aku dan kamu sudah menikah

1K 66 6
                                    

Ting nong.

Suara bell berbunyi ada tamu yang dating, rupanya seorang petugas yang membawakan pesanan Erika.

“permisi Bbu,, eh Kak, ini pesanan dari Ibu Erika. Dan ini sudah bisa digunakan langsung. Saya taruh dimana yah kak?”petugas bertanya karna Ayyara hanya membuka pinti sedikit.

“taruh di dekat sofa saja mas..Terima kasih yah..” Ayyara membuka pintu lebar.

Tak lama Erika sampai dikamar hotel, ia menaruh beberapa papperbag berisikan makanan untuk Ayyara. Setelah itu ia merebahkan diri di sofa.

“kak, engga ganti baju dulu?”Ayyara melihatnya dengan gelengan kepala pelan.

“ini baju baru yang baru saja aku pake 3 jam yang lalu. Itu ada makanan sebaiknya kamu makan dulu. Dan aku mau tidur sebentar ngantuk banget”menunjuk kearah meja dengan malasnya dan benar saja Erika sudah terlelap dalam hitungan detik.

Bagaimana tidak Lelah, kemarin ia lembur hingga jam 8 malam dan setibanya di apartemen ada telpon dari budeh nya Ayyara mengatakan kalau Calista sedang mengalami panas tinggi dan nangis yang tidak berhenti. Erika yang baru saja menganti pakaian rumah pun panik bukan main, ditambah Ayyara tidak bisa dihubungi dan apa? Dia sedang pacaranya!

Setibanya di kampung halaman Ayyara yang mana Erika menggemudikan mobilnya selama 2jam lebih. Langsung Erika membawa Calista ke rumah sakit dekat dengan perkotaan karna lebih lengkap.

Semalaman Erika dan budah menemani Calista yang sesekali menangis. Namun. Anehnya Calista menjadi tenang kekita Erika mengelus tanggannya, dan Calista menggengam jari telunjuk Erika dan perlahan tertidur dengan sendirinya.

...

Melihat Erika dan Calista yang tertidur pulas. Rasa tenang menghampiri Ayyara, yang sedang duduk dimeja makan.

"Enak banget ini makanannya" mengoyangkan kepala perlahan.

Calista membuka mata memperhatikan sekitar lalu melihat ke arah Ayyara yang sudah tertidur pulas di sampingnya.

Calista terduduk menepuk wajah Ayyara tanpa ada pergerakkan Calista mengedarkan ke arah pandang lain.

Ia melihat pintu terbuka dan terdengar suara Televisi, Calista turun dari kasur.

*yahh Calista sudah menuju 10 Bulan, ia sudah bisa merangkak dan dalam tahap berjalan*

Dengan pelan tapi pasti Calista sudah berada di ambang pintu, namun karna tak ada yang bisa di pegang iapun merangkak menuju ruang televisi menjadi sumber suara.

"Mmmaaamaaamaaaa.." ucap Calista membangunkan Erika yang masih tertidur pulas di sofa depan Televisi.

Tak ada jawaban Calista mengarahkan tanggannya menepuk wajah Erika "bbruuu..mmamaaamaa"

*Tak*

"Aaaawww..." Erika terbangun dengan terikkan yang lumayan tinggi, sebab Calista ternyata menggambil remot Televisi dan memukulnya ke arah wajah Erika.

Erika sanggat kesal dengan ulah Calista.

"Huaaa.. huaaaa mmmaaamaaamaa ttutuutuu"

Ini harusnya aku yang nangis kesakitan, kenapa malah dia yang histeris.. gumam Erika sembari memegang jidatnya yang terluka.

"Ssttsss.. Calistaa jangan nangis yah.. cup.cupp" berusaha menenangkan sikecil.

Namun sikecil menunjukkan ke arah Televisi. Di ikuti arah pandang Erika

"Kamu mau nonton? Nonton apa?" Tanya Erika menganti Channel Televisi, Calista sudah terduduk dikarpet dengan manisnya.

"tataaa?CALISTAAA!" Teriak Ayyara terbangun dari tidur tak menemukan Calista di sampingnya.berlari keluar, bernafas lega karna Calista sedang duduk manis sambil menonton Cocomelon di televisi.

gadis kecil milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang