23

2 1 0
                                    

Balik lagi sama author🥰🤗

kangen author gak nih??

~happy reading......

Hari hari setelah wisuda, Jea sibuk memulai karirnya menjadi desainer. awal awal ia mencoba membuat sebuah butik kecil dan mencoba untuk belajar menjahit. sedangkan disisi lain, Hendri tengah sibuk untuk mendaftar ke TNI.

Beberapa bulan berlalu, usaha Jea membuka butik sudah semakin maju. namun, nampaknya Jea terlihat gelisah akhir akhir ini. bagaimana tidak ada kabar sama sekali. Jea begitu gelisah memikirkan Hendri.

"Kira kira Hendri kemana ya kok gak ada kabar." gumam Jea.

•••

(Dirumah)

Jea mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu. tiba tiba sang bunda menghampiri nya.

"Loh udah pulang nak?" tanya sang bunda.

"Iya bun, hari ini Jea pulang cepet." balasnya

"Kenapa kok kaya banyak pikiran gitu?"

"Jea kangen Hendri bunda...." ucap nya.

"Sabar ya mungkin Hendri nya lagi sibuk nak." ujar sang bunda sembari mengelus punggung Jea.

"Iya bunda."

Jea berdiri kemudian berjalan ke arah kamarnya.

Dikamar Jea merenung memikirkan Hendri. bagaimana tidak, ia sangat sangat khawatir dengan Hendri.

"Hendri kamu kemana sih??" gumam Jea.

"Kenapa kamu gak ada kabar sama sekali."

setelah lelah bergumam memikirkan Hendri yang tak kunjung ada kabar, ia terlelap diatas kasurnya.

🍁🍁🍁

Satu tahun berlalu, Hendri tetap tidak ada kabar sama sekali. namun disuatu hari.....

"Jea nanti sore jangan keluar rumah ya, jangan lupa juga nanti dandan yang cantik." ucap sang bunda pada Jea.

"Ada apa sih bun?" tanya Jea yang heran.

"Udah jangan banyak tanya." balas bunda nya.

Jea hanya pasrah dan menuruti permintaan bundanya.

disisi lain bunda Jea menghampiri ayah Jea yang berada di kamar.

"Yah." panggil bunda Jea.

"Iya bun? gimana udah berhasil?" tanya sang ayah.

"Udah yah, aman Jea gabakal tau."

tak disangka Jea berada di depan kamar orang tua nya dan mendengar percakapan mereka.

"Apa yang bunda dan ayah maksud?"

"Apa gue bakal dijual?"

"Atau dijodohin?"

batin Jea bertanya tanya. ia sungguh bingung dengan perilaku kedua orang tuanya yang terlihat begitu aneh hari ini.

tak berpikir panjang Jea memutuskan untuk ke butik.

skip

di butik Jea bertemu dengan kedua karyawan nya.

"Pagi Jea." sapa kedua karyawan tersebut.

mereka adalah teman sekaligus rekan kerja Jea. Jea tak sengaja bertemu dengan mereka dan akhirnya mereka berteman.

mereka berdua adalah gadis yang cantik. yang satu memiliki rambut panjang dan bergelombang. matanya berwarna coklat muda, begitu terlihat sangat cantik. ia bernama Stella Adryana atau kerap kali dipanggil Stella.

satunya lagi memiliki rambut pendek lurus, bulu mata yang lentik dan mata yang berwarna hijau kecoklatan. ia adalah Athaleta Nairanjana, biasa dipanggil Athaleta.

"Pagi juga girls." balas Jea.

"Kenapa kok murung aja je?" tanya Stella yang penasaran.

"Iya tuh gue lihat lihat masih pagi ditekuk aja tuh muka." timpal Athaleta.

"Gue kangen Hendri." ucap Jea yang membuat mereka berdua bungkam.

"Mungkin dia masih sibuk je buat menggapai cita citanya." ucap Athaleta menenangkan Jea.

"Tapi kenapa dia gak ada kabarin gue? harusnya ada kan sedikit waktu aja buat kabarin gue?"

"Je... udah ya klo emang dia milik lo, dia bakal balik lagi je." tutur Stella yang akhirnya membuat Jea menghela nafas kasar.

setelah itu mereka menata barang barang yang ada dibutik. hari ini sungguh banyak pelanggan yang datang. mereka menjadi kelelahan dan mengantuk.

"Haduh cape banget rasanya, toko hari ini rame bener perasaan." celetuk Stella.

Stella gemar sekali mengeluh jika mendapati banyak pelanggan seperti hari ini.

"Lo tuh ngeluh aja kerjaannya. gak digaji sama bu bos tau rasa lo."

"Udah udah ayo istirahat di cafe samping butik. gue traktir." ucap Jea.

Stella dan Athaleta mengangguk dengan penuh semangat.

"Eitsss sebelum itu ayo bersihin butik dulu habis itu kita tutup butik nya."

"Baik Bu bos." ucap Stella dan Athaleta secara bersamaan.

mereka pun bergegas membersihkan butik. kemudian menutup butik tersebut.

setelah itu mereka bertiga berjalan ke cafe yang berada disamping butik. tiba tiba saat di depan cafe Jea merasa melihat Hendri berada di sebrang jalan sembari memakai baju TNI.

"Eh itu bukan Hendri ya?" tanya Jea pada kedua temannya.

"Mana sih gak ada gitu loh." ucap Stella.

"Iya tuh mana sih je." timpal Athaleta.

Jea diam dan memperhatikan daerah sebrang jalan. ternyata orang yang tadi ia sangka Hendri sudah pergi.

~bersambung......

next? vote dan komen

gimana untuk part ini?? ada yang kurang gak?
sorry ya author baru up, sibuk p5😔😔

jangan lupa vote ya, author susah susah mikir alur loh malah gada yang vote😭😭


Dipublish : 20 Agustus 2024

tertanda: Aini. N.

𝙼𝚢 𝙱𝚎𝚜𝚝 𝙼𝚊𝚗 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang