Bab 25 [Waktu bagian overthinking]

165 21 2
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Tunggal tengah mengambil air di dapur, di tengah malam dia terbangun karena haus. Saat tengah mengambil air Tunggal di kejutkan oleh Banyu yang turun dari atas dengan berlari.

"Bay mau kenapa tengah malam gini?" tanya Tunggal.

Banyu berhenti. "Aku ada yang harus di beli mas, tadi kelupaan," balasnya sambil berlari keluar.

"Banyu ini udah malem gak ada toko yang buka," panggil Tunggal.

Banyu tidak menghiraukan panggilan Tunggal, dia langsung berlari lagi keluar kost. Tunggal yang melihatnya terburu-buru hanya bisa menghela napas panjang, di tengah malam begini memangnya apa yang Banyu cari toko pasti sudah tutup semua.

"Emang harus banget sekarang, apa gak bisa besok aja," gumam Tunggal.

Akhir-akhir ini Banyu sering sekali pergi terburu-buru tanpa menjelaskan kemana dia pergi. Banyu sepertinya melupakan janjinya yang ingin mengajak Tunggal jalan-jalan.

Entah apa yang Banyu lakukan hingga sering sekali pergi terburu-buru seperti itu. Banyu juga jadi jarang ada di kost padahal biasanya dia yang terlihat seperti pengangguran.

Setelah pertandingan waktu itu turun hujan deras, jadi rencana jalan-jalannya batal. Banyu mengundurnya sampai hari ini, banyak sekali alasannya saat akan di ajak keluar jalan-jalan.

Tunggal kesal sendiri dengan perubahan sikap Banyu, sebelumnya dia tidak seperti ini bahkan terkesan memiliki banyak waktu untuknya. Banyu selalu bisa membujuknya setiap kali Tunggal marah karena Banyu ingkar janji.

"Banyu kenapa sih berubah gitu sikapnya," gumam Tunggal.

Karena tidak bisa lagi tidur Tunggal hanya rebahan di kasur sambil membuka TikTok, melihat apa saja yang ada di fyp nya. Pikiran Tunggal mulai overthinking memikirkan perubahan sikap Banyu, apakah Banyu sesibuk itu hingga tidak punya waktu untuknya.

Sekarang sudah memasuki jam rawan overthinking, terbangun dan tidak bisa kembali tidur akan menyebabkan Tunggal memikirkan hal yang negatif. Banyak pikiran yang menggangunya akhir-akhir ini, dan semua itu karena Banyu yang sikapnya berubah.

"Awal aja dia kayak pengangguran, kemana gue pergi dia siap nganterin," gumam Tunggal, kesal.

Tunggal mengerti jika Banyu sedang sibuk dengan masa kuliah nya, tapi menurutnya dia tidak akan sesibuk Robby yang anak kedokteran, Tunggal merasa Banyu menyembunyikan sesuatu, tapi entah apa itu.

Banyu seperti meninggalkan kesan jika dia memiliki kehidupan yang lain selain jadi mahasiswa, Tunggal jadi berpikiran jika Banyu mengambil pekerjaan paruh waktu untuk menambah biaya.

"Apa itu anak lagi butuh duit yah," gumam Tunggal.

Dari cerita anak kost lain, Banyu itu termasuk anak yang berada. Di antara mereka semua perekonomian keluarga Banyu yang paling stabil, selain itu ibu Banyu mempunyai bisnis batik, rasanya aneh jika Banyu kekurangan uang.

"Gue tanya anak di GC aja kali yah," gumam Tunggal saat melihat grup masih ramai meski sudah tengah malam.

Tunggal mengirimkan pesan ke grup dan mulai membaca balasan satu persatu. Kebanyakan mengatakan jika Banyu menghindarinya, entah itu sengaja atau tidak tapi jelas sekali jika Banyu menghindar dari Tunggal.

Ada juga yang mengatakan jika Banyu sudah tidak tertarik, banyak seme yang bersikap baik hanya untuk berhubungan badan dengan uke yang menurutnya menarik, dan setelah mendapatkan apa yang mereka mau seme itu akan menjauh.

Kota istimewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang