Erika semakin bergejolak seolah ia sedang bermekaran.
Erika mendorong Ayyara ia kali ini akan mendominasi kegiatan kali ini. Tampak lihai dengan Ayyara yang sudah di bawah kungkunggannya.
Namun, saat Erika menyatukan bibir merka kembali terlihat Ayyara menghadang bibir Erika. Dengan isyarat berhenti.
"Kak.. tadi ngapaiin aja sama pak Dimas?" Ayyara mendorong pelan Erika hingga duduk bersampingan.
Wajah Erika yang terlihat masih memerah akibat kegiatan tadipun hanya memasang wajah sayu nya.
"Ngapaiin apanya?" Erika menarik nafas dan pandangannya ke arah depan.
Ayyara menunjuk leher Erika yang nampak bekas kemerahan yang tidak terlalu nyata tapi terlihat.
"Ada apa emangnya?" Erika yang tidak tau jika ada tanda di lehernya.
"Itu ada tanda di leher kakak" Ayyara sedikit menunduk.
Erika menraih ponselnya, membuka kamera bermaksud melihat apa yang ada di lehernya.
"Kayanya saya di gigit nyamuk, tapi kok engga gatel yah? Apa semut yang gigit.. eh bisa jadi debu deh.. AC sempet mati kan tadi..." menjelaskannya panjang lebar lalu menghadap Ayyara yang jenggah dengan alasannya tak masuk di akal.
Tok
Tok
Tok
Seketika Vanya datang. Pintu sudah di buka oleh Ayyara tak lupa mereka merapihkan lipstik yang sedikit berantakkan.
"Permisi bu'Er ini proposal yang ibu minta tadi.." Vanya menyerahkan ke Erika. Vanya dan Ayyara keluar bersamaan dari ruang Erika.
"Raa, nanti temenin aku yuk. Mau beli tas sama sepatu.. ohiya barusan aja gaji cair Ra.. kamu kalau mau ada yang di beli juga aku temenin Ra.. gimana?" Tini berbisik
Ayyara mengangguk dengan gembira dan langsung melihat apa benar sudah cair dan benar saja
Hingga jam pulang Ayyara tak melihat Erika yang akan pulang.. 'emmm apa lembur lagi yah kak Eca?' Dalam hatinya Ayyara.
"Gila yahh buboss Lembur terus.. betah banget kayanya di ruangan itu heran aku teh.. yuklah Raa kita langsung OTW".
Ayyara dan Tini bergegas menuju salah satu Mall yang bergengsi di kota tersebut.
Waktu menunjukkan pukul 21.15 Ayyara melihat ponselnya yang sedang tidak aktif.
Suara dering ponsel, Tini bergegas mengambil ponselnya terpapang jelas siapa yang menghubungginya.
Tini : "Ya.. Hallo bu?.."
Erika : "Maaf kalau saya mengganggu kamu Tini.. apa kamu bersama Ayyara?"
Tini : mmmm.. tidak bu.. kalau boleh tau ada apa yah bu?
Erika : "saya ada perlu sama dia, soal kerjaan ini urgent banget.. ponselnya tidak aktif saya telpon tadi."
Tini : "mungkin lagi pacaran buu.. biasa anak muda bu.. "
Jawab Tini dengan kekehannya
Tittt
Erika langsung memutuskan panggilannya dengan Tini.
Ternyata Ayyara baru keluar dari toilet, menghampiri Tini yang sedang tertawa..
"Seru banget kayanyaa.." Ayyara sambil berjalan menuju parkiran.
"Iyaa abis ngerjaiin ibuboss.. bisa-bisanya telpon jam segini nanyaiin kerjaan.. dikira kita semua tuh jomblo kali yaaah" Tini yang masih tawa puasnya.
"Bukannya kamu emang jomblo kak" Ayyara menyenggol lengan Tini.. di balas wajah masam oleh Tini.
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis kecil milikku
De TodoTerjebak dalam situasi yang mengharuskan aku bertanggung jawab atas hidupnya. Entah keberanian seperti apa yang membuat aku berani dalam mengambil sikap untuk berganggung jawab penuh atas hidupnya, dan berjanji akan menjaganya di depan ibunya yang s...