halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen
happy reading
###
Tunggal tengah duduk di ruang tamu sambil memandangi laptop, setelah memutuskan untuk tinggal disini dia berencana untuk mencari pekerjaan. Memeriksa satu persatu profil perusahaan yang ingin di lamarnya. Tunggal dibuat bingung, rata-rata gajinya tidak lebih dari 5 juta rupiah.
"Kenapa dikit banget sih gajinya," ujar Tunggal.
Dia mengusap wajahnya, dengan gaji segitu apakah cukup untuk biasa kost dan makan.
"Apanya yang dikit mas?" tanya Banyu.
Dia baru saja pulang, dan saat membuka pintu sudah mendengar Tunggal berteriak dengan nada frustasi.
"Gaji di perusahaan. Disini gaji paling rendahnya 3 juta sedangkan yang paling tinggi 5 juta, cari yang diatas itu persyaratannya lebih sulit," balas Tunggal
Tunggal menyandarkan tubuhnya dengan malas ke sofa. Hilang sudah minatnya untuk mencari pekerjaan.
"UMR sini kan memang lebih kecil dari Jakarta mas," kata Banyu.
Banyu duduk di sebelah Tunggal. Ikut melihat situs pencari pekerjaan, yah memang rata-rata gaji yang ditawarkan tidak lebih dari 5 juta.
"Kalo gaji segitu cukup gak ya buat biasa kost sama makan?" tanya Tunggal.
Tunggal menatap Banyu dengan mata sedih. Dengan gaji sebesar itu, memangnya bisa cukup untuk kehidupan sehari-hari. Belum lagi nanti gajinya akan di potong untung tunjangan.
Rasanya gaji segitu hanya akan cukup untuk biaya kost dan makan. Tidak akan ada sisa yang bisa digunakan untuk tabungan.
"Cukup mas, kost ini kan per bulan 700 ribu, terus untuk makan kalo mas pesen yang biasa aja masih 15 ribu, jadi kalo di kalkulasi sehari habis 45 ribu." Banyu menjelaskan kepada Tunggal.
Jika Tunggal memilih makanan seperti restoran atau makanan di tempat wisata, dengan gaji segitu jelas tidak akan cukup. Makan di warteg dengan dua lauk adalah yang paling murah dan mengenyangkan.
"Beneran cukup?" tanya Tunggal.
Tunggal masih tidak percaya jika itu akan cukup. Dia tidak masalah jika hanya makan dan bayar kost, Tunggal bukan tipe orang yang suka jajan.
"Cukup mas, tapi mungkin mas gak bisa jajan." Banyu menyakinkan Tunggal.
"Oke lah gue coba lamar di perusahaan ini, syaratnya gak terlalu tinggi meski gajinya juga gak tinggi," balas Tunggal
Tunggal terkekeh miris, yah tidak masalah gajinya sedikit dia baru saja lulus. Nanti jika kemampuannya lebih baik pasti ada kenaikan gaji, atau dia bisa pindah ke tempat lain. Tidak heran, jika banyak yang terkejut saat dia ingin ke Jogja untuk mencari pekerjaan.
"Nanti kalo ada interview aku anterin aja mas kan belum tau daerah sini," kata Banyu.
Banyu yang awalnya ikut melihat laptop Tunggal, kini beralih menyandarkan kepalanya di bahu Tunggal.
Dia cukup lelah seharian kuliah. Begini rasanya jadi mahasiswa semester akhir, harus bertarung dengan tugas kan mulai mengerjakan skripsi. Banyu ingin lulus tepat waktu, jadi sekarang dia mulai menyiapkan materi skripsi, meski harus memaksakan otaknya untuk bekerja keras.
"Mandi gih kalo capek jangan malah peluk-peluk gue, lo bau asem," kata Tunggal.
Tunggal sebenarnya tidak mencium bau badan dari Banyu hanya saja jantungnya berdetak kencang seakan ingin keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/369071135-288-k891299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kota istimewa
Fiksi Remajakembali ke kota istimewa tempat dimana aku bertemu dengan kamu, orang yang paling istimewa. Disini juga kisah kita dimulai dan diakhiri. Start : 08 Juni 2024 Ending : 01 September 2024