Vote...
Selamat membaca.....
Skip enam bulan kemudian
Hari ini terlihat rumah boby sudah begitu banyak orang untuk menghadiri acara pernikahan christy dan ollan, tepat saat christy wisuda minggu lalu ollan langsung melamar christy dihadapan keluarga christy, tentu keluarga christy menerima dan menyambut dengan baik lamaran ollan.
Karena selain hubungan ollan dan christy terjalin sudah cukup lama, mereka juga yakin dan percaya pada ollan akan bisa menjaga christy dengan baik.
Hari ini begitu banyak yg hadir mulai dari keluarga besar boby maupun shanju, shani dan para shabat christy dan ollan, rekan bisnis dari boby, tian, ollan bahkan dari opa kinal juga turut hadir, setelah rangkaian acara christy dan ollan selesai para tamu pun sudah kembali kerumah masing2.
Malam hari nya, kini boby dan keluarga termasuk kedua menantu dan kedua orang tua nya kini tengah berkumpul diruang keluarga, setelah melakukan sholat berjamaah dan makan malam bersama.
"Sayang...besok kalian harus berangkat ya ke bali untuk bulan madu disana, oma sama opa udah siapin tiket dan tempat kalian selama disana" Oma ve
"Terimakasih oma.., tapi apa itu ga terlalu cepat oma aku sama kak ollan kan baru menikah kemarin, kita mau istirahat dulu" Ucap christy pada oma ve yg berada disamping nya
"Ga ah itu ga cepat kok, justru lebih cepat lebih baik, biar kalian bisa lansung cepat punya anak, ga kayak~" Ucap oma ve menggantung kan akhir kalimat nya tapi melirik ke arah reva,
"Pokok nya oma ga mau tau kalian berangkat besok" Ucap om ve tegas tidak menerima penolakan
Reva tentu merasa tersindir dengan ucapan oma ve terlebih oma ve mengucap kan kata sambil melirik kearah nya, tian menggenggam tangan reva yg berada disamping nya,
Iya yakin istri nya itu pasti saat ini sedang tidak baik-baik saja dengan perkataan sang oma, akhir2 ini omave selalu menyinggung bahkan memojok kan reva karna sampai saat ini reva belum hamil,
Tian tidak mengerti kenapa oma nya itu kini berubah sikap pada reva, padahal dulu oma sangat baik bahkan menyayangi reva seperti cucu nya sendiri, tapi ini oma malah cuek bahkan menunjukan sikap tidak suka nya pada reva,
Melihat suasana ditengah mereka sedikit tegang opa kinal pun membubar kan mereka semua kembali kekamar untuk istirahat, semua nya pun patuh dengan opa, mereka meninggal kan ruang keluarga menuju kamar masing-masing
Untuk istirahat,Didalam kamar tian dan reva, tian kembali dari kamar mandi setelah mengganti pakaian nya dengan baju tidur, ia melihat kesekeliling tidak melihat keberadaan istri nya, tapi setelah melihat kearah balkon kamar nya terlihat pintu terbuka,
Tian mendekat kearah balkon kamar nya untuk memastikan apakah reva berada disana, setelah sampai ternyata benar disana terlihat reva berdiri sambil menatap ke arah langit yg penuh bintang malam ini,
Reva merasakan sepasang tangan kekar yg melingkar dipinggang nya, ia tau tangan itu adalah tangan suaminya yg memeluk nya dari belakang sambil meletakan dagu nya dipundak reva,
Reva mengusap air mata dipipi nya agar tidak ketahuan oleh tian kalo sedari tadi ia menangis, reva sedih dengan sikap oma ve yg berubah pada nya, mungkin itu terjadi karna ia yg sampai saat ini belum bisa memenuhi keinginan oma dari suami nya itu yg mengingin kan reva segera hamil dan punya anak,
"Apa ada masalah?" Tanya tian sambil membenam kan wajah nya dileher reva dan memeluk tubuh reva,
Reva menggeleng kan kepala nya pelan, memegang tangan tian yg melingkar dipinggang nya dan tangan sebelah nya mengelus lembut kepala sang suami,
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
FanfictionApakah aku bisa ya allah' ucap seorang gadis yang bimbang dengan apa yang ia jalani