Vote....
Selamat membaca....
Tian menggeliat dari tidur nya dengan rasa malas tian mengambil handpone dinakas samping nya, karena terusik dengan suara handpone yg sedari tadi terus berbunyi tanda panggilan masuk, ia pun menekan tombol hijau dilayar handpone nya itu tanpa memperhati kan nama yg berada dilayar hp tersebut,
Lalu meletakan ditelinga nya,"Bro dimana lo, ini mitting bentar lagi mulai lo kok belum datang sih?"
"Gw masih dirumah bokab, lo lanjut aja gw ga ngantor hari ini, Tut" Tian memutus kan panggilan sepihak.
Gito berdecak kesal dengan sahabat nya itu yang memutus kan panggilan, padahal dia masih ingin berbicara, dengan perasaan kesal gito masuk keruangan mitting yg disana sudah ada rekan kerja yg akan bekerja sama dengan perusahaan nya dan juga tian.
Sementara dikamar tian, kini sepasang suami istri itu masih betah diatas ranjang mereka, padahal waktu sudah menunjuk kan pukul 9 pagi, setelah melakukan hubungan suami istri untuk pertama kali nya selama mereka menikah,
Tian benar-benar memuas kan hasrat yg selama ini ia tahan, bahkan tian tidak membiar kan reva istirahat sejenak, mereka baru berhenti saat terdengar kumandang adzan subuh, setelah membersih diri tian dan reva menunaikan sholat subuh,
lalu reva kembali membaring kan tubuh nya diranjang, Karena merasa lelah dan sakit dibagian intim bawah nya sampai ia kesakitan untuk berjalan, tian pun ikut membaring kan tubuh nya disamping reva mereka kembali tertidur dan sampai sekarang reva masih enggan membuka mata nya,
Tian kembali meletak kan handpone nya kenakas setelah mendapat panggilan dari gito, ia memiring kan tubuh nya menatap dalam pada wajah damai dan cantik yg ada didepan nya itu, tian tersenyum saat mengingat kegiatan yg mereka lakukan tadi malam, tian juga merasa bersalah dan kasian pada istri nya itu karna membuat reva kelelahan,
Tapi mau bagaimana lagi, toh reva juga yg memberi nya ijin pikir nya, tian mendarat kan kecupan lembut dikening reva, setelah itu ia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu turun kedapur untuk mengambil makanan, karna tian sudah merasa kan lapar,
Saat sampai diruang makan tian mendapati shanju dan oma ve yg sedang memberes kan meja makan, dibantu oleh art,
"Pagi ma,oma"sapa tian menghampiri shanju dan oma ve
" Pagi bang/sayang"shanju/oma ve
"Tumben baru bangun bang, kamu ga ngantor sama ini reva mana kok belum turun?" Tanya shanju beruntun karna melihat tian yg masih mengguna kan kaos dan celana pendek nya yg turun dan juga tidak melihat keberadaan menantu nya.
"Satu-satu kalo nya tu ma..,iya hari ini abang ga ngantor karna capek mau istirahat aja dirumah, kalo reva masih dikamar ma karna lagi ga enak badan dia" Tian
"Hah ga enak badan?, udah minum obat belum terus sekarang gimana keadaan nya?" Ucap shanju khawatir pada reva
"Ini abang mau ambil makanan sekalian sama obat buat reva" Tian
"youdah mama bantu siapin ya" Ucap shanju mengambil piring dan meletak kan nasi dan lauk untuk reva.
Tia hanya mengangguk lalu mengambil nampan dan membuat susu hangat untuk reva, sementara om ve hanya menyimak cucu dan menantu nya itu,
"Alah ga enak badan biasa aja sampe bangun telat alesan aja, paling karna malas bangun pagi, istri macam apa itu sok manja" Ucap om ve sambil meletak kan piring kotor diwastafel
"Maksud oma apa? Reva memang lagi ga enak badan oma bukan karna malas atau pun manja" Ucap tian masih dengan suara lembut pada oma nya itu
"Lah emang ia kan, mana ada istri yg belum bangun jam segini, orang lain udah pada sibuk diluar sana sementara dia masih enak tidur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
FanfictionApakah aku bisa ya allah' ucap seorang gadis yang bimbang dengan apa yang ia jalani