hallo baru up nih.
sorry ya up nya lama😔langsung ke cerita aja yok
~happy reading.......
Satu bulan kemudian...
Kini anak anak kelas 12 tengah bersiap untuk melakukan acara wisuda, termasuk juga Gino dan teman temannya.
Di sisi lain, Jea tengah berpikir keras bagaimana caranya untuk mengajak Hendri balikan.
"Gue harus gimana ya nanti buat ketemu sama Hendri di acara wisuda kelas 12." gumam Jea sembari bolak balik berjalan dalam kamarnya.
Tak lama kemudian Jea berangkat menuju ke sekolah karna ia ditunjuk untuk menampilkan sebuah lagi dengan band yang ada di sekolahnya. sebelum sampai di sekolah Jea mampir ke sebuah toko untuk membeli sebungkus rokok kesukaan Hendri dan snack snack yang Hendri suka.
skip
Sampai disekolah Jea mencari Grace. ia mengelilingi sekolah, dan akhirnya ia menemukan Grace berada di depan aula tempat wisuda tersebut.
"Oii Grace." teriak Jea dari kejauhan. ia berlari menghampiri Grace.
"Eh je udah mau mulai noh band nya, Lo baru dateng." ucap Grace.
"Sorry gue habis beli ini dulu tadi." ucapnya sembari menunjukkan paper bag yang ia pegang.
"Buat siapa?" tanya Grace yang mulai kepo.
"Hendri." balas Jea.
"Jadi lo beneran mau ngajak Hendri balikan?"
Jea mengangguk semangat.
"Udah gue titip ini dulu, gue harus manggung." ujarnya. kemudian ia menyerahkan paper bag tersebut kepada Grace.
Jea berlari menuju ke arah panggung. sampai disana, selang beberapa menit terdengar bunyi alat musik yang memenuhi satu ruangan. kali ini Jea menyanyikan lagu "Bawa dia kembali" ciptaan Mahalini.
Tepat di depan pintu aula terlihat Hendri menikmati lantunan lagu yang keluar dari mulut Jea. tak sengaja tatapan mereka bertemu, mereka seolah tak ingin melepaskan tatapan itu.
"Jea..... I love you always." batin Hendri.
Setelah Jea selesai menyanyikan lagu tersebut, ia turun dari panggung kemudian menghampiri Hendri yang berada di depan pintu aula.
"Hendri.." panggil Jea yang tetap dengan kepala menunduk.
"Iya?"
"Maaf, maaf perihal gue yang udah nyakitin lo waktu itu... maaf." ucap Jea yang senantiasa menunduk.
Ia mencoba untuk tidak mengeluarkan air matanya. namun, usaha yang ia coba gagal, ia terisak dengan perasaan yang bercampur aduk.
"Gue udah maafin lo je." balas Hendri.
Hendri tak sadar bahwa Jea sebenarnya tengah menangis. tak lama kemudian Hendri mendengar suara isakan kecil dari depannya. ia langsung mengangkat kepala Jea secara perlahan dengan kedua tangannya.
"Gausa nangis, lo jelek klo nangis je." canda Hendri sembari mengusap air mata Jea.
Jea tak membalas perkataan tersebut. ia malah memukul dada Hendri.
"Aduh sakit tau je." ucap Hendri memegangi dadanya.
"Udah lama ya kita gak gini je." batin Hendri saat bibirnya menampakkan sebuah senyum manis.
Setelah menyeka air matanya, Jea memanggil Grace untuk mengambil paper bag yang ia titipkan.
"Grace sini." panggil Jea dengan suara yang masih sedikit terisak.
"Apa je?" tanya Grace.
"Mana paper bag gue?"
"Oh iya bentar gue ambilin disana." ucap Grace, kemudian ia berlari menuju tempatnya duduk tadi.
sembari menunggu Grace. ia sedikit berbincang dengan Hendri.
"Hen.."
"Iya je kenapa?" tanya Hendri.
"Gue kangen lo." ucap Jea.
Tiba tiba saja Jea langsung memeluk Hendri dengan erat. ia menumpahkan semua rasa rindunya pada Hendri.
Hendri pun begitu, ia membalas pelukan Jea dengan erat.
sedangkan teman teman Hendri yang hendak keluar dari aula terkejut melihat kejadian itu.
"Eh liat itu Hendri sama jea." ujar Hesa sembari menunjuk kearah mereka. lantas yang lain pun menoleh. lalu mereka menghampiri Hendri dan Jea. tetapi mereka hanya diam tak mengganggu.
"Je ini paper bag lo." teriak Grace sembari berlari ke arah Jea.
Jea melepaskan pelukannya dan mengambil paper bag tersebut.
"Makasih Grace." ucap Jea yang diangguki Grace.
Hening beberapa saat. setelah itu Jea membuka suara.
"Hen maafin gue, gue mau lo terima ini." tutur nya sembari memberikan paper bag tersebut.
"Iya je makasih." balas Hendri. ia mengambil paper bag tersebut dari Jea.
Setelah memberikan itu tiba tiba Jea menundukkan kepalanya.
"Apa bisa kita balikan lagi?" gumam Jea yang masih terdengar oleh Hendri.
"Bisa Je." jawab Hendri.
Jea seketika terkejut dan mengangkat kepalanya seolah tak percaya dengan ucapan Hendri.
"Ayo balikan." ajak Hendri dengan tangan yang terbuka lebar, menandakan siap menerima pelukan dari Jea.
Jea langsung menghambur ke pelukan Hendri. dan ia berkata.
"I love you always Hendrian Cakra Bagaskara."
Hendri tersenyum mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jea.
"Kamu selalu lucu sayang." ucap Hendri dengan mencium pucuk kepala Jea.
semua yang ada disana menyaksikan peristiwa tersebut. mereka ikut terharu melihat Hendri dan Jea yang kembali seperti dulu.
"Selamat berbahagia jea.... maaf dulu udah bikin hubungan lo sama Hendri putus." batin Gino mengucapkan selamat.
~bersambung.....
next? vote & komen
sorry banget ya baru bisa up😓🙏🏻
Dipublish : 27 Juli 2024
tertanda: Aini. N.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝚢 𝙱𝚎𝚜𝚝 𝙼𝚊𝚗 [ON GOING]
Teen Fiction⚠️MENGANDUNG KEBUCINAN⚠️ Cerita ini menggambarkan seseorang yang saling mencintai dan selalu bersama hingga akhir hayat mereka. Btw cerita ini juga diambil dari kisah nyata ya. cuma disini alurnya dibuat sedikit berbeda dari yang asli.