kembali lagi bersama author yang
sangat alim ini yagesya😇happy reading.......
🍁🍁🍁
Sekitar 5 hari berlalu, kini tiba lah hari dimana hari pernikahan Jea dengan Hendri. hari ini Jea terlihat begitu cantik mengenakan pakaian adat Jawa yang berwarna hitam dengan riasan wajah yang terlihat elegan. ia berjalan didampingi ketiga teman nya menuju kursi ijab qabul.
Grace, Stella, dan Athaleta terharu melihat sahabatnya dapat menikah dengan laki laki impiannya setelah penantian yang cukup lama.
saat tiba di tempat ijab qabul, Jea duduk disamping Hendri. kemudian prosesi ijab qabul pun dimulai. tiba dimana Hendri mengucap ijab, semua yang berada disana merasa tegang, gembira, dan terharu.
"Qobiltu nikakhaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." ucap Hendri dengan lantang.
semua yang menyaksikan prosesi tersebut menangis terharu, begitu pula Hendri yang semakin menangis setelah melihat Jea yang sudah sah menjadi istrinya berada tepat disampingnya.
Hendri menghadap ke arah Jea dengan rasa terharu. disaat itu juga Jea menyalami tangan Hendri dan Hendri memegang kepala Jea sembari membacakan doa.
melihat Hendri menangis, Jea berusaha membantunya untuk menghapus air mata, kemudian tanpa aba aba Hendri memeluk Jea dengan begitu erat.
"Makasih sayang makasih." ucap Hendri.
"Makasih udah mau nunggu mas sampe bisa di titik ini." lanjutnya.
"Iya mas sama sama." balas Jea sembari mengelus punggung Hendri.
Hendri melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah kedua orang tua nya bersama Jea. kemudian mereka bersalaman dan berpelukan. tak lupa juga dengan kedua orang tua Hendri.
skip
prosesi ijab Qabul telah selesai, kini tiba lah prosesi resepsi.
pada saat resepsi Jea dan Hendri terlihat begitu bahagia. mereka tersenyum manis diatas pelaminan.
tak lama kemudian ketiga teman Jea, dan beberapa teman Hendri menghampiri ke arah pelaminan.
"Wih selamat ya hen." ucap hesa sembari menyalami Hendri lalu memeluknya.
Gino, Garlan, dan Zidan juga mengucapkan selamat kepada Hendri.
"Eh je selamat ya, akhirnya sobat gue nikah juga, jangan lupa nanti bikin debay nya sambil live ya." ujar Grace ceplas ceplos membuat semua yang ada disana tertawa terbahak bahak.
"selamat ya je." ucap Stella dan Athaleta.
"Makasih girls." balas Jea.
"Eh ayo foto dulu." ajak Hendri kepada semua temannya beserta teman Jea.
"AYOOO" teriak Grace dengan semangat.
kemudian mereka berfoto foto ria hingga puas.
selesai berfoto foto, kedua orang tua mereka menghampiri mereka di pelaminan.
"Selamat ya anak bunda dan ayah." ucap orang tua Jea.
begitu pula orang tua Hendri yang mengucapkan selamat kepada mereka.
mereka saling berpelukan dan berbagi kebahagiaan.
skip
Rangkaian acara pernikahan telah selesai, kini Jea dan Hendri pulang ke rumah baru mereka.
(di kamar)
"Mas bantuin Jea lepas kebaya ini." ucap Jea.
"Iya sayang sini mas bantuin."
Hendri membantu Jea melepas kebaya nya. lalu Jea mengganti bajunya dengan mini dress berwarna merah.
Hendri begitu terpukau melihat kecantikan Jea. sedangkan Jea berkutat dengan pembersih wajah nya.
"Sayang klo udah bersihin muka sama mandi jangan lupa ya jatah mas." ucap Hendri menggoda Jea.
"Gak mau." balas Jea ketus.
"Dosa loh nolak suami sayang." ucap Hendri menakut nakuti Jea.
Jea hanya menatap sinis ke arah Hendri.
"Boleh ya sayang??"
"Boleh ya?"
"Yayayaya??"
tanya Hendri terus menerus hingga Jea kesal.
"YAUDAH IYAA." balas Jea dengan kesal.
"Yey makasih sayang."
tiba tiba Hendri mengecup pipi Jea. Jea dibuat kaget olehnya. Jea serasa mematung ditempat karena merasakan kecupan tersebut.
"MASS USIL BANGET SIH CIUM CIUM." teriak Jea pada Hendri. sementara yang diteriaki hanya cengengesan.
skip
Jea kini sudah selesai membersihkan make up nya dan sudah selesai mandi. ia berjalan menuju Hendri yang ada di atas kasur. kemudian ia membaringkan tubuhnya.
Hendri yang menyadari bahwa Jea membaringkan tubuhnya di samping nya segera mendekat. ia memeluk Jea dari samping.
"Mas kenapa sih deket deket Jea?" tanya Jea.
"Loh emang mas gaboleh deket deket sama istri nya mas sendiri?"
Jea tak menjawab, ia hanya melayangkan tatapan sinis ke arah Hendri.
tiba tiba Hendri duduk dari tidurnya lalu mengangkat Jea dan dipangkunya.
Hendri mencium setiap inci wajah Jea tanpa terkecuali.
"Sayang...." panggil Hendri.
"Iya mas?"
"Maafin mas ya udah buat kamu nunggu lama.."
"Gapapa mas, yang penting sekarang kita bisa sama sama terus."
"I love you Rajeana Azalea Arkatama." ucap Hendri.
"I love you more Hendrian Cakra Bagaskara." balas Jea dengan senyum manisnya.
kemudian mereka saling berpelukan erat.
"Udah udah pelukannya sekarang ayo serahkan jatah mas." ujar Hendri melepas pelukannya.
"Takut mas, Jea takut..."
"Gapapa sayang, klo sakit cakar aja punggung mas atau jambak rambut mas, pukul mas juga boleh sayang." tutur Hendri pada Jea.
Jea hanya mengangguk.
"Yaudah mas mulai ya...."
~bersambung..........
Udah udah diimajinasiin sendiri ya guys.
Sorry baru up author suibuk bangett😓
next? vote dan komen.
Dipublish : 18 Oktober 2024
tertanda: Aini. N.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝚢 𝙱𝚎𝚜𝚝 𝙼𝚊𝚗 [ON GOING]
Teen Fiction⚠️MENGANDUNG KEBUCINAN⚠️ Cerita ini menggambarkan seseorang yang saling mencintai dan selalu bersama hingga akhir hayat mereka. Btw cerita ini juga diambil dari kisah nyata ya. cuma disini alurnya dibuat sedikit berbeda dari yang asli.