28.

811 89 21
                                    

Cerita ini hanya fiksi.





Malam hari pukul 20.00 WIB.

Saat malam hari nya, kimberly sedang berbincang dengan kedua orang tua nya di ruang keluarga. Tiba-tiba pintu rumah nya di ketuk. Mama jinan yang membukakan pintu.

“ eh zeeran, main? sini masuk. ” - jinan

“ makasih tante jinan. ” - jinan.

Kimberly mengintip  dibalik punggung sang mama, dan melihat zeeran yang berada di rumah.

“ sayang, ada zeeran nih. sana ke kamar, mama sama mami masih mau disini. ” usir nya halus.

Kimberly beranjak lebih dulu naik ke atas kamarnya dan diikuti zeeran saat sudah meminta izin untuk menyusul kimberly ke kamar nya.

Kini keduanya dalam keadaan canggung di dalam kamar kimberly.

Kimberly berjalan ke arah balkon di ikuti zeeran duduk di samping nya.

“ gue boleh ngerokok? ” tanya zeeran.

“ terserah. ” singkat nya.

Kimberly melihat zeeran tidak juga menyalakan rokok nya, ia hanya memainkan rokok nya.

“ kenapa ga jadi? ” tanya kimberly.

“ jawaban lo terserah sih, males gue nya. ” - zeeran.

“ biasa nya juga ga izin tuh. ” - kimberly.

“ kan ini dikamar lo, takut bau kan nanti lo ga nyaman tidurnya. ” - zeeran.

“ yaudah gausah. ” - kimberly.

Akhirnya zeeran mengalah dan menurut, kembali memasukan batang rokok nya ke dalam kotak.

“ pulang ga lo tadi kerumah? ” - kimberly.

“ di bilang ga punya rumah. ” jawab zeeran santai.

“ berantem lagi sama tante shandi? ” - kimberly.

“ haha di usir, nama gue juga di coret dari kartu keluarga. bukan lagi keluarga natio. ” - zeeran terkekeh.

“ ko bisa? bukan nya lo tinggal di apartemen? ” - kimberly.

“ apart gue di geledah, barang-barang gue semua nya di keluarin. waktu gue sampai apartemen, itu udah pada di luar dan gue cek ke dalam ada bunda shandi. dan yah gue berantem dulu terus nya di usir deh. ” - zeeran.

Kimberly menghadap kan tubuh nya ke arah zeeran dan ia pun menoleh.

“ lo tinggal dimana sekarang zeeran? ” khawatir kimberly.

Zeeran melihat mata gadisnya sudah berkaca-kaca seperti akan menangis, ia menangkup pipi itu dan mengusapnya dengan lembut.

“ jangan khawatir sama gue ya? gue bisa tinggal dimana aja. ” - zeeran.

My Heart ( zeedel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang