Bab 30- Kau Mau Bermain?

21 3 0
                                    

Calley mendelik karena sudah merasa memperingatkan Yvonne dengan sangat jelas, ketidakterimaan hatinya merenggut kewarasannya di depan sang ibu, Clay dan sepasang kekasih yang baru saja menjelaskan tentang hubungan mereka. Calley melangkah maju diiringi dengan rasa emosi sekali lagi, tetapi lagi-lagi Lyon berhasil menjauhkan Yvonne dari kedua tangan Calley yang hendak mencakarnya. Clay tak tinggal diam hanya melihat adiknya hendak berbuat kasar dan tidak-tidak, pun memegang perut Calley.

"Lepasin! Lepasin aku, Clay! Dia sudah kuberi tahu agar tak dekat-dekat dengan Lyon!" Calley berkata sembari tetap dengan wajah garang menatap Yvonne.

"Aku paham dengan apa yang kaumaksud, Calley. Sayangnya, aku memang jatuh cinta dengan kakakmu."

"Hentikan, Calley!" seru Lyon. "maksud kuadakan makan malam ini pun untuk memperjelas hubungan di antara kita semua, Ibu."

Calley tersentak, seketika sadar jika orang yang berpengaruh dalam hidupnya itu tengah menyaksikan bagaimana dirinya hendak berbuat nekat pada Yvonne. Wanita tua itu menatap anak-anaknya dengan wajah yang tak bisa diucapkan.

"Lyon, apakah ... kau berniat membalas perasan Calley?" tanya sang ibu tampak berusaha tegar.

"Tidak ada niat sama sekali," ujar Lyon. "maka dari itu, aku datang kemari mengurus makan malam ini dengan meminta bantuan Clay karena memperkenalkan Yvonne sebagai kekasihku dan mungkin menjadi istriku nanti."

Calley menatap Lyon dan Yvonne secara bergantian dengan perasaan syok. "Aku tidak setuju!"

"Berhentilah mengharapkan Lyon, kalian tumbuh bersama sebagai saudara, tak sepantasnya kau mempunyai rasa padanya," ingat Clay yang menatap Calley dari dekat.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau mendadak menjadi pro Lyon?" tanya Calley menatap tak percaya.

"Walaupun aku tak bersama Yvonne, aku tak akan berubah menjadi memilihmu karena kau memang sudah seperti saudaraku." Lyon menjabarkan dengan jelas.

Wanita tua yang berdiri di sana bergerak melangkah mengikis jarak mendekati Yvonne, senyumnya mengembang seiring semakin dekat. "Kau cantik sekali, maaf kau harus menyaksikan ini semua. Ayo, duduk!"

"Ibu!" seru Calley sambil mulutnya terbuka karena tak percaya dengan pemandangan yang dilihatnya.

Clay yang hobi bertengkar dengan Lyon justru mempersilakan Lyon dan kekasihnya itu untuk duduk dan menikmati hidangan yang ada. "Aku Clay, jika dilihat secara usia aku dan Lyon hanya berbeda lebih muda satu tahun."

"Terima kasih, Clay." Yvonne menatap Clay yang memakai kemeja rapi.

Calley meninggalkan ruang makan dan pergi ke kamar, sedangkan anggota keluarga yang lain ada di sana menikmati makan malam bersama Yvonne tanpanya. Calley merasa kesal setengah mati tak hanya pada mereka semua, juga pada dirinya sendiri, mengapa tak bisa memantaskan diri untuk bersanding dengan Lyon.

Harusnya aku yang ada di sisinya, Engkau tahu benar perasaanku padanya, kenapa justru Kau jauhkan? Apakah aku sudah 'kotor' dari awal sehingga diperlakukan tak adil? Aku tak akan seperti ini jika bukan karena dia! Calley menghapus air mata dan mengambil ponselnya dimasukkan ke tas selempang. Calley hendak pergi, tetapi pintunya lebih dulu dibuka dari luar, sang ibu muncul dan mengajaknya keluar ikut makan malam bersama. Namun, Calley tak bereaksi apa-apa hanya ikut keluar dari pintu, tetapi tak duduk di kursi kosong yang tersedia, melainkan terus melangkah pergi ke pintu utama dan menghilang meskipun sang ibu dan CLay memanggilnya.



Cat-cat yang dipoles di kanvas menggunakan kuas tampak sibuk, kesibukan dunia di luar tak dihiraukan. Tangannya terus menerus memoles mengikuti imajinasinya, tak peduli waktu terus bergulir ataukah dunia terus berjalan, yang harus dituang harus tertuang segera tak peduli apa terjadi. Cat membentuk garis-garis siluet menciptakan gambaran sebuah keranjang bayi dari anyaman rotan dilapisi selimut merah dan tangannya muncul dari sana. Di sekelilingnya adalah sebuah jalanan sepi rumah yang minim penerangan, seolah bayi itu sengaja ditinggalkan di sana. Rebeca menggantung ujung tangannya yang terdapat cat navi di udara, sebab tak menemukan area lagi cocok dibubuhi cat.

Sweven Where stories live. Discover now