Emosi

1.2K 86 4
                                    


Esok harinya Erika dengan sangat cepat berangkat ke kantor, bahkan 30 menit sebelum jam kerja mulai dia sudah dengan kopi kesukaannya.

Erika tidak memasuki ruanggannya namun ia berjalan dengan sangat lambat. Berharap bertemu dengan Ayyara. Bodohnya Erika lupa jika ia telah membuat tim yang terpisah.
"Sial! Kenapa bisa lupa" mempercepat jalannya.

"Selamat pagi bu'Er" iki dengan senyumannya yang sumringah namun hanya di balas dehaman okeh Erika

"Bu'Er, hari ini pak Dewa kekantor. Katanya ada yang akan di bahas sama ibu"
"Tumben dia engga telpon saya? Suruh dia yang datang ke ruangan saya" ketus Erika.
"Katanya pak Dewa, bu'Er belum respon chat nya semalam. Ohiya beliau akan menunggu di lantai 5 bu. Barusan kirim chat ke saya"
"Lantai 5?"
"Iya bu, tempat yang waktu ibu datangin di tim 2"

Erika teringat akan Ayyara yang berada di Tim 2.

"Jamberapa katanya?"
"10 menit lagi sampai bu" vanya langsung menjawab karna memang sudah berkabar dengan Pak Dewa.
"Oke, kamu pesankan  kopi sekalian buat tim 1 dan tim 2 biat semangat kerjanya. Saya liat pada loyo-loyo banget" menatap sinis ke Tim 1 yang berada di samping Erika.

***
Setelah keluar lift di lantai 5, Erika mengedarkan pandangannya kekanan dan kekiri bak mencari sesuatu.

"Ngapain yang mulia terhormat kesini?" Siska tiba-tiba di samping Erika.
"Memangnya ada larangan kalau saya kesini?" Ketus Erika

"Kamu bawa apa Ayyara? Sini aku bantu" Adam yang baru saja keluar dari pintu melihat Erika bersama siska dan di belakangnya ada Ayyara.

Erika dan siska sontak melihat ke arah belakang.
"Permisi.. ada kopi dari kak Vanya. Ini buat kak siska, ini buat kak Adam.." Ayyara gugup untuk menyapa Erika.

"Jangan di tawar.." belum selesai Siska ngomong sudah di potong oleh Ayyara.
"Kalau begitu saya permisi.." dengan cepat Ayyara menjauh dari keributan dua wanita dewasa itu.

"ERrr!" Panggil pak Dewa, dan langsung memeluknya
"Apaa sih pak, lepas gak" Erika memukul pungung pak Dewa.
"Good performance Er. Wahh gila lo keren banget sih! Bisa pitching sama itu PT" pak Dewa bertepuk tangan

"Lu mau holiday kemana? Honeymoon kemana kasih tau gue yah" pak Dewa dengan suara kerasnya membuat semua orang mendengarnya.

Erika dengan sangat cepat memelototi atasannya ini. Lalu berjalan dengan sangat cepat mendahului bos nya.

Semua orang membicarakan Erika kembali dengan gosip-gosip yang memang sudah terdengar.

Erika berjalan sangat cepat melewati Ayyara di yang berada di pintu masuk.
"Kamu mau masuk atau cuma mau berdiri menjaga pintu?" Ketus Erika.
Ayyara tanpa menjawab langsung minggir

"Saya ngomong sama kamu, bisu yah? Gak punya mulut? Atau gak bisa denger?" entah apa yang merasuki Erika sehingga dia terlihat membentak Ayyara.

"Maa..af" Ayyara sangat terkejut dengan ucapan Erika sebab menggunakan nada yang tidak biasanya.

"Kamu gapapa Ra?" Tanya Adam bermaksud menenangkan Ayyara de gan menyentuh lengan Ayyara.
"Kamu engga usah pegang-pegang" tatapan sinis Erika menatap tangan dan wajah Adam.

"bu'Er.. sudah-sudah.. kita masuk dulu ada yang mau saya bahas sekarang, Adam, panggil tim 1 sutuh kesini yah biat sekalian kita briefing".

Erika masih melihat Ayyara yang berada di samping pintu.
"Kamu masuk" memegang lengan Ayyara agar berjalan mendahuluinya.

...

Pembahasan selesai, semua kembali ke tempat masing-masing.

Erika sedang berada di toilet lantai 5, saat keluar ia melihat Ayyara yang sedang mencuci tangannya.
Erika melihat kanan dan kiri tidak ada orang selain mereka berdua, ia bergegas menarik Ayyara di belakang pintu keluar toilet

"bu'Er?" Paniknya Ayyara
"Kamu kemana semalam?"
"Maaf bu ini kantor" cuek Ayyara
"Jawab aku sekarang Ayyara!" Dengan suara oelan namun mengintimidasi
"Kenapa mau tau?"
"Ka-mu tanggung jawab aku"
"Saya bisa bertanggung jawab sama diriku sendiri"
"Calista gimana?"
"Saya bisa ngerawatnya sendiri"

Tak lama pintu terbuka pada saat Ayyara menghampas tanggan Erika.
"Loh Ra, kamu di cariin sama kak Maudy noh"
"Ehh.. kenapa emangnya?"
"Permisi bu Er" berjalan menjauhi Erika

Mereka berdua berbisik.
"Katanya kamu mau cari tempat penitipan bayi? Kak maudy tau tempatnya"

Erika mendengar secara samar-samar.
"Bocil menyebalkan! Bisa-bisa panas ini kuping dengerin Daddy marah-marah"
.
.
.

gadis kecil milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang