09.

448 46 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi.





Plakkk...

Tamparan sangat kencang zeeran dapatkan pada pipi nya dari sang bunda, terlihat mata itu sangat tajam dan marah. Wajah sang bunda sampai memerah menatap nya.

“ bagus kamu, malu-maluin terus saya. gausah pulang sekalian kerumah, menetap kamu disini. Pah, biarin zeeran disini. gausah di tebus sekalian, buat kamu juga Zean, sampai bunda tau kamu tebus adik kamu. bunda sita fasilitas kamu. ”

Shandi mengatakan secara bergantian pada orang tuanya dan juga anak-anaknya. Kembali ia tatap wajah zeeran.

“ mau sampai kapan kamu ga berubah? ga capek kamu bikin saya malu? saya cabut semua fasilitas kamu, gausah kuliah kamu. cari kerjaan sendiri, gausah tinggal dirumah. ”

“ celine, cukup nangisin anak kamu. percuma kamu tangisin, ga berguna jadi anak. ”

Kemudian, orang tuanya meninggalkan nya. Zean dan sang kakek menatap nya lembut.

“ kek, maafin zeeran udah bikin malu keluarga natio. udah bikin nama kakek tercemar, gapapa biarin zeeran tebus kelakuan zeeran disini. kakek pulangnya aja sama Zean ya, ze bawa kakek balik. ”

“ zeeran, kamu masih cucu kakek. kakek bakal tebus sekarang, kamu tinggal dulu di apartemen ya. kakek yang fasilitasin kehidupan kamu, nanti motor dan mobil kamu kakek antar ke apartemen. ”

Zeeran menangis, memeluk kakek nya. Mengucapkan kata terimakasih karena sang kakek tidak pernah merendahkan nya, beda sekali dengan orang tua nya.

* Apartment.

Ia benar-benar keluar dari sel, kakeknya menepati janji untuk menebus nya dan memberikan ia fasilitas. Ia pun di beritahu kalau kuliahnya tidak di cabut, sang bunda hanya mengancam nya. Tetapi tetap seperti motor dan mobilnya disita, kakeknya memberikan yang baru untuk nya.

Ia dibantu tadi pakaiannya dari rumah dibawakan oleh Zean tanpa sepengetahuan sang bunda.

Sekarang hanya dirinya dan Zean disini, sang kakek berpamitan karena bertugas. Ia mendekat pada zean, menanyakan bagaimana Kimberly.

“ marah banget dia sama lo, gue ga ikutan ya. lo bujuk sendiri anaknya, ulah lo juga. udah tau kim ga suka di ingkarin janji nya, nurut sekali bisa kan lo. kalau lo aja males ngelakuin buat diri sendiri, setidaknya lo nurut sama kim. gue udah capek nasehatin lo, gue ga sesabar dia buat nasehatin lo. ”

“ iya, pulang lo. nanti di cariin bunda, anak kesayangannya ga ada dirumah. ”

“ gausah kurang ajar, lo juga anaknya bunda. bunda kaya gitu cuma berusaha tegas sama lo, coba sekali aja lo ikutin apa kata bunda shandi. gue ga suka lo dimarahin terus. ”

“ sama, gue juga ga suka lo ikut campur terus. gue tau lo suka dimarahin bunda shandi kalau habis bela gue, jadi stop ngebelain gue. ”

“ pala batu, terserah lah. gue balik, mau ada meeting. jangan lupa dateng sabtu, gue manggung di kampus lo sama kim. ”

“ iye, hati-hati lo. ”

Zean pun meninggalkan apartemen yang sekarang zeeran tempati.

Ia sekarang berdiam diri di balkon kamarnya, kembali menyalakan api pada rokoknya. Dan menghisap asap pada nikotin itu. Memikirkan bagaimana cara membujuk sahabat kesayangannya.

Ia sedari tadi mencoba menghubungi sahabatnya, tetapi satu pesan pun tidak dibalas. Telepon nya pun langsung di reject. Pasti sahabatnya itu sangat marah pada nya.

* Keesokannya.

Ia hari ini memasuki kelasnya, teman-temannya sudah mengetahui kasusnya dan ia pun berusaha tidak peduli. Ia tadi dipanggil oleh dosen nya dan mendapatkan pelanggaran nya kembali, melihat isi surat itu.

Jika tidak mengisi absen kelas dalam waktu satu bulan ini, terpaksa kampusnya harus mengeluarkan nya. Ia pun hanya membaca dan tampak masa bodo tidak mau tahu.

Sekarang dirinya berada di kantin universitas nya, kantin fakultas dirinya dan sahabatnya itu terhubung. Ia bisa melihat sang sahabat sedang bergurau bersama teman-teman nya. Sangat cantik sekali wajah itu, senyuman nya pun ia menyukai nya.

Namun, ia menatap tidak suka saat melihat siapa yang berada di samping nya. Itu gita, kakak senior nya yang sempat dibicarakan oniel kalau sedang dekat dengan sahabatnya.

Ia pun menghampiri tanpa menghiraukan panggilan teman-temannya yang meneriakkan nama nya, mendudukkan dirinya tepat di sebelah sahabatnya.

“ zeeran, lo akhirnya bebas juga. ” indah.

Zeeran mengabaikan ucapan indah, ia memperhatikan sahabatnya yang sedari tadi tak sadar kehadiran dirinya. Saat indah menyebutkan nama nya, barulah Kimberly menatap ke arahnya.

Ia berdiri, dan diikuti oleh zeeran. Ia kejar Kimberly yang menjauh, berjalan ke arah kelas. Ia tarik tangan itu untuk dihadapkan pada nya.

“ kim, berhenti. gue minta maaf udah ingkar janji sama lo. ”

Kimberly hanya menatap tak suka pada zeeran, ia melepaskan tangannya yang sedari tadi di genggam zeeran. Meninggalkan nya di depan kelasnya.

Zeeran tidak bisa berbuat apa-apa, tubuh nya di cegah oleh tangan yang tidak ia kenali. Melirik siapa yang menahan tubuh nya, ternyata seniornya gita.

Tiba-tiba pipinya di pukul, tubuhnya di berikan bogeman bertubi-tubi. Ia tak tinggal diam, kembali melayangkan tinjuan pada wajah gita. Mereka pun ribut disaksikan oleh mahasiswa-mahasiswa lain, teman-temannya kedua nya menghampiri tidak ada yang bisa melerai. Zeeran dan gita terlalu kuat melawan satu sama lain.




Vote and Coment yaa jangan lupa.

My Heart ( zeedel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang