingin menemani Tunggal, tapi dia masih ada urusan. Banyu masih khawatir jika Tunggal akan demam karena efek dari peradangan.
Sepeninggalan Banyu, Tunggal mengambil salep yang ada di meja. Wajahnya langsung memerah saat tau itu salep untuk apa, kenapa Banyu memberinya salep ini sih.
Meski begitu Tunggal tetap menggunakan salep itu, yah Tunggal akui jika salep ini membantu meringankan rasa sakit di bagian belakangnya.
"Banyu kenapa masih bisa santai gitu sih anjing," gumam Tunggal.
Dia bertanya-tanya apakah Banyu tidak malu, atau minimal merasa canggung gitu dengannya. Mereka hanya teman tapi malah bercinta, sebagai orang yang normal dan punya rasa malu pasti butuh waktu untuk bersikap biasa saja.
"Gue bingung bangke," kata Tunggal.
Tunggal langsung membuka room chat grup yang dia ikuti, dan menceritakan apa yang baru saja dia alami. Grup yang awalnya sepi langsung jadi ramai. Banyak yang bilang jika Banyu kemungkinan suka dengannya, tapi ada juga yang mengatakan jika Banyu sebenarnya seorang pemain yang sudah terbiasa one night stan.
Bukannya mendapat pencerahan Tunggal di buat semakin bingung, menurutnya Banyu tidak akan suka dengannya begitu cepat, tapi untuk seorang pemain Tunggal rasa juga bukan, Banyu masih termasuk cowok green flag.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kota istimewa
Teen Fictionkembali ke kota istimewa tempat dimana aku bertemu dengan kamu, orang yang paling istimewa. Disini juga kisah kita dimulai dan diakhiri. Start : 08 Juni 2024 Ending : 01 September 2024