Selamat membaca.......
"Kalian mau bicara soal apa sayang?" Ucap shani pada reva.
Saat ini mereka tengah duduk diruang tengah rumah mereka, tadi selesai mereka makan malam reva memberitahu pada sang ibu ada hal yang ingin ia dan christian sampai kan pada sang ibu.
Sebelum menjawab pertanyaan sang ibu, reva menoleh pada tian yang berada disamping nya, seolah bicara kalau tian saja yg menjawab pertanyaan sang ibu, tian yang mengerti tatapan reva pun mengangguk kan kepala nya. Tian berdehem sebelum bicara, jujur ia jadi tidak enak memberitahu tentang keinginan nya pada mertua nya itu
"Jadi gini bu, saya mempunyai keinginan untuk pindah ke singapur bersama reva"
Shani tentu kaget mendengar perkataan tian, tapi ia berusaha menenang kan diri nya untuk mendengar perkataan tian selanjut nya,
"Di singapur saya juga ada perusahaan , rumah juga sudah ada, saya ingin membuka lembaran baru bersama reva disana bu, dan kemungkinan akan menetap tinggal disana, saya tidak ingin larut dalam keterpurukan disini bu, semoga dengan pindah kesana saya bisa melupakan kejadian disini, masalah kantor yang ada disini akan di handle sama gito dan toko bunga juga akan diurus oleh zee, setiap bulan zee akan memberikan laporan keuangan toko bunga pada reva, jadi ibu tenang saja toko bunga itu tetap akan menjadi milik ibu dan reva, dan kalau ibu setuju saya juga ingin ibu ikut bersama kami tinggal disana, apakah ibu mau?" Ucap tian
Melihat tidak ada jawaban dari shani membuat reva dan tian jadi takut, mereka yakin kalau shani pasti tidak akan mau dan setuju dengan keinginan tian,
"Ibu tidak berhak melarang kalian mau pergi kemana dan tinggal dimana, jika memang itu keputusan yang terbaik untuk kalian ibu persilah kan, tapi kalo untuk ikut kalian ibu rasa itu tidak perlu ibu bisa tinggal disini saja" Ucap shani
"Tapi bu, siapa yang akan merawat ibu disini, ibu itu sering sakit sekarang bu reva ga akan tenang ninggalin ibu sendiri disini, ibu ikut kami aja ya" Ucap reva
"Iya bu reva benar, saya juga tidak mau ibu tinggal disini sendiri, ibu ikut kami saja tinggal disana, saya akan lebih bahagia jika ibu ikut tinggal bersama kami, saya tau ibu pasti tidak mau merepot kan, bu ibu itu orang tua kami sudah seharus nya kami menjaga ibu, ijin kan saya berbakti pada ibu dengan menjaga ibu dan reva" Tambah tian
"Tapi nak, ib~"
"Tolong bu...saya mohon ikut kami saya ingin membahagia kan ibu semampu saya, dan membina rumah tangga yang bahagia dengan reva" Potong tian yang kini duduk didepan shani dan menggenggam kedua tangan shani
Shani yang tidak tega menatap menantu nya yang memohon itu pun mengangguk kan kepala nya tanda setuju, tian dan reva yang melihat hal itu pun ikut senang karna sang ibu akhir nya setuju untuk ikut tinggal bersama mereka.
*
*
*
*
*
*
*
"Lo pokok nya harus janji sama gue untuk terus hubungin gue selama disana, lo sama ibu tenang aja toko bunga aman sama gue" Ucap zee pada revaSaat ini gito,ollan dan zee sedang berada dibandara, mereka ikut mengantar tian,reva dan shani untuk berangkat ke Singapura,
"Iya zee, terimakasih ya dan maaf gue harus repotin lo buat ngurus toko" Ucap reva memeluk sahabat nya itu
"Santai aja, harus nya gue yang makasih karna lo sama ibu percayain gue buat ngurus toko" Ucap pada reva
"Gays sekali lagi terimakasih ya gue sama reva dan ibu berangkat dulu, gue titip perusahaan dan toko bunga, kabarin kalo ada apa" Ucap tian pada ollan dan gito
"O ya seperti apa yg gue bilang sebelum nya, mengenai keberadaan gue, reva dan ibu jangan sampai ada yang tau, termasuk christy lan gue percaya sama lo, gue titip adek gue jangan pernah sekali-kali lo nyakitin dia" Ucap tian pada ollan
"Iya yan gue akan selalu berusaha buat bikin christy bahagia lo tenang aja, dan masalah keberadaan lo gue juga akan sebisa mungkin untuk tidak memberitahu sama dia" Ucap ollan
"Ok terimakasih, kalo gitu kita pamit, assalamualaikum" Ucap tian
Setelah saling berpelukan dan pamit pada sahabat mereka, tian,reva dan shani pun menuju pesawat yang akan membawa mereka ke tempat tujuan.
*
*
*
*
*
*
"Mama dimana bik?" Ucap christy pada bik inah, yang baru datang mengunjungi rumah orang tua nya."Ibu ada dikamar non, o ya non non christy tolong bujuk ibu supaya makan ya non, ibu udah beberapa hari ini ga ada makan non, bibik kasian liat ibu selalu murung semenjak kejadian itu non, bibik juga udah bujuk ibu biar makan tapi ibu selalu nolak dan mengurung diri dikamar non" Ucap bik inah pada christy. Memberitahu kedaan majikan nya itu.
"Iya bik nanti aku akan bujuk mama biar makan ya, sama tolong siapin makanan buat mama ya bik, aku mau ke kamar mama dulu" Christy
"Iya non bibik siap kan sekarang" Bik inah pun langsung menjalan kan perintah christy setelah christy berjalan menuju kamar kedua orang tua nya.
Tok
Tok
Tok"Ma...dedek masuk ya?" Ucap christy saat berada didepan pintu kamar orang tua nya.
"Masuk aja dek" Ucap shanju dari dalam kamar
Christy pun membuka kamar itu, ia melihat sang mama yang tengah duduk diatas kasur menyandar kan kepala nya di Headboard, christy pun berjalan ke arah sang mama
"Mama lagi apa?" Ucap nya sambil mencium punggung tangan sang ibu lalu ikut duduk diatas kasur orang tua nya
"Kamu sendiri dek, atau sama ollan?" Bukan nya menjawab pertanyaan christy shanju malah bertanya
"Dedek sendiri ma, kak ollan kan kerja jam segini" Ucap christy, ia melihat dipangkuan sang ibu ada sebuah album poto keluarga mereka, ia bisa menebak kalo sang ibu pasti rindu dengan abang nya yang sudah beberapa minggu ini tidak ada kabar,
Semenjak terbongkar nya identitas christian yang sebenar nya, dia memang tidak pernah lagi berhubungan dengan orang tua dan adik nya itu, seolah menutup akses diantara mereka, tian sampai memutus kan kerja sama antar perusahaan nya dan ayah serta opa keynal.
lebih tepat nya oma ve lah penyebab tian tidak bisa mengunjungi orang tua dan adik nya itu, oma ve melarang tian dan meminta tian untuk memutus kan kerja sama antar perusahaan, pada saat tian mengembali kan semua fasilitas dan saham yang diberikan boby dan shanju pada nya selama ini.
Tian mengikuti semua permintaan oma ve untuk benar' menjauhi keluarga nya, walau pun sakit saat mendengar hinaan dari wanita paruh baya yang selama ini tempat ia bermanja, seakan tak percaya sikap yang ditunjuk kan oma ve saat ini sangat bertolak belakang dengan sikap yang dulu ia lihat dan dapat kan dari oma ve,
Christian memilih untuk pindah keluar negri dan menetap disana bersama istri dan mertua nya. Karna tidak ingin merasa kan dan larut dalam kecewa pada keluarga yang selama ini ia jadikan rumah dan tempat ternyaman untuk nya pulang.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
FanfictionApakah aku bisa ya allah' ucap seorang gadis yang bimbang dengan apa yang ia jalani