17

9 2 0
                                    

sebelum ke cerita, author minta maaf klo banyak yang salah kata katanya, maaf juga klo ada kata kata yang mungkin menyinggung kalian🙏🏻

udah itu aja yang mau author sampaikan, yuk balik ke cerita.

•••

~happy reading......

     Hendri memasukkan motornya ke dalam rumah. ia turun dari motornya, membuka helm dan berjalan menuju pintu. ia membuka pintu rumahnya sembari mengucap salam.

"Assalamualaikum Bun Pa, Hendri pulang"

Tak ada jawaban dari dalam rumah. ia langsung masuk dan duduk diatas sofa ruang tamu. tak lama kemudian kedua orang tuanya turun dari kamar atas.

"Loh Hendri udah pulang? tumben gak manggil bunda sama papa" tanya sang bunda yang berjalan menuruni tangga menuju ruang tamu.

"Udah Bun, cuman kalian berdua aja yang gak denger" jawab Hendri.

"Namanya juga kita berdua lagi bucin hen, ya kan Bun?" ujar papa Hendri sembari menarik turunkan alisnya ke arah bunda nya.

melihat hal tersebut Hendri hanya memutar bola matanya malas.

kedua orang tua Hendri ikut duduk di sofa. lalu papa Hendri tiba tiba bertanya.

"Hen, kamu putus sama jea?" tanya nya.

"Iya pa, papa tau dari mana?"

"Bunda yang ngasih tau" bukan papa nya yang menjawab, melainkan sang bunda.

"Kenapa kamu bisa putus sama jea? papa lihat hubungan kalian baik baik aja tuh"

"Jea sebenernya gak cinta sama Hendri, hatinya masih buat Gino pa" jawab Hendri, kemudian ia menghela nafas kasar.

"Gino temen kamu?" tanya bunda nya.

"Iya bun"

"Sing sabar ya nak, luwih apik kowe golek liyane. Aja galau galau, ora ana gunane" ucap papa Hendri sembari merangkul putra kesayangan nya itu.

"Yang sabar ya nak, lebih baik kamu cari yang lain aja. jangan galau galau, gak ada guna nya" (Artinya nih bagi yang gak paham)

"Nggeh pa" balas Hendri. "Iya pa"

"Udah mandi sana hen, udah sore ini" ucap bunda

"Masa kamu mau gini terus sampe malem" lanjutnya

"Iya bun, Hendri ke atas dulu ya mau mandi" ucap Hendri.

"Eh iya lupa tadi belum salaman sama papa sama bunda" kemudian Hendri menyalami tangan kedua orang tuanya. setelah itu ia berjalan ke kamarnya untuk mandi.

~Beberapa hari setelahnya.........

Hari ini adalah hari Minggu, dimana hari semua orang berlibur dan bersantai. begitu pula Hendri.

Beberapa hari belakangan ini Hendri sudah semakin dekat dengan Angelina. mulai dari sering ke kantin bareng, atau mengerjakan tugas bersama di perpustakaan.

Siang ini Hendri tengah bersantai di ruang tamu, tiba tiba ia berpikir untuk mengajak Angelina untuk jalan jalan. (ceritanya ngedate nih yeee)

"Apa gue ajak Elin jalan jalan ya?" gumam Hendri dengan berpikir keras.

(Hendri manggil Angelina itu elin ya guys)

"Gue chat aja deh dia, mau gak ya kira kira" ucap Hendri sedikit ragu. kemudian ia membuka room chat nya dengan Elin.

Ang(Elin)a

hallo lin
nanti mau gak jalan jalan?

Hallo hen
Kamu ngajak aku jalan jalan?

iya, mau gak?

Emm boleh deh
Kapan emang hen?

nanti sore bisa?

Bisa kok hen

klo gitu nanti sore gue jemput

Iya hen

•••

sore harinya Hendri bergegas untuk mandi. ia bersiap siap semaksimal mungkin untuk bertemu elin. selesai mandi, Hendri turun dan berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Mau kemana hen kok udah rapi aja?" tanya papanya.

"Mau ngajak cewe jalan pa"

"Loh udah ada yang baru lagi hen?" ucap bunda nya terkejut.

"Udah Bun tapi belum jadian, nanti klo ada waktu Hendri kenalin" ucap Hendri dengan sumringah.

"Yaudah bunda doain asal dia anaknya baik" ucap sang bunda.

"Yaudah Hendri berangkat dulu Bun" lalu ia menyalami tangan bunda dan papa nya.

"Assalamualaikum" ucap Hendri.

"Waalaikumsalam" balas kedua orang tua Hendri.

Hendri menaiki motornya dan melajukannya menuju ke rumah Elin.

Setiba nya Hendri disana, ia melihat Elin yang sudah rapih dan menunggu nya di depan gerbang.

"Halo" sapa Elin.

"Hai"

"Lo udah ijin ke ortu lo?" tanya Hendri untuk memastikan apakah Elin sudah ijin arau belum.

"Udah kok hen, yaudah ayo berangkat" ajak Elin yang terlihat begitu bersemangat hari ini.

Hendri mengangguk mendengar ucapan Elin. ia pun mempersilahkan Elin untuk naik ke atas motornya.

Hendri melajukan motornya dengan begitu santai untuk menikmati pemandangan kota Surabaya sore itu. ia juga sedikit berbincang-bincang dan bercanda dengan Elin.

"Maaf Elin, gue deketin lo biar gue bisa move on doang. gua gak ada rasa sama lo Lin. pemenangnya tetep Jea" batin Hendri yang melihat Elin sumringah hari ini dari kaca spion.

Sekitar 15 menit perjalanan, mereka sampai di sebuah cafe yang memang hendak didatangi oleh Hendri.

"Turun dulu Lin" ucap Hendri menyuruh elin untuk turun terlebih dahulu.

"Iya hen"

"Yaudah ayo masuk" aja Hendri.

Mereka berdua masuk ke dalam cafe tersebut dan memesan beberapa makanan minuman.

"Hen makasih ya udah ngajakin aku jalan" tutur Elin  berterimakasih kepada Hendri.

"Sama sama Lin" balas Hendri.

"Lo hari ini cantik" kata kata tersebut keluar dari mulut Hendri tanpa sengaja. saat Hendri melihat Elin, ia selalu teringat bayang bayang Jea.

"M-makasih hen" ujar elin gugup. ia menahan saltingnya didepan Hendri.

"Sorry Lin, sebenernya yang gue maksud cantik itu Jea. gue ngeliat lo dengan pakaian itu kaya Jea. pertama kali gue sama jea ngedate, dia pakai baju yang sama persis kaya lo Lin" lagi lagi Hendri hanya bisa membatin hal tersebut.

"Maaf" ucap Hendri yang nyaris tak didengar oleh Elin.

~bersambung.......

•••

heyyow gimana untuk part ini?
author lagi rajin, jadi Minggu ini up dua kali😁

next? vote & komen

Dipublish : 11 Juni 2024
tertanda: Aini. N.

𝙼𝚢 𝙱𝚎𝚜𝚝 𝙼𝚊𝚗 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang