Vote...
Selamat membaca...
"Ibu lagi apa?" Tanya reva pada shani
"Ini sayang ibu lagi cek penjualan bulan ini, alhamdulillah penjualan bulan ini semakin meningkat dari bulan lalu" Jawab shani penampil kan raut wajah bahagia nya.
"Alhamdulillah" Reva juga ikut bersyukur atas peningkatan penjualan bunga ditoko mereka.
Saat ini reva dan shani sedang berada diruang tamu rumah mereka, tadi setelah selesai makan malam, shani memeriksa hasil penjualan bunga ditoko mereka.
Mereka hanya berdua dirumah, karna tian sebelumnya mengabari reva, kalo ia lembur malam ini dikarena kan pekerjaan dikantor yg menumpuk, ia meminta reva dan shani makan lebih dulu tanpa harus menunggu nya.
"Hubungan kamu sama nak tian gimana sayang?" Tanya shani menatap reva.
Reva membalas tatapan lembut sang ibu, lalu mengahadap kan seluruh badan nya didepan shani.
"Sejauh ini udah lumayan baik bu.." Jawab reva
"Syukur lah ibu senang dengar nya, terus selama kalian di bali apa kalian udah-" Shani menatap reva menggantung kan kalimat diakhir pertanyaan nya, karna ia berpikir untuk tidak menanya kan hal yg tidak mesti nya ia harus tau,
Reva yg bingung menatap shani karna kalimat pertanyaan yg tidak dilanjut kan oleh shani, tapi setelah itu ia mengerti kemana arah pertanyaan shani, ia menggeleng kan kepala nya pelan sambil menunduk kebawah.
Terdengar helaan nafas berat shani, ia yakin pasti sang ibu kecewa, ia sendiri masih belum yakin dengan perasaan nya terhadap tian, meski hubungan mereka saat ini terbilang cukup baik dari sebelum nya,
Tapi sampai saat ini ia belum melakukan kewajiban sebagai istri sepenuh nya untuk tian,
"Kenapa?" Tanya shani
"Reva masih belum siap bu...dan tian juga ga masalah akan hal itu dia gak pernah minta juga" Jawab nya masih dengan kepala menunduk
Shani memegang wajang reva dengan kedua telapak tangan nya agar reva menatap nya,
" Ibu...ngerti kamu masih butuh waktu, dan seharus nya ibu ga menanya kan hal ini sama kamu, tapi sayang...ibu cuma ingetin kamu sebagai istri sudah menjadi kewajiban untuk memberik kan hak suami"
"Ada atau tidak nya cinta kamu sama dia, itu sudah hak nya dan seorang istri akan berdosa jika tidak melakukan itu terlebih kalo kamu menolak keinginan nya"
"Tian memang tidak pernah meminta, karna dia menghargai keputusan kamu, dan bukan berarti dia tidak ingin, ibu cuma takut dia akan mencari pelampiasan diluar sana, walaupun ibu yakin dia tidak akan melakukan hal itu karna ibu tau tian laki-laki yg baik dan bertanggung jawab" Nasehat shani
"Maafin reva bu..., reva cuma belum yakin aja sama perasaan reva, tapi reva akan berusaha agar bisa menjadi istri yg baik buat tian" Reva
"Iya sayang ga paapa, ibu ngerti coba berubah pela-pelan aja ya..ibu cuma mengingat kan, o ya satu lagi kamu jangan manggil nama ya sama nak tian, itu ga baik sayang ga sopan" Shani
"Iya bu..." Reva
Ditengah-tengah obrolan mereka tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka menampil kan tian yg baru pulang kerja dengan wajah yg terlihat kelelahan,
"Assalamualaikum" Tian menghampiri istri dan mertua nya diruang tengah, lalu menyalami tangan shani.
"Waalaikum salam" Shani/reva
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
FanfictionApakah aku bisa ya allah' ucap seorang gadis yang bimbang dengan apa yang ia jalani