Bulan April
Bulan April tiba dengan ujian akhir yang mendekati. Di tengah hiruk-pikuk persiapan ujian, Naila dan Fauzan kembali bertemu di koridor sekolah. Di antara kerumunan siswa yang sibuk mengatur persiapan, mereka saling bertatapan. Tatapan-tatapan itu, seakan mencoba menyampaikan pesan tanpa kata-kata, membuat detak jantung Naila berdebar lebih kencang setiap kali mereka bertemu.
Ketika pengumuman kelas dilakukan, keajaiban terjadi. Mereka ditempatkan di kelas yang sama, ruang 1. Hanya sedikit teman Naila yang mengetahui perasaannya terhadap Fauzan, namun salah satu temannya dengan sengaja mengatur tempat duduk Naila tepat di samping Fauzan. Namun, tempatnya kemudian dipindahkan kembali. Naila duduk di belakang Fauzan, tetapi dia masih bisa merasakan tatapan tajamnya yang sesekali terarah padanya.
"Kenapa dia begitu memperhatikanku?" gumam Naila dalam hati, berusaha menahan kegugupan yang melanda. Namun, di balik kegugupan itu, ada getaran kecil dari harapan yang muncul dalam dirinya. Apa mungkin...?
Setelah beberapa kali bertatapan, saat-saat itu terasa singkat namun penuh makna. Naila berharap bisa lebih dekat dengan Fauzan, mengungkapkan isi hatinya yang selama ini terpendam.
"Seru gak sih, kalau kita sama-sama gamon" Naila
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary: Author
Literatura KobiecaDalam novel ini, kisah cinta dua remaja yang dipertemukan oleh takdir di masa sekolah menengah. Ketika pertama kali bertemu selama Orientasi Siswa. Perasaan terpendam mulai tumbuh di antara mereka, meskipun cobaan dan rintangan terus menghadang. Nam...