Mual?!

780 44 0
                                    

Ayyara sudah sadar setelah tidak sadarkan diri selama 3 jam. Saat ini menunjukkan pukul 20.00. Tini dan Adam menemani Ayyara hingga sadar.

"Raa, makan dulu yah" Tini menyiapkan bubur ayam. Adam yang membelikannya. Ayyara hanya mengangguk saja.

"Kak, ponselku dimana yah?" Melihat ke arah Tini.

"Ini, sedari tadi berdering terus. Pas mau gue angkat mati ponselnya". Mengambil ponsel Ayyara di dalam tasnya.

Dalam pikiannya Ayyara 'duhh pasti kak eca yang menelponku.. duhh pasti kena omel lagi'  seketika Erika memegang kepalanya memikirkan alasan pulang malam kepada Erika.. 'ahh iya besokkan weekend aku bilang saja habis mengerjakan tugas kuliah' sambil mengganggukan kepalanya.

"Damm.. crush elu kenapa tuh? Dia kepalanya bermasalah sepertinya" Tina berbisik kepada Adam.

"Hahah.. ohiya bu Erika Ra, tadi aku sempat angkat telfon dari ponsel kamu. Bu Erika yang menelfon, jadi aku angkat ehh tapi langsung di matiin telfonnya" ucapnya mengarah ke Ayyara.

Erika menelfon Ayyara sudah lebih dari 10 kali. Erika sempat merasa bersalah karna memarahi habis-habisan tadi di depan sandra dan vanya.

Namun setelah memeriksa rekaman CCTV memang benar yang di ucapkan oleh Ayyara bahwa ia sudah menempelkan Stiky notes revisi di tabel notes. Hanya saja tertiup angin pada esoknya lalu tersapu oleh OB di sana.

Namun, tetap saja Ayyara salah karna tidak remind terkait revisinya.

Saat ini Erika sedang bersama Bryan dan Kayla.

"Ca, lu kenapa sih? Gelisah banget?" Kayla

".. aaah cuma kepikiran kerjaan tadi, jadi gimana Yan? Lu mau cerita apa?" Erika sembari menyesap minumannya.

"Cewe gue hamil ca, kay.." Byran sambil menundukkan kepalanya.

"Hah?!" Serempak Erika dan Kayla

"Wahh udah gila lo yannn" kayla memukul lengan Bryan

"Kok bisa?udah siap buat Merried emang lo?" Erika menelisik Bryan.

"Bukan gitu Gyus! Tadinya cuma cudling aja, eh bablass. Dia bilang lagi enggak masa subur jugakan.. yaudah gue gass arghhh" menjambak rambuntmya frustasi.

"Harusnya lo tahan nafsu lo itu Bryannn.. " kesal Erika

"Caaa.. gue udah berusaha tahann tapi arghhh insting gue jalan gitu aja pas ngeliat dia caaa.. lu paham kan kay maksdug gue?" Lempar ke Kayla

"..yahh emang susah kalau udah sampe nginep di kosan.. emang elu enggak ca..awwwww.." Erika langsung mencubit pinggang Kayla dengan kencang.

"Lo jomblo si Caaa. Mana paham rasanya kalau lagi berdua dikamar..ahh udah lah. Gue harus apa guys?" Kembali menatap Erika dan Kayla bergantian. Erika sedikit kesal dengan jawaban Bryan.

"Yahh lo nikahin lah itu anak!" Jawab cepatnya Erika

"Iyaa pasti gue nikahin, tapi gue takut sama orang tuanya" memegang lengan Kayla dan Erika.

"Hadapin dong. Jangan jadi pengecut lo.. mau enaknya doang" Erika dan Kayla berbarengan.

"Mau tinggal dimana wey gue sama dia? Gue aja masih ngekos. Masa tinggal di kosan gue yang kecil" merenggutnya Bryan.

"Jadi lo mikirin buat tempat tinggalnya doang yann? Kalau masalah tempat tinggal lo bisa ke Erika" Kayla berbicara seperti itu karna memang Erika ekonominya jauh lebih tinggi di banding Dirinya. Walau ada Anya, tapi saat ini Bryan hanya berani bercerita kepada Erika dan Kayla.

Kalau Anya sampai tau habislah Bryan dengan perkelahiannya, Anya sangat terkenal dalam tehnik perkelahian ia memiliki sabuk Hitam dalam membela diri.

"Kalau udah gini aja gue deh yang kena.. yaudah lo sama cewek lo yan bisa sementara tinggal di apartemen gue tapi sementara yah..inget" jelas Erika bergegas akan pulang

"Wihhh oke makasih caa.. ohiya Ca, kamar dua yah apart nya? Senyum lebar dengan menunjukkan kedua jarinya.

"Ngelunjak nih anak.. iye dua kamar! Inget lo harus tangung jawab dan temuiin orang tuanya! Udah gue mau balik udah malem" gegasnya Erika dan kayla meninggalkan Bryan.

Kayla menumpang dengan Erika karna tadi mobilnya ada masalah di tengah jalan.

"Ca, Bocil lo udah ada kabar?" Kayla membuka pintu samping pengemudi.

"Belum.. terserah deh gue dia mau kemana.. gak peduli" kesalnya Erika. Namun tetap menelfon Ayyara.

'Gak peduli tapi masih di hubunggi terus' gumam Kayla.

Ayyara : "iya halo kak?"

Erika : "kenapa baru angkat?! Kamu pingan memangnya?"

Ayyara : "kok kak Eca tau? Maaf yah kak aku baru aja sadar soalnya.. tapi ini baru mau keluar kantor kak"

Erika : " Pingsan beneran? Kenapa masih di kantor jam segini?"

Ayyara :"hah? Kupikir kak Eca tau aku pingsan.. aku ak.."

Erika : "kamu tunggu di lobby saja, aku engga jauh dari kantor"

Tuut Erika mematikan Panggilannya.

"Ca, si bocil pingsan? Ccaa jangan ngebut gituuu ihh" Kayla memegang erat belt nya.

Ciittt

Hanya -+ lima menit mobil Erika telah sampai lobby kantor.  Kayla keluar dari mobil dan menghampiri seorang wanita muda di dalam lobby.

"Ayyara? Hei aku kayla temannya Erika" menggulurkan tanggannya.

"Ohh hai kak. Iya aku ingat kak kayla.." menyambut yanggan Kayla dan melirik kanan kiri.

"Cari Erika yah? Dia di mobil. Yukk kita pulang" menarik lengan Ayyara. "Lo tau gasi? Erika dari tadi khawatir banget lo gak ada kabar. Tapi untungnya lo alesan pingsan.. lulug  deh tuh anak ahahah". Lanjutnya Kayla.

Sesampainya di apart. Kayla mampir karna ia harus membuang air, mau tak mau di izinkan oleh Erika.

"Ca.. gue nginep kali yah?" Senyum berharap.

"Gak ada gak adaaa.." Erika merebahkan diri di sofa depan Televisi.

"Ada dua kamar lohh pelit banget nih anak" Kayla.

"Gue yang tidur di kamar Ayyara deh. Gapapa kan Ra?" Berteriak karna Ayyara berada di toilet.

"Hahaha bercanda guee.. ini mau di jemput oleh kekasih tercintaku" mendudukkan di lantai bawah sofa.

"Ca, lu udah.." mendekatkan kuncupan jari yang berhadapan.

"Wahh udah gila nih anak, sapu deh otak lo kay.." memukul dengan bantal ke arah kayla.

"Hahaha.. kok gila sih kan udah merrid wajar dong melakukannya..awwww sakit caa" cubitan melayang kembali.

Ceklek..

Keluarnya Ayyara ia terkejut dengan teriakkannya Kayla.

"Kak kayla kenapa?" Ayyara.

"Nih Istri lo nyubit gue terus.. Eitsss gak kena" tangkis Kayla yang tau akan di cubit kembali. Ayyara hanya menahan senyum melihat kelakuan kak Eca nya.

"Mending lo balik gih kay! Gue mau isti.." belum selesai Erika berbicara, Ayyara sesang mual-mual.

"Uwekkk.. weekkkk.." berlari cepat ke toilet. Kayla melihat Ayyara berlari langsung mengubah pandangan ke Erika.

"Ayyara Hamil ca?"

Bugh

Lemparan bantal mengenai wajahnya dengan cepat sampai terhuyung badan Kayla.

"Lo tuh yah ngelunjak orangnya kay!" Marahnya Erika

"Gawat nenek sihir maraaah.. gue balik lahh" menggambil tas dan sendalnya sesegera mungkin.

"Mau kemana lo kay. Sini gue belum selesai". Teriak kesalnya Erika.

gadis kecil milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang