Bab 13- Kau Memilih Bersamanya

13 3 0
                                    

Jemari ramping dan panjang milik Lyon bergerak mengancingkan buah baju seraya mematut dirinya di cermin, sementara wanita berbadan subur itu sibuk merapikan rambutnya menggunakan sisir berujung lancip dan hair spray. Lyon terdiam sembari tetap menatap cermin karena tak mau mengganggu kerja wanita yang tampak galak ketika serius bekerja itu.

"Sudah? Coba kulihat!" ujar wanita cantik memiliki rambut panjang yang indah itu mendekati Lyon yang tengah ditata rambutnya.

"Sedikit lagi," sahut wanita berambut pendek dan subur itu.

Wanita itu beralih ke sisi kiri Lyon yang kosong sembari melangkahi kaki Lyon yang terbuka ke samping secara hati-hati, netranya sibuk menyaksikan keindahan hasil karyanya yang dipakai Lyon. "Ukurannya pas, cocok sama tinggi dan besar badanmu, Lyon!"

"Kapan diproduksi? Aku mau pesan satu," ujar Lyon tak berani menoleh ke arah Sienna.

Wanita cantik di sisi Lyon tergelak. "Kalian tuh memang cocok kerja sama, perkataan kalian sama!"

"Maksudnya?" tanya Lyon yang menatap Sienna dari cermin.

"Enggak hanya kamu yang minta pesen bajunya, Yvonne juga! Kalian kayak kembar aja omongannya sama."

"Sudah siap!" ujar wanita berpostur tubuh jauh lebih pendek daripada Sienna itu memberi tahu.

"Terima kasih, Betty! Dia jauh lebih tampan berkatmu!" ujar Sienna pada wanita yang masih berdiri di sekitar Lyon.

Lyon yang sudah selesai didandani pun mengubah posisinya berdiri, tak lagi membuka lebar-lebar kakinya ke samping karena membantu Betty menata rambutnya, sebab postur tubuhnya setinggi harapan orang tua. Pria yang bak berkawin dengan kamera itu menengok ke ruangan ketiganya berada itu menanyakan kesiapan Lyon, pun dijawab dengan penampilan Lyon yang sudah rapi dan siap memulai bekerja. Pose pertama diatur sendiri oleh Sienna untuk dijadikan sampul website-nya, Lyon tak sedang curi pandang, tetapi memang menatap Yvonne karena Sienna menginginkan pose romansa yang bisa dirasakan hanya dalam batas tatapan mata.

Wilf menjepretkan kamera dan mulai meminta berubah pose, tetapi raut wajahnya bisa dilihat tak begitu bagus menurut Yvonne. Sienna reflek mendekat ketika Wilf menatap layar mungil di balik kamera, lalu keduanya saling menatap dan melempar pandangan ke arah Yvonne dan Lyon. Yvonne berinisiatif mendekati Wilf daripada harus mendengar obrolan Sienna dan Lyon. Wilf membiarkan Yvonne melihat hasil jepretannya.

"Profesional Yvonne. Kita juga punya kerjaan lain yang menanti," ingat Wilf yang merupakan tipe tak mau membuang tenaga dan waktu untuk hal becanda.

"Maaf, aku akan ingat, coba sekali lagi."

Sienna setengah berbalik ketika telah bicara dengan Wilf, sengaja belum mengatakan banyak hal dan menunggu saat Yvonne mendekat. "Apa kau punya kekasih? Orang spesial?"

"Tidak." Lyon dan Yvonne sama-sama menjawab.

"Hmm, baiklah. Tapi, kalian pastinya pernah menunggu untuk bertemu dengan kekasih tambatan hati saat kalian benar-benar merindu. Pernah kan? Bayangkan kalian tengah bertemu dengan orang yang kalian rindukan saat itu sekarang. Please, kita semua juga ada kegiatan lain yang menunggu 'kan?"

"Baik, kita coba lagi."

"Ya, kita coba lagi." Lyon membeo.

"Oke, terima kasih masih semangat!" Sienna memundurkan langkah sembari bertepuk tangan menyemangati Lyon dan Yvonne.

Ck, bertemu dengan orang yang kurindukan? Orang yang kurindukan sepenuh hati justru pergi meski melihatku. Lyon mulai mengikis jarak untuk mempercepat kerjaan yang tengah dilakoninya ini.

Sweven Where stories live. Discover now