Cerita ini hanya fiksi.
•
•
•
•
•Perkuliahan nya sudah selesai, sekarang ia dan teman-temannya sedang perada di kantin kampusnya. Menunggu kedatangan Zean yang akan menjemputnya, ia rindu sahabatnya itu. Selalu sibuk dengan music nya, karena Zean memiliki band kecil dan selalu di undang di acara-acara tertentu jadi sibuk tidak bisa berkumpul bersama dirinya dan juga zeeran.
Saat asik berbincang dengan teman-temannya, bahu nya sudah dirangkul seseorang dan mengacak sedikit rambutnya. Ia menoleh itu Zean, lantas berdiri memeluk sahabatnya.
“ zeaan, akhirnya lo muncul juga. ”
Zean tersenyum, Kimberly selalu bermanja pada nya. “ miss me pretty? ”
Kimberly semakin mengeratkan pelukannya, mengabaikan teman-temannya yang menyoraki dirinya karena berpelukan di hadapan mereka semua.
“ gue kangen Zean, lo sibuk terus hampir bosen lihat zeeran terus. tapi sedikit ngobatin karena lo sama zeeran kan kembar, argh tetep aja sifat lo berdua beda. ”
Zean tertawa, ia membalas pelukan sahabatnya tak kalah erat. Mengusap lembut rambut panjang sahabatnya dengan sayang, tak lupa ia bubuhkan kecupan di kening sahabatnya.
“ woi, udah kali pelukannya. betah amat lo kim melukin Zean. ” teriak olla.
Kimberly melepaskan pelukannya, dan menatap olla tak suka. “ berisik lo, iri aja. ”
“ udah udah, ayo balik. guys gue duluan ya bawa kim. ”
Mereka menganggukan kepalanya, Kimberly pun berpamitan pada teman-temannya. Kemudian, merangkul tangan Zean berjalan ke arah mobil nya.
Zean membukakan pintu untuk Kimberly. “ silahkan masuk tuan putri. ”
Kimberly tertawa, sedikit memberikan usapan lembut pada pipi zean. “ haha, thankyou ya ganteng. ”
Zean selalu suka Kimberly yang meninggalkan jejak pada anggota tubuhnya dimana pun, entah usapan lembut atau pelukan pada tubuhnya. Kimberly selalu seperti itu pada nya, berbeda jika ada zeeran bersama mereka. Akan sangat cuek sikapnya.
Ia pun memasuki mobilnya, melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Menyusuri jalanan kota dan meninggalkan halaman kampus sahabatnya.
“ ze, gimana kegiatan lo? ” Zean yang dipanggil menolehkan kepalanya.
“ oh iya, nanti gue manggung dikampus lo. gue kasih tiket gratis nanti ya, lo harus lihat gue paling depan. gue bawain lagu kesukaan lo. ”
“ hah serius, kapan ze? ” jawab Kimberly exited.
Zean mengacak rambut itu. “ haha, minggu depan cantik. ”
“ zeeran undang juga dong buat temenin gue nanti pas nonton lo. ”
“ iya cantik, tanpa lo minta juga zeeran udah dapet ko tiketnya. ”
“ ih curang, zeeran duluan yang dikasih. mana buat gue? ” Kimberly menyodorkan tangannya meminta sebuah tiket pada sahabatnya.
“ iya cantik, nanti gue kasih dirumah. lo main dulu ya kerumah, bunda kangen lo katanya. ”
“ bunda yang kangen, apa lo nya? ”
Zean terkekeh, Kimberly sangat mengenal dirinya. “ tanpa gue jawab udah tau kan jawabannya? ”
“ emang lo tuh sama zeeran sama aja, sama-sama tukang modus tau ga. ”
“ ngatain gue tukang modus, tadi siapa ya yang ketemu langsung meluk duluan. ada yang kangen banget tuh kaya nya. ” Zean menggodanya, memainkan dagunya.
Kimberly malu, ia membuang mukanya kearah jendela. Tidak menjawab pertanyaan Zean, ia tidak bisa tenang jika didekat Zean. Dirinya selalu saja tiba-tiba sangat suka bermanja pada Zean dan Zean pun tidak pernah keberatan sedari kecil ia selalu dimanjakan.
* Rumah Natio's Fam.
Mobil itu memasuki halaman rumah nya, kemudian ia turun dan kembali membuka pintu untuk sang sahabat. Mempersilahkan nya keluar dari mobilnya dan masuk kedalam rumah.
Kimberly melihat bunda dari kedua sahabatnya itu sedang bersantai di ruang keluarga. Ia menghampiri dan memeluk dari belakang.
“ tantee celine, kim kangen. ”
Bunda dari kedua sahabatnya itu menoleh kearah nya dan membalas pelukannya erat. “ sayang, cantiknya bunda. kangen juga nak. ”
Celine melepaskan pelukannya, menangkup pipi gadis kecilnya. “ kamu kemana aja sih sayang, udah berapa bulan ga pernah kesini. kalau bukan Zean yang ajak kamu kesini, kamu ga pernah datang. si zeeran itu ga pernah mau nurutin bunda bawa kamu kesini. ” celine memang membiasakan mengucap dirinya bunda di hadapan Kimberly.
“ tau tuh tante, zeeran ga pernah ajak aku main kesini lagi. padahal aku pengen banget dari kemarin-kemarin main kesini, zeeran alasannya tante sibuk terus. ”
“ iseng banget memang anak itu ya, gih sana ke meja makan. bunda sudah siapin makanan kesukaan kamu loh, ada martabak juga tuh tadi bunda beli. soalnya Zean kabarin mau bawa kamu kesini. ”
“ aaa makasih tante, tau aja deh aku suka martabak. makasih ya tante. ” ia pun mengecup pipi bunda dari sahabatnya, sudah seperti orang tua nya juga.
“ ayo makan kim. ” Zean menarik lengan nya, membawanya ke meja makan meninggalkan celine sendiri di ruang keluarga.
Kimberly dengan telaten menyendokan nasi dan lauk pada piring Zean, memberikan piring itu dihadapan Zean.
Zean menyaksikan bagaimana perlakuan lembut Kimberly sedari kecil, sifat keibuannya sudah ada dari mereka masih seumur 5 tahun.
“ udah cocok jadi istri sih, bulan depan nikah yuk. ”
Kimberly melototkan mata nya, memukul bahu Zean. “ ngga, males sama lo. ”
Mereka pun makan dengan tenang, sedikit bumbu candaan yang selalu Zean lontarkan. Kimberly hanya tertawa terpingkal-pingkal dengan candaan Zean.
Sampai dimana, seseorang sedari tadi melihat keduanya begitu seru tertawa bersama. Sangat cemburu menyaksikan sang kakak dan sahabatnya kesayangannya itu.
Vote and Coment yaa jangan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart ( zeedel)
RomanceTentang si kembar dari keluarga Natio dengan kehidupan yang sangat berbeda, antara dunia balap dan dunia musik. Si kembar yang memperebutkan perhatian dari teman kecil mereka, Kimberly dari keluarga Hapsari.