Selamat membaca......"Apa yang sedang kamu pikir kan mas?" Ucap reva memeluk tian dari belakang
Tian tersentak kaget karna kehadiran reva "ga ada kok sayang" Tian mengelus tangan reva yang melingkar dippinggang nya.
Reva menghadap kedepan tian, menatap mata tian dalam" Kalo kamu butuh cerita aku ada disini buat dengarin kamu"reva mengelus pipi tian lembut
Tian memegang tangan reva dipipi nya memejam kan mata nya menikmati elusan lembut dari istri nya itu,
"Aku bingung sayang gimana cara nya biar papa sama mama bersatu lagi jujur aku ga mau mereka kek gini" Sendu tian mentap reva
"Gimana kalo kita kerumah papa mama mas kita bicara baik' sama papa" Ajak reva
"Tapi aku udah ga diijin kan lagi kesana sayang, bahkan aku udah ga dianggap bagian dari mereka" Tian menatap ke arah lain dengan raut wajah sedih mengingat perkataan oma nya
"Kamu masih benci sama mereka mas? Ucap reva
"......."
Karna tian hanya diam reva menangkup wajah tian agar menatap nya "mas...yang nama nya anak dan orang tua itu tidak ada kata putus hubungan, sekalipun mereka tetap tidak menganggap kita mereka tetap orang tua kita, pun sebalik nya kita tetap anak mereka, kamu boleh marah sama mereka tapi jangan sampai membenci mereka apa lagi tidak mau berhubungan lagi dengan mereka, mereka adalah kunci untuk kita agar hidup kita diridhoi allah, kejadian minggu lalu itu, kita semua dalam keadaan emosi, papa kasar sama kamu dalam keadaan emosi yang tidak stabil jadi aku harap sama kamu jangan ikutin dan terusin kejadian itu karna itu ga akan pernah selesai kalo kita masih mengingat nya"ucap reva menatap tian
"Jadi besok mau kan kita kerumah papa mama, biar masalah ini cepat selesai dan papa sama mama baikan lagi" Lanjut lagi
"youdah besok kita kesana, terimakasih ya sayang" Tian membawa reva kedekapan nya
"Iya mas, masuk yuk" Reva merenggang kan pelukkan nya
Tian mengangguk lalu mereka masuk kedalam rumah menuju kamar mereka untuk ber istirahat dan tidur.
*
*
*
*
*
*
*
Sesuai yang dikata kan reva tadi malam, kini reva dan tian sudah sampai dirumah orang tua tian. Tian keluar dari mobil lebih dulu lalu membuka kan pintu mobil tempat reva duduk, setelah itu mereka pun menuju kearah pintu rumah orang tua nya,"CUKUP SHANJU MAMA BENAR, GARA' KAMU TERUS MEMBELA ANAK HARAM ITU RUMAH TANGGA KITA JADI BEGINI!" Ucap boby membentak shanju karna membantah kata' oma ve
"mas...kenapa kamu bilang seperti itu tian bukan anak haram dia anak ku anak kita mas...hiks hiks" Shanju tidak menyangka boby akan berkata seperti itu tentang tian
"KENAPA, MEMANG BENAR KAN CHRISTIAN ITU ANAK HANYA ANAK HARAM DIA ITU ANAK PUNGUT BUKAN ANAK KU!"
Deg!
Tian dan reva diam mematung di dedapan pintu yang sudah terbuka, tian sangat terkejut mendengar penuturan dari ayah nya itu
"Maksud papa apa?" Ucap tian yang diam kaku didepan pintu menatap penuh tanya pada boby
"Abang..." Lirih shanju saat mengetahui kedatangan tian lalu mendekat ke arah tian dan reva
"Maksud papa apa pa? Apa semua itu benar?" Ucap tian mendekat kearah boby menghirau kan shanju yang sudah didepan nya
"Pa...jawab pa" Tian
Sementara boby mengalih kan muka nya dari tian yang didepan nya, boby juga kaget mengetahui kedatangan tian, apakah ini saat nya tian mengetahui nya boby sebenar nya tidak ingin tian tahu hal ini tapi seperti nya ia telah salah mengambil langakah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
FanfictionApakah aku bisa ya allah' ucap seorang gadis yang bimbang dengan apa yang ia jalani