Bab 2 [pertemuan dan akhir cerita]

367 40 8
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Tunggal sudah rapi dengan pakainya, hari ini dia sudah membuat janji dengan Denis. Banyu yang akan mengantarnya untuk hari ini, karena Tunggal sendiri tidak tau jalan. Nanti setelah bertemu Denis, Banyu akan pergi meninggalkan Tunggal bersama pacarnya.

Rasanya tidak sabar ingin bertemu, perasaan senang, gusar, dan takut bercampur jadi satu. Tunggal takut jika nanti saat bertemu langsung Denis akan kecewa, karena mungkin dia tidak sesuai dengan kriteria Denis.

Meski sudah dua tahun pacaran mereka belum pernah bertemu secara langsung dan hubungan keduanya secara virtual juga di bilang biasa aja. Chat setiap hari di waktu-waktu tertentu dan melakukan panggilan video saat senggang.

Dibanding dengan orang lain yang hampir setiap malam melakukan panggilan video dan chat setiap saat, jelas sekali intensitas hubungan mereka jauh dari kata dekat. Frekuensi chat dan telfon mereka hampir mirip dengan orang yang menjalin hubungan langsung, bukan LDR.

"Mas udah belom." Tunggal langsung tersadar saat mendengar suara Banyu yang memanggilnya dari luar kamar.

Tunggal segara melihat tampilkan di cermin, setelahnya keluar. "Ayo berangkat sekarang."

Banyu akan menemaninya bertemu Denis, anak kost curiga jika Tunggal nantinya jadi korban kejahatan. Melihat intensitas chat atau telfon, jelas sekali jika ini hubungan LDR sudah putus dari lama, tapi ini bahkan sampai bertahan selama dua tahun.

Dugaan mereka, perempuan yang menjalin hubungan dengan Tunggal ini dewasa atau, memang tidak memiliki perasaan mendalam dan hanya ingin memanfaatkan Tunggal. Meski termasuk laki-laki yang cuek Tunggal cukup loyal dan tidak pelit.

Cukup mengkhawatirkan jika Tunggal berangkat sendiri, melihat dari tampilan Tunggal jelas sekali jika bukan dari kalangan bawah. Takutnya saat bertemu perempuan ini punya niat jahat untuk mengambil barang berharga yang Tunggal miliki.

"Mas gak ada barang mahal kan yang di bawa," tanya Banyu

Dia memastikan sekali lagi.

"Gak, gue cuma bawa hp sama dompet aja. emangnya kenapa?" balas Tunggal.

Lagipula siapa yang akan keluar dengan membawa barang-barang mahal.

"Jaga-jaga aja, takutnya emang bener cewek yang sama mas punya niat jahat" kata Tunggal.

Sejak semalam Banyu sudah kepikiran, sosok perempuan yang Tunggal tunjukan sama persis dengan anak pemilik kost.

Tidak ingin berburuk sangka dulu, dia dan yang lain memilih untuk memastikan. Anak pemilik kost ini sudah menikah dan pasangannya sepertinya anak yang ikut perguruan silat, takutnya nanti Tunggal di kira selingkuhan dan malah di keroyok.

"Udah jangan mikir macem-macem, berangkat sekarang ayok." ajak Tunggal.

Keduanya berjalan ke teras depan.

"Ini lo beneran pake motor ini?" tanya Tunggal.

Dia bukannya sombong atau apa, tapi Banyu itu kan cowoknya tinggi apa tidak kesulitan jika naik motor tua yang pendek.

"Motor ku lagi di bengkel mas, jadi ini pinjem motor yang jaga kost," jawab Banyu.

Dia sebenarnya tidak ada pilihan lain. Jika nanti mereka kenapa-napa masih bisa kabur dengan motor ini tidak perlu lari.

"Tapi lu beneran bisa naiknya kan, awas aja kalo gue harus jatoh." Tunggal khawatir sendiri, motor tua biasanya memiliki perbedaan dengan motor sekarang jadi jika tidak terbiasa bisa kesulitan.

Kota istimewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang