Berdarah

648 53 10
                                    

Tit, tit,, ttiiit
Ceklek

Erika memasuki apartemennya dengan lenggulai menginggat banyaknya yang harus ia kerjakan di kantor.
melihat Erina yang sedang tertidur sambil menonton televisi.
"Ngapain lagi lo kesini naa?, gak punya rumah lo?". Tatapan sinis Erika.

Namun tak di gubris oleh Erina yang nampaknya sangat lelah hari ini.
Erika memasuki kamar mandi dan berganti pakaian.

Erina terbangun karna Erika membanting pintu sangat keras,
"Tuh anak pengen gue jewer rasanya.." dengus Erina yang sebenarnya baru sampai 10 menit lalu di apartemen Erika.

Tiiitt tit tit
Ceklek
Pintu terbuka, Ayyara dengan mengendong Calista dan jenjengan belanjaan berjalan masuk, menaruh di atas meja.
"Yaampun ay, kenapa engga pesen online aja si makanannya.." gerutu Erina sembari melihat apa yang di beli oleh Ayyara.
"Gapapa kak, kalo beli di sana bisa ngeracik sendiri" jawab Ayyara lalu meletakkan Calista di bangku khusus bayi.

"Aku tadi liat mobilnya ka Eca, udah pulang kak Eca yah kak?".
"Udah nohh lagi semedi di kamar mandi" Erina menjawab sambil mengunyah makanannya, "Enakk lohh inii, beli dimana Ay?".

"Katanya Dokter, tapi makan sambil ngomong" jawab ketus Erika yang sudah keluar dari kamar mandi drngan menggunakan baju santai.

"Kak Eca, makan dulu. Ini udah aku siapin.." Ayyara.

"Sejak kapan lu dengerin kata Dokter HAAAHH!" Erina menyambar.

"Males banget makan semeja sama manusia itu" mengambil mangkok dan piring, ia memilih makan di depan Televisi dekat dengan Calista.

"Mmmaaamaaaaammm"
Calista memberikan sendok mungilnya bermaksud mengajak makan, namun tumpah ke baju Erika.
"Aaargg Calistaaaaa,,".

Selang beberapa detik Ayyara mengambil beberapa tisu untuk membersihkan baju Erika yang terkena bubur Calista tepat di dada Erika.

Ternyata Ayyara mengelapnya terlalu dekat dengan Erika, Erika terkesima karna Ayyara yang sangat dekat.
Wangi rambut yang menyeruak indra penciuman membuat Erika mendekatkan hidungnya ke bagian kepala Ayyara, tanpa sadar Ayyara menarik kepala hingga terbentur hidung Erika dengan sanggat keras.

Bugh!
"Aaahhh.. maaaf maaf kakkkkk.." Ayyara mendekati Erika yang menahan hidungnya yang tak lama mengeluarkan Darah segar

"Kak nana, lo tuh Dokter apa bukan sih?! Ini ada pasien loh!" Gerutu Erika, karna Erina sang Dokter sekaligus kakaknya tak menghiraukan.

"Rewel banget sih ini anak, tinggal di giniin doang loh, mana ilmu Kedokteran lu tuh sih!" Sebal Erina, ia mendorong Erika ke sofa dan menenggakkan kepalanya di sanggahan sofa agar darah tidak keluar lagi.
"Lo tuh udah nikah, masih aja manja" melempar bantal di sofa ke Erika.
Erika tersulut emosi karna membawa-bawa statusnya. Ia bangun bermaksud mengejar Erina, namun dengan sangat kuat Ayyara menahan Erika hingga terduduk kembali.

"Kak udah, nanti darahnya makin banyak" Ayyara menenangkan Erika dengan sedikit nada yang tinggi.
Erika terdiam ia terkejut dengan nada suara Ayyara yang terdengar tegas dan mengintimidasi.

Setelah kondisi Erika membaik, Ayyara bermaksud ingin mengambil Calista yang sudah selesai makan. Namun di tahan oleh Erika.
"Mau kemana?"
"Kenapa kak?"
"Orang tuh kalo ditanya tuh di jawab dulu, malah nanya balik"
"Itu aku mau ambil piring kotor Calista, dia udah selesai makannya".

Erika memberikan kode kepada Erina, tapi Erina tidak paham akan kondisinya.
"Nana, lu kalo engga ada kerjaan mending bantuiin urusin Calista deh"
"Paansii nih anak, inget yah Ca, gue kesini tuh udah ngebantuiin elu yang engga mau anterin bini elo ke yayasan yah!" Sebal Erina

"Ngapain ke yayasan? Mau daftar TKI?" Erika binggung.
"Udah kak, jangan pake nada tinggi ngomongnya nanti mimisan lagi" Ayyara menggusap bahu Erika.

Erika terdiam sejenak. Ia berfikir tentang pesan teks dari Ayyara yang mengatakan akan mencari Pengasuh untuk Calista.

"Jadi gimana? Udah ada yang oke sama pengasuhnya?". Erika melihat ke arah Calista.
"Ada 3 orang tadi kak, aku masih binggung, tapi papa sempet telpon aku untuk liat profil dari kandidat terus di saringlah 3 orang ini, kata papa. Baiknya diskusi sama kak Eca dulu.." jawab pelan Ayyara

"Kalo aku engga mau pusing, kalo kamu ok yaudah ok, simple kan"
"Seenggaknya lo liat dulu JAENAPPP. Mukanya kek, usianya kek apa gituu, istri macam apa yang ga mau ikut andil" Erina kali ini kesal dengan Erika yang sangat menyebalkan baginya.
Padahal Ayyara sangat menunggu respon dari Erika.

"Lo gak usah ikut campur deh sama urusan gue. Kalo lo mau ikut campur kenapa gak lo aja yang nikahin ini orang terus lo urus semuanya HAH" Erika kesal.

"Wahh gila, Kasar banget omongan lo ca. Kalo aja waktu itu gue yang di sana, gak bakal nih anak harus serumah sama orang seegois elu" Erika menatap lekap ke arah Erika.

"Yaudah ambill sana, Ambill! Gak penting juga buat gue!" Berjalan memasuki kamarnya.

Ayyara hanya terpaku terdiam, lalu memasuki kamarnya dengan tatapan kosong.

Erina mengambil Calista yang ternyata sudah tertidur di kursi makannya.

Setelah 1 jam kemudian keluarlah Ayyara dengan membawa koper dan tas gendongnya.

"Kamu mau kemana Ayy?" Erina rebahan di samping Calista yang tertidur pulas.
"Kayanya aku mau ke kosan aku dulu deh kak, aku engga enak di sini ngerepotin kak Eca sama ka nana" berjalan mengambil Ayyara.

"Jangan gitu Ay.." belum sempat Erina berbicara
"Gapapa kak, nanti aku yang bilang sama papa, ka nana engga usah khawatir yah"
"Bukan gituu Ay.." lagi-lagi terpotong
"Aku pamit yah kak, makasih kak nana udah baik bangey sama aku" memeluk Erina dengan erat.

Erina hanya bisa terdiam. Karna nada suara Ayyara tidak seperti biasanya.
"Aku antar yah.."
"Engga usah kak, aku udah pesan taxi online kok kak"

Ceklek
Erika keluar dari kamar
"Puas lo kan Ca! Ini yang lo mau kan?!" Erika lansung memaki Erika

"Lo kesambet apa si na? Berisik banget!"
"TERSERAHH ElO deh, cape gue juga. Awas aja lo bakal nyesel" Erina bergegas ke pintu keluar
"Ayyara cabut dari apartment lo! Puas kan lo?"
Erina langsung membanting pintu apartemen Erika.

'Kenapa jadi gue yang salah? Yah kalo dia mau kan tinggal ambil aja! Kenapa jadi gue yang di ribetin sih'
'Ayyara juga, bocil banget gitu aja ngambek, udahlah besok juga ketemu di kantor'

Erika kembali kedalam kamarnya.
.
.
.
.
Halooo, aku mau tanya dong kamu baca tulisan aku ini gimana rasanya? Sharing yuk hehe.
Btw, ini karya pertama aku di Univers ini loh 😆

gadis kecil milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang