video call

1K 58 0
                                    

Tak tok tak tok

Langkah suara hiels membuat semua melihatnya, karna jam segini suara kantor hening menuju makan siang. Entah sibuk bekerja atau sesang sibuk memilih menu yang akan dipesan. Suara langkah semakin terdengar sambil sibuk menghubungiku sedari tadi, yang sengaja aku hiraukan. Yah saat ini banyak sekali hal yang harus aku cek kembali mulai dari revisian dan beberapa project yang akan aku handle. "Heiii, kenapa tidak di angkat telfonku.

Sudahlah tidak jadi dijemput dan tidak menggangkat telfonku, mau aku menghubungi dia disaat jam kerja gini untuk memastikan keberadaanmu hah?!" Ucapan kesalnya sambil membuka pintuku tanpa permisi. "Bisakah menutup pintunya terlebih dulu? Liat semua memperhatikanmu" jawabku malas dan segera menutup pintu ruanganku.

"Sudah kubilangkan? Kalau hari ini aku sangat sibuk dan menyuruh pak dadang yang akan menjemputmu, dimana salahnya?" Kuubah pandanganku kearah kakak kandungku yang hanya terpaut satu tahun 5 bulan, tapi ia selalu berasa sanggat jauh perbedaannya.

"Tetap saja, kurang lebih 18 jam perjalanan menuju kesini tapi disambut oleh bapak tua itu, aku ingin membuat storie untuk sosial mediaku kalau adikku yang akan menjemputnya" renggeknya ketika menghamburkan di sofa ruangganku.

"Lebay banget sih, lagian ngapain harus dibikin story segala kaya ada aja yang nanggepin" aku memutar bola mataku sebal dengan tingkahnya yang absrud.

"Cepat selesaikan kerjaanmu, aku sudah lapar sekali Caa" langsung menghampiriku dari belakang melihat apa yang sedang aku kerjakan. "Meja kerja apa ini tidak ada foto sama sekali" lanjutnya melihat meja kerjaku.

"Sudah sana duduk 10 menit lagi selesai, dan kita duluan perginya. Karna belum jam makan siang" aku mendorongnya kesamping agar menjauh. "Cihh, sok sibuk sekali. Oke aku kabari dulu dia biar bisa prepare yah" jalannya menuju pintu "Riinaaaaa ini mau apa kamu?" Berdiriku menghampiri kakakku ini. "Bilang padanya untuk bersiap dong, kan 10 menit lagi kita on the way langsung yakan?" Binggungnya. "Enggak usah, biar nantia dia menyusul saja.

Lihat dong ini belum jam makam siang rinaaa" jawab malasku sambil menunjukkan jam di tangganku. "Aaahh baiklah, whatt waittt.. coba liat tangganmu, awww manis sekali cincinnya pasti karna Daddy akan video call kan?" Seperti biasa kakaku ini akan selalu mengejekku setiap kali kami bertemu.

Yah bukan tanpa alasan mengapa Erina ini terbang jauh-jauh ke sini, pastinya alan memata-matai kehidupan pribadiku dan alan melaporkan kepada daddy, momy dan eyang yang sedang berada jauh disana. Bukan menetap melainkan sementara karna eyang dan mommy sedang menjalankan perawatan penyakitnya.

Hanya aku yang tinggal disini, maka dari itulah mereka akan memastikan kehidupanku denganya. Takut aku menggikari janjinya katanya. Yahh jadi itulah alasan aku memakai cincin itu.

Selama perjalanan menuju keluar ruanganku, kak Erina ini memperhatikan Ayyara sambil tersenyum ceria padanya membuatku sangat kesal sekali. "Ecaa tunggu.."

---

Di Ruang kantor

Tini yang memperhatikan tingkah kakak dari bosnya keheranan karna kakak dari atasannya seperti kenal dengan Ayyara. "Raa, lu kenal sama kakaknya buRik?" Tanyanya pada Ayyara "aaahh tadi pas gue dibawah dia nanya ruangannya bu Erika sama gue. Yah gue kasih tau aja lantainya. Ehh ketemu lagi di sini".

Singkat jawabnya dengan sedikit berbohong. "Ra, tadi rame banget loh pada liat buRik pakai cincin di jari manisnya. Hmmm apa dia sudah menikah? Atau tunangan saja yah? Eh yang lebih penting siapa lelaki yang siap dengan keangkuhannya itu?.. caaaa dengerin gasih gue ngomong ih?!" Sebalnya tini karna di diamkan saja ucapannya. "Lahh kok nanya gue sihh kakk.. kan gue anak baru disini" jawab Ayyara sekena nya. "Kasian si iky kalau emng beneran buRik sudah nikah, bisa patah hati dia." Lanjut ucapan tini sambil pindah kemejanya. "Lagian di iky kok bisa-bisanya suka sama bu erika yah? Padahal ketus gitu jutek banget lagi" tambah dari fika yang duduk didepan Ayyara.

Sesampainya diresto tempat mereka akan makan siang, Erina dan Erika sudah memilah milih menu dengan duduk berhadapan. Setelah lama menunggu akhirnya yang paling ditunggu datang juga. "Kenapa lama sekali, sini cepat" ucap Erina yang sudah tidak sabar melihat keduanya duduk bersampingan.

"Aah maaf kak aku telat, lalulintas cukup ramai tadi" cengirku, dan berpikir harus duduk dimana, samping Erina atau Erika. "Nahkan, binggung mau duduk dimana? Ahahaha". Ucap Erina sambil mendorong Ayyara kearah samping Erika. Erika? Yahh tentu sangat acuh, mau duduk dimanapun Ayyara. "Nih, punyamu sudah dipesankan oleh upsh"ucap erina sambil tertawa menutup bibirnya bermaksud menggoda adiknya. "Iya kak, Bu Erika sudah sering memesankanku makan. Terima kasih bu" ucap Ayyara sambil menggaruk leher yang tidak gatal.

"WHAT?! BU?? IBUUUU?? yang bener ajaaaa? RUGI DONG! masa di panggil ibu sihh Caaa..." Terkejutnya Erina saat Ayyara memanggilnya ibu ke Erika "Kalian itukann.." ucapnya terhenti karna Erika dengan cepat membekap mulut tak berdosa sang kakaknya "sstttt.. ini tempat umum kak.." kesalnya Erika sambil menyubit kakaknya.

"Okee..oke.. sorry hehe, ekhemmm baik mulai sekarang jangan panggil dia dengan sebutan bu dong Raa.." greget Erina mencubit kecil tanggan Ayyara. "Kan dia bawahanku kak" yang jawab malah si erika. Erina langsung menantap sinis Erika "Gakk.. gakada istilah kaya gitu yah, Atleast ini diluar jam kerja dan diluar kantor Ca.. please lah Yampunnn Kesel gue tuh punya Adik kaya elu Ca.." diam sebentar menatap jar imanis keduanya dan tersenyum melihat keduanya memakainya.

"Nahkan pas banget nih Ponsel aku berdering. Pasti daddy telfon.. See? Haii Dad kita lagi lunch nih sama Erika dan Ayyara Dad" Erina menyodorkan Ponselnya ke Arah Erika, dan Erika langsung menarik kursi Ayyara agar sangat dekat bahkan nemempel.

"Hai dad, Mom.. uh aku kangen banget, gimana kondisi Momy sekarang?" Ucap Erika yang Beneran kangen dengan sang ibu. "Kami baik semua sayang disini, Mommy sudah bisa merespon ucapan walau membutuhkan waktu. Ayyara mana Ca, Daddy mau lihat".

Saat Erika akan memberikan ponsel ke Ayyara, Ayyara langsung segera menempelkan kepalanya menyender ke bahu Erika agar masuk kedalam frame posel Video callnya. "HI.. om Aku disini om lagi makan sama Kak Erika dan Kak Erina, Enak banget loh om makanannya yakan kak?" Ucap Ayyara dengan menyenggol pelan bahu Erika. "Iya Dad, Bahkan menu yang dipesankan untuk Ara dipilih langsung oleh Eca Dad.. aaahh gemas sekali aku melihatnya Dad.." senyum dan menaikkan alis matanya ke arah Erika dan Ayyara. "Memang harus begitu kan mereka, harus saling memperhatikan, dan menjaga, ohya Na, Tolong fotokan mereka berdua kirim ke Daddy yah sayang.

Sepertinya mommymu harus di periksa sama dokter.. Bye Anak Daddy.." setelah Erina Menjawab langsung di matikan ponselnya oleh daddy nya yang dimana Dokter sudah datang tadi.

Erina terlihat sangat bersemanggat untuk memfoto dua orang dihadapannya. "Lebih dekat dong, Raaa kamu gandeng lengan si eca atuh ih, cakep.. terus sekarang ca kamu rangkul Ara dong, yang luwes caa, senyum caaa...ahahah" pecah tawa Erina melihat wajah kesal Erika yang sudah kehabisan emosi.. "oke sekarang kita foto bertiga yah.. mas..mass tolong fotokan kami yah" sambil menyuruh pelayan resto untuk memfoto mereka bertiga dan langsung menggirimnya ke Daddy tercintanya. "Kak gak ada yah buat posting-posting di sosmed.. awas aja sampe aku lihat.." ancamnya kepada kakaknya "yahh ketahuan deh hahaha.. tenang caa, aku gak segila itu kok.. ohiya Ra kamu kesini engga bawa motor kan?" Tanya Erina ke Ayyara. "Enggak kak, tadinya mau bawa tapi kak Erika bilang suruh naik Taxi aja.

Tapi aku pilih naik ojek online biar sampenya lebih cepat kak" senyumnya yang sumringah polos. "Oke good.. nurut banget sih kamu sayangg.." sambil menggusap poninya Ayyara. "Kita lanjut Belanja yah". Lanjutnya.. "eh aku langsung balik kekantor yah kak, sudah lewat dari jam makan siang ini" ucap Ayyara sambil bergegas berdiri.. "ehhh kamu ikut Raaa.. udah di izinin sama Eca. Udah tenang aja" jawab erina sambil melirik Erika. "Iyaa sudah saya izinkan tadi lewat vanya, kamu tinggal ikut aja" jawab Erika sambil merapihkan alat makannya.. "YAAMPUNN KENAPA HARUS SEBUT KATA SAYA SIHH CAAA, aku dan kamu ish caa YATUHANNN PASANGAN MACAM APA INII KAKU SEKALI SEPERTI KANEBO"

gadis kecil milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang