"Gak pernah chatan, tapi di sekolah ngelirik terus" ~Naila
-----------------------------------------------------------
.
.
.
.17 Agustus
Hari itu adalah hari upacara bendera, dan suasana di sekolah sangat ramai. Naila sibuk mencari sosok kakak kelasnya yang sudah lulus di antara kerumunan, namun tak menemukannya. Di sisi lain, Fauzan berdiri dekat dengan Naila, dan dia baru menyadarinya setelah beberapa saat. Ketika matanya akhirnya bertemu dengan tatapan Fauzan, mereka saling memandang dalam diam, seolah ada sesuatu yang tak terucap di antara mereka.
---------------------
26 Agustus
Sabtu itu, Fauzan menatap Naila sangat lama. tatapannya yang begitu intens, membuat Naila merasa gelisah dan tak tahu harus berbuat apa. Pandangan mata Fauzan seakan mampu menembus lapisan terluar hatinya, mengusik perasaan yang selama ini ia coba sembunyikan. Detik-detik terasa lambat, seolah waktu berhenti hanya untuk mereka berdua.
Dalam memunculkannya, ada sesuatu yang tak bisa diungkapkan Naila.
Fauzan lalu tersenyum. Sebuah senyuman yang membuat dunia Naila berputar. Ia tak bisa menahan diri untuk tidak ikut tersenyum, padahal saat itu senyumannya hanyalah senyuman yang dipaksakan untuk membalas senyuman Fauzan.
Sesekali, Naila berpikir, mengapa setiap kali ia berhadapan dengan Fauzan, ia bisa tersenyum manis? Mengapa ketika berhadapan dengan lelaki lain atau crushnya yang sebelumnya, ia tak bisa tersenyum meski berpura-pura? Ada sesuatu yang berbeda pada Fauzan. Mungkin karena Fauzan adalah seseorang yang spesial di hatinya. Atau mungkin karena Fauzan memiliki cara tersendiri untuk membuatnya merasa nyaman dan dihargai. Apapun kenyamanannya, Naila tak bisa mengingkari perasaan yang membuncah di dadanya
Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, mewarnai langit dengan semburat jingga yang indah. Naila menyadari bahwa hari-hari yang ia lalui bersama Fauzan akan selalu menjadi kenangan yang berharga. Kenangan tentang intens, senyuman manis, dan perasaan yang tak pernah ia rasakan seumur hidupnya. Tatapan itu meninggalkan kesan mendalam di hatinya, dan dia merindukan momen tersebut.
"Aku suka kamu, tapi yang suka kamu banyak" ~Naila
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary: Author
Literatura KobiecaDalam novel ini, kisah cinta dua remaja yang dipertemukan oleh takdir di masa sekolah menengah. Ketika pertama kali bertemu selama Orientasi Siswa. Perasaan terpendam mulai tumbuh di antara mereka, meskipun cobaan dan rintangan terus menghadang. Nam...