27.

386 59 3
                                    

Cerita ini hanya fiksi.





Saat zeeran baru sampai di apartemen nya, ia di kagetkan dengan pintu yang terbuka dan barang-barang yang sudah berada di luar.

Ia masuk kedalam, melihat beberapa pelayan merapikan barang-barang nya, termasuk laptop nya. Saat mengintip ke arah kamar, di kagetkan sang bunda kepala keluarga nya itu berdiri dengan sangat angkuh dengan tangan bersilang di depan dada.

“ bund, maksud bunda apa keluarin barang-barang zeeran dan masuk ke apartemen zeeran tanpa izin? ” zeeran menatap sang bunda kebingungan.

“ apartemen kamu, kamu bilang? ini apartemen aset saya yang kamu tempatin, kamu ga percaya? sana tanya kakek kamu. ” - shandi.

“ setelah bunda ngusir zeeran dari rumah, sekarang bunda mau usir zeeran juga dari apartemen? ” tanya nya keheranan.

“ suruh siapa kamu berani nurut sama kakek mu dan bantah saya? saya ga pernah izinin kamu buat tinggal di apartemen, walaupun ini atas izin kakek kamu. atas diri kamu itu masih ada izin saya dimana kamu tinggal. sudah jadi anak pembangkang, sekarang ga tahu malu kamu jadi anak. ” - shandi.

“ mau bunda apa sih bund? aku udah ga pernah lagi balapan dan ga bolos kuliah, ipk ku juga bagus di ujian kuliah. aku kurang apa sih di mata bunda sebagai anak? ” - zeeran.

“ tinggal di rumah dan nurut sama saya, ubah image kamu jadi anak baik. buang baju kamu itu, lepas juga itu anting tindikan di hidung sama alis kamu. aksesoris yang ada di badan kamu semuanya lepas, hitamin rambut kamu. pindah kuliah keluar negri, kamu yang bakal nerusin bisnis saya. ” - shandi.

“ bund, ini hidup aku. bunda ga bisa atur aku walaupun bunda itu orang tua aku sendiri, bunda celine juga ga pernah mempersalahkan mau gimana gaya ku. kurang buat bunda aku ga ikut lagi balapan dan ga bolos kuliah? sekarang bunda minta aku pindah kuliah ke luar negri dan ambil bisnis, kenapa ga zean aja bund? dia kakak ku. walaupun kita cuma selisih beberapa menit, dia tetep kakak ku bund. sebandel-bandel nya aku, aku masih hargain dia sebagai kakak sulung. ” - zeeran.

“ makin berani kamu ngebantah saya, liar kamu hidup sendiri dan teman-teman kamu itu ga bener semua. ” - shandi.

“ BUNDA BOLEH HINA AKU, BOLEH REMEHIN AKU. TAPI JANGAN PERNAH BUNDA SEKALI-KALI NYA NGEHINA TEMAN-TEMAN KU, KALAU BUKAN KARENA MEREKA. AKU GA AKAN PERNAH TAHU RASANYA PUNYA RUMAH. ” - bentak zeeran dengan berani.

Plak...

Shandi menampar pipi kiri dan kanan zeeran bergantian, sangat kencang sampai zeeran tersungkur ke bawah di bawah kaki nya.

Ia menarik kerah baju zeeran dan menampar nya sekali lagi, mencengkram leher zeeran sampai tercekik.

“ berani kamu sama orang tua sampai dengan nada tinggi kaya gitu? saya hapus kamu dari kakak, ga ada pewaris atas nama kamu. jangan pernah lagi kamu injakin kaki dirumah saya, ga ada lagi nama natio di belakang nama kamu. jangan pernah lagi muncul di hadapan saya dan keluarga saya, pergi kamu dari sini! ” tegas shandi langsung melepaskan cengkraman nya.

“ aku sumpah sama bunda, pegang kata-kata ku bund. suatu saat aku sukses berdiri di kaki ku sendiri, jangan pernah bunda noleh ke aku dan anggap aku sebagai anak bunda. aku sumpah di atas nama bunda celine, aku ga akan pernah sudi anggap bunda shandi sebagai bunda ku lagi. bunda ku cuma bunda celine, aku bakal buktiin aku bisa suskes tanpa bantuan bunda. terimakasih buat hidup selama 21 tahun ini sampai kuliah ku di tanggung sama bunda, aku bakal biayain hidup ku sendiri. pegang omongan ku bund, aku pamit buat yang terakhir kali. ” ia mencium tepat bersimpuh di kaki shandi. Mencium sepatu yang shandi kenakan.

My Heart ( zeedel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang