6

18 3 0
                                    

~Happy reading......

🍁🍁🍁

Hendri berlari menyusul jea yang bergegas ke kantin karena mood nya sedang tidak bagus dan meninggalkan grace sendirian.

"Weh kok gue ditinggal sendirian sih, sialan emang" ucap grace in pun bergegas mengikuti hendri dan jea.

(disisi lain)

Hendri menarik tangan jea dan belakang. saat merasa tangannya di tarik, jea pun menoleh ke
belakang.

"Ngapain sih lo narik - narik tangan gue?"tanya jea sambil melepas pegangan Hendri

"Lo kenapa sih marah? cuman perkara grace bercanda doang loh" ucap hendri

"Udah gausah marah lagi, ayo ikut gue" lanjutnya

Hendri pun menarik tangan jea untuk mengikutinya. saat mereka berjalan beberapa langkah, tiba-tiba grace datang.

"Lo berdua kenapa sih ninggalin gue?" ucap grace dengan napas terengah-engah.

"Makanya klo jalan tuh jangan lelet" semprot jea karena ia masih marah dengan ulah grace tadi sedangkan grace hanya menatapnya jea sinis.

"Udah gausah berantem, sekarang kita ke kantin "ujar Hendri yang berusaha melerai mereka.

skip

Mereka bertiga pun sampai di kantin, disana sudah ada gino beserta cewenya, dan juga teman-teman Hendri yang lain.

"Halo bro" sapa Hendri pada teman-temanya.

"Dateng juga lo, sini duduk dulu" ucap Gino.

mereka bertiga pun duduk di kursi yang kosong.
saat jea dan grace menyadari bahwa ada pacar gino disana mereka pun berbisik - bisik

"Eh grace, anjirilah pake ada mak lampir segala"

"Iya tuh mana nempel banget sama Gino" balas grace

"ga mood gue jadinya "ucap jea

"yaudah lah je mau gimana lagi."

Tiba - tiba hendri menawari mereka untuk memesan makanan.

"Eh lo berdua gak mau pesen makanan" tanya hendri.

"Sini biar sekalian gue pesenin" lanjutnya.

"Gue mau bakso aja, pake sambel 3 sendok full "ucap grace.

"Lo gimana je?"

"Gue Samain kaya grace, tapi gue gak pedes" pintanya.

"Oke" Hendri pun bergegas memesan makanan tersebut.

Tak berselang lama, Hendri pun kembali membawa dua mangkuk bakso dam 3 gelas minuman.

"Nih makanan lo berdua "ucap hendri sambil memberikan makanan dan minuman mereka masing-masing.

"Berapa hen punya gue sama jea" tanya grace

"Gausah udah gue bayarin" Jawab Hendri.

"Makasih hen" ucap grace.
Hendri hanya menjawabnya dengan deheman.

mereka pun memakan bakso yang dipesannya tadi. saat hendri menyeruput milkshake nya sambil berbincang-bincang dengan temannya, ia tak sengaja menoleh ke arah jea. ia tahu bahwa mood jea sedang tidak bagus karena ada pacar gino hendri pun berbisik pada jea.

"Kenapa? gak mood ya, sini senderan dibahu gue"

Jea hanya mengangguk ia pun menyender di bahu Hendri. tanpa aba-aba jea merangkul tangan hendri juga. hendri pun terkejut, la langsung meletakkan milkshake nya dan mengelus kepala Jea.

"Haduh pada bucin semua ini, gue sama siapa dong"celetuk grace.

"Sini sama aa neng" jawab hesa.
Kemudian grace beranjak untuk duduk di samping hesa.

"Cocok lo berdua, sama-sama ngeselin" ujar Garlan.

"Apasih kak gajelas lo" ucap Grace.

(sedikit info klo Garlan adalah kakaknya Grace. sorry author baru kasih tau, baru kepikiran bezirrr🗿)

"Lah Grace, kak Garlan kakak lo?" tanya Jea terkejut. kemudian ia melepaskan rangkulannya dari tangan Hendri dan menegakkan badannya.

"Hehe iya je, sorry gak ngasih tau lo" jawab Grace cengengesan.

Jea pun hanya menatap Grace sinis. kemudian ia kembali pada posisinya semula.

saat Jea asik merangkul Hendri, tiba - tiba Ana bertanya pada Hendri.

"Jadi ini cewe kamu Hen?"

"Iya gue cewenya, kenapa emang?" bukan Hendri yang menjawab, melainkan Jea.

"Gue gak nanya lo ya, gue nanya sama Hendri" balas Ana sedikit nyolot.

"Ya kenapa emang? gue cewenya, gak boleh gitu gua yang jawab??" ujar Jea emosi.

"Masalah buat lo kalo gue yang jawab?" lanjutnya.

"Kalo iya kenapa?" jawab Ana tak mau kalah.

Hendri dan Gino yang melihat perdebatan antara Jea dengan Ana pun langsung berusaha untuk menenangkan keduanya.

"Udah -udah sayang, jangan diladenin dia" ujar Gino menenangkan Ana seraya mengelus punggung nya.

Hendri juga berusaha menenangkan Jea yang emosinya tengah meluap - luap.

"Udah je udah" ucap Hendri. kemudian ia dengan segera memeluk Jea. Jea pun membalas pelukan Hendri. dan akhirnya Jea merasa tenang dalam pelukan Hendri.

tiba-tiba Gino membuka percakapan.

"Gue sama cewe gue balik dulu" ucap gino.

"Yoi" ucap semua yang ada di sana.

Gino pun pergi bersama Ana. setelah kepergian Gino dan Ana, tiba - tiba Hendri mendengar suara tangisan dari Jea.

"Je.... lo kenapa je? kenapa nangis?" tanya Hendri dengan nada lembut seraya mengelus rambut Jea.

"Hen dia tiap habis adu bacot ya gitu, nangis sampe sesek" ujar Grace.

"Lah unik banget tuh bocah" celetuk Hesa.

"Diem lo, jangan bacot! biarin dia tenang" sahut Zidan dengan tatapan tajamnya.

"Tuh dengerin Zidan ngomong Hes" ujar Garlan.

"Lo juga jangan bacot"

"Udah udah, lo semua jangan pada ribut biar Jea tenang" ujar Grace.

mereka semua yang ada disana pun terdiam mendengar ucapan Grace. sedangkan Hendri masih berusaha menenangkan Jea dengan terus mengelus kepala dan punggung Jea.

"Jea sayang udahan ya nangisnya" ucap Hendri dengan penuh kasih sayang seraya mengelus rambut Jea.

Jea hanya mengangguk kemudian kembali mengeratkan pelukannya pada Hendri. akhirnya ia pun tenang dan berhenti menangis.

"Sorry Hen baju lo basah kena air mata gue" ucap Jea sambil melepas pelukannya pada Hendri.

"Gapapa je, santai aja"

"Makasih pelukannya" ujar Jea dibalas anggukan oleh Hendri.

kemudian Garlan tiba - tiba mengeluarkan suara.

"Lo berdua sebenernya pacaran apa gak sih?" tanya nya.

"Gak" jawab Jea dan Hendri bersamaan.

"Lah terus ngapain tadi sayang sayangan, mana sambil pelukan lagi" sahut Hesa.

"Cuman mau manasin si Ana sama Gino aja" jawab Jea.

mereka semua hanya ber-oh ria saja.

~bersambung.....

seperti biasa ya😋

next? vote dan komen

author lagi kehabisan ide, mungkin 2 Minggu setelah part ini dipublish baru author publish part selanjutnya.

Dipublish : 18 Februari 2024

tertanda: Nisfii

𝙼𝚢 𝙱𝚎𝚜𝚝 𝙼𝚊𝚗 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang