18

7 2 1
                                    

Apa kabar sobat sobatku yang membaca cerita ini???
Ada bab baru nih. yok langsung ke cerita aja😉

~happy reading......

•••

Pagi ini Jea bersiap untuk berangkat sekolah. kali ini ia tidak membuatkan bekal lagi untuk Gino, namun ia membawakan setangkai bunga mawar dan juga satu batang coklat. ia berniat untuk menembak Gino. (bisa bisanya coy si cewe nembak duluan).

"Oke gue udah cantik, centil, wangi juga. saatnya gue nembak Gino." Ucapnya begitu percaya diri.

Jea bergegas mengambil tasnya dan berangkat ke sekolah.

Sampai disekolah, jea tak sengaja berpapasan dengan gino di gerbang sekolah

"Kak gino." Panggil jea.

"Ya, kenapa?"

"Kak nanti istirahat pertama bisa temuin aku di taman belakang?" Tanya jea kepada Gino.

"Ya nanti tunggu aja di taman belakang." Balas gino.

Jea hanya mengangguk gino pun berlalu meninggalkan jea.

"Yes, yes akhirnya bentar lagi gue bisa jadi pacar gino." batin jea berteriak gembira

Tak berlama-lama, Jea masuk ke kelasnya untuk pelajaran. sepanjang jam pelajaran, ia terlihat sangat gembira hingga Grace kebingungan melihat tingkahnya yang tak biasa.

"Lo kenapa sih je? dari tadi senyum mulu lo." tanya Grace.

"Gue gak sabar bakal nembak gino pas jam istirahat nanti." Tutur jea dengan senyuman yang lak luntur dari bibirnya.

Grace hanya tersenyum menanggapi lea.

"Asal to tahu je.. Gino gak bernah suka sama lo, dia justru benci sama lo. semoga lo gak kecewa sama hasilnya ya je..." batin grace menatap sedih teman sebangkunya itu.

•••

Tak terasa jam pelajaran telah usai, kini semua murid bergegas menuju ke kantin. Namun, berbeda dengan je yang sibuk menyiapkan bunga dan beberapa hadiah untuk gino. Setelah selesai menyiapkan hadiah, jea hendak keluar dari kelas tetapi dicegah oleh grace.

“Je… lo mau kemana?” Tanya grace yang kebingungan melihat jea membawa buket bunga dan beberapa coklat.

“Gue mau ke taman belakang buat nembak gino.” ucap jea dengan senyum yang sangat manis.

“Semoga diterima ya je.”

“Pasti diterima lah.” Ujar jea begitu percaya diri.

“Semoga ya je” batin grace.

“Kalo gitu gue ke kantin duluan ya je.” balas grace menutup percakapan.

Grace pun pergi dan meninggalkan jea.

“Gue harus cepet cepet ke taman belakang.” gumam jea.

Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju taman.

Sampai disana, ia duduk di sebuah kursi sembari menunggu gino datang. Tak menunggu lama, gino pun datang. Jea berdiri dan berhadapan dengan gino.

“Mau ngomong apa lo ngajakin gue ketemu?” Tanya gino yang tak ingin membuang buang waktu.

“Gue suka sama kak gino, kakak mau gak jadi pacarku?” Tanya jea sembari menyodorkan bunga dan coklat yang ia pegang.

“Sorry je gue gak bisa nerima lo.” Kata kata tersebut mampu membuat Jea bungkam.

Seketika dunia Jea terasa runtuh, ia mati matian menahan air matanya.

“Klo kakak gak bisa nerima cintaku, setidaknya terima hadiah ini aja kak” ucap jea

Gino mengambil hadiah tersebut.

“Makasih je, gue pergi dulu” gino pun pergi meninggalkan jea yang menangisi nasibnya.

Kali ini dunia Jea terasa kembali menjadi hitam putih lagi.

Jea tetap duduk di kursi tersebut dengan terisak. pikirannya kacau, hatinya merasa sedih, seketika air matanya pun tumpah.

Sepuluh menit berlalu, Jea berdiri dari duduknya sembari mengusap air matanya. ia berjalan menuju kelasnya. ia berjalan dengan tatapan kosong ke depan.

Skip

Sampai dikelas Jea mendudukkan dirinya di samping Grace.

"Lo kenapa je?" tanya Grace yang melihat Jea seperti orang linglung.

"Gapapa Grace" balas Jea.

"Beneran gapapa lo?"

Jea tidak menjawab, ia hanya mengangguk dan tersenyum pada Grace.

"Eh iya gimana tadi? diterima gak sama Gino?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Grace. lagi lagi dada jea terasa sesak.

"G-gue ditolak" lirihnya yang masih didengar oleh Grace. matanya berkaca kaca, suaranya gemetar, dan setetes air turun dari kedua matanya.

"Je.... sorry gue gatau lo ditolak."

Jea tak menjawab ia hanya menangis dalam diamnya.

Tak berpikir lama Grace memeluk Jea yang menangis.

"Udah ya je.... jangan nangis lagi." bujuk Grace agar Jea berhenti untuk menangis.

"Mungkin ini balasan buat gue Grace, karna gue udah nyakitin Hendri." ucap Jea.

"Gausa ngomong gitu je, udah jangan nangis lagi, gue bakal selalu ada disini buat lo." tutur Grace menyemangati Jea.

•••

~Rajeana Azalea Arkatama~

"Maaf karna telah menyakitimu... sekarang aku telah merasakan sakitnya menjadi dirimu."

~bersambung.......

gimana untuk part ini???

next? vote dulu dong!! jangan lupa komen juga

Di publish : 23 Juni 2024

tertanda : Aini. N.

𝙼𝚢 𝙱𝚎𝚜𝚝 𝙼𝚊𝚗 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang