Perkara Mabuk

817 43 3
                                    

Cuaca terang menderang sinar matahari yang menembus segala penjuru jendela seakan ingin membangunkan wanita yang masih tertidur pulas di depan televisi dengan keringat yang bercucuran membasahi tubuhnya.

Alarm ponsel berdering menandakan jam bangun untuk berangkat bekerja, di kamar Erika yang merasa terganggu akibat dering alarm ponsel yang memekik telingga.

"Apa dia pingsan? Sebesar itu Alarm tidak terdengar" denggus Erika berjalan keluar kamar.

Melihat Ayyara masih pada posisinya membuat Erika menyiritkan tatapan aneh. Tak biasanya Ayyara belum bersiap di jam segini.

"Kamu tidak bekerja hari ini?" Erika mematikan Alarmnya Ayyara namun tak ada jawaban. Erika dengan instingnya merasakan hal yang aneh pada Ayyara. Erika perlahan membanggunkan kembali Ayyara dengan menepuk-nepuk lenggan Ayyara agar terbangun.

Ayyara mengerjapkan mata disertai urat mata yang memerah akibat tipsy semalam, ranum bibir juga memerah akibat suhu tubuh yang panas. AYYARA DEMAM!

"Sudah kubilangan kamu jangan banyak minum" Erika

"Aku tidak enak kalau menolaknya" Ayyara berusaha duduk.  Erika menghela nafas kasar.

"Baru saja jadi karyawan resmi sudah izin tidak masuk" Erika

"Siapa yang izin tidak masuk? Aku kan tetap bekerja hari ini, eh tunggu apa kakak yang membawaku kesini? Karyawan yang lain tidak curiga?" Deretan pertanyaan Ayyara.

"Jadi kamu tetap mau masuk kerja?" Erika

"Iya aku akan bersiap dulu" bergegas memasuki kamarnya.

Erika yang kembali duduk melihat tingkah Ayyara hanya menggelengkan kepala saja.

Sudah di setengah perjalanan menuju kantor, dengan perdebatan kecil. Ayyara akhirnya setuju untuk berangkat bersama. Ayolahh Erika tidak akan setega itu pada Ayyara yang dimana Ayyara kan istrinya saat ini. Bisa di amuk oleh keluarganya.

Tak lama melintasi lampu merah Erika memberhentikan laju mobilnya dan keluar untuk membeli sarapan.

Erika melihat restauran yang sudah siap di pagi hari ini.

Erika kembali memasuki mobil dengan membawa dua papperbag yang berisi makanan. Sup ayam dengan nasi untuk Ayyara dan Sandwich untuk dirinya.

"Ini minumlah sedikit, itu teh manis hangat. Wajahmu sangat pucat sekali" menyerahkan tumblr ke Ayyara.

"Tidak usah repot-repot kak.."

"Yaudah Kalau tidak mau aku akan buang" potong erika memegang tumblrnya.

"Cepat sana minum" ucap ketusnya Erika.

Mau tidak mau erika menurunkan Ayyara di depan pintu masuk gedung, karna tak ingin kejadian waktu itu terulang kembali.

"Sangat keras kepala anak kecil itu.. lihatnya jalannya saja sempoyongan.." Erika berbicara sendiri di dalam mobil.

Sesampainya di ruang tim Alpha serempak melihat ke arah Ayyara yang berjalan sempoyongan.

"Lohh raa.. elu kenapa? Kaya cakwe melehoy gitu" tawanya Tini.

"Gatau nih kepala aku sedikit pusing.." meraih kursi kerjanya.

"Gimana engga pusing.. orang yang paling banyam minum yah Elu doang Ra ahahahah.." tawa Adam menghampiri Ayyara

"Tau gitu gue aja yang banyak minum biar di anterin sama bu Er.. ahh kan mantapp satu mobil sama bu Erika.." Ikky langsung menyambar

"Mana mau BuRik mengantarmu kiii ikyy ahahaha" cetus Tini.

Suara tawa terhenti ketika suara langkahan kaki  terdengar. Semua kembali di tempatnya masing-masing.

gadis kecil milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang